Performa Manchester United di pertandingan menghadapi Chelsea semalam (28/2) memang tidak istimewa. Bukan cuma permainan tanpa pola yang bikin sebal, tapi juga insiden handball yang bikin kesal.
Kejadian ini terjadi di babak pertama. Setelah Marcus Rashford melepaskan tendangan bebas, bola rebound tepisan Edouard Mendy dikejar Mason Greenwood. Saat bola menyentuh tubuh Greenwood, sontak para pemain Chelsea mengangkat tangan. Mereka merasa kalau bola menyentuh lengan bagian atas pemain bernomor punggung “11” tersebut.
Komentator pertandingan pun sempat berkata, “Handball oleh Greenwood”.
Akan tetapi wasit yang memimpin pertandingan, Stuart Attwell, tetap melanjutkan pertandingan. Tak lama, ruang kontrol VAR memanggil Attwell untuk mereview kejadian tersebut.
“VAR mereview handball yang bukan dilakukan oleh Greenwood tapi oleh Hudson-Odoi,” lanjut komentator.
Faktanya, dari tayangan ulang, bukan Greenwood yang menyentuh bola dengan tangan, akan tetapi Callum Hudson-Odoi. Dari sisi manapun, terlihat jelas kalau Hudson-Odoi menyentuh bola dengan tangannya.
“Saat gambarnya dihentikan, terlihat tangan Hudson-Odoi menyentuh bola terlebih dahulu ketimbang tangan Greenwood,” kata komentator.
“Aku pikir kepanikan Hudson-Odoi membuat dia mengangkat tangannya, yang harusnya tidak di sana. Jelas kalau dua tiga bulan lalu wasit akan memberikan penalti,” kata komentator yang satunya lagi.
Setelah dilakukan review dan wasit Attwell melihat kejadiannya berulang-ulang dari berbagai sudut, secara mengejutkan ia tak menganggapnya handball dan tentu saja tak memberi penalti buat United.
Hal ini menghadirkan kemarahan dari para pemain Manchester United sendiri. Salah satunya Luke Shaw yang diwawancarai usai pertandingan.
“Saat itu aku melihat handball. Aku tidak tahu apakah itu Mason atau Callum. Aku melanjutkan saja. Aku bahkan tak tahu ada pengecekan kejadian potensial. Aku tak tahu mengapa mereka menghentikan pertandingan kalau tak memberikan penalti,” ucap Shaw.
Shaw pun menceritakan kalau dia mendengar percakapan wasit dengan Maguire saat memutuskan handball tersebut. “Wasit bahkan bilang pada H [Maguire] bahwa ‘Kalau aku bilang itu adalah penalti, maka akan menimbulkan lebih banyak perbincangan setelahnya’. H bilang kalau itu adalah penalti,” tegas Shaw.
“Jadi membingungkan dengan VAR ini karena kalau tak akan terjadi penalti, mereka seharusnya tak menghentikan pertandingan. Tapi aku tak akan mengeluh soal ini, karena aku tak merasa kedua tim cukup layak untuk menang.”
Ucapan Shaw tersebut dikoreksi oleh pihak klub. Menurut United, Shaw salah mendengar percakapan Attwell dan Maguire.
Shaw sendiri menerima kalau United harus melakukan lebih untuk memenangi pertandingan, setelah menciptakan sejumlah peluang ke gawang The Blues.
Shaw menambahkan: “Tidak terlalu banyak peluang dari kedua kubu. Kami harus tetap menekan karena kami jelas ingin menang hari ini, untuk mendekatkan jarak, meskiun kami tahu jaraknya begitu besar.”
“Tapi kami meraih poin. Kami tahu mereka adalah tim yang sangat bagus dan mereka belum kebobolan banyak juga. Mereka bertahan dengan baik. Jadi kami harus melangkah maju, kami punya pertandingan besar menghadapi Crystal Palace pekan ini.”
VAR yang Aneh
Sebelumnya, United juga mendapatkan keputusan yang aneh di pertandingan menghadapi West Bromwich Albion. Ketika itu, Harry Maguire dijatuhkan di dalam kotak penalti oleh Semi Ajayi. Wasit meniup peluit dan menunjuk titik putih.
VAR pun diputar dan wasit menyaksikannya. Dari tayangan ulang, jelas betul kalau Maguire didorong dan dijatuhkan, terlihat dari gerakan tangan Ajayi. Yang paling terlihat adalah bagaimana kaki kiri Ajayi menabrak kaki Maguire yang tengah berlari dan membuatnya terjatuh. Namun, lagi-lagi VAR menganggapnya bukan pelanggaran.
“Aku jelas merasa itu adalah penalti. Aku tak mengerti mengapa dia (wasit) harus mengecek monitor. Aku merasakan tarikan pada bahu, sedikit memang, tapi di sana juga ada jepitan pada kakiku dan aku percaya diri kalau akan diberikan penalti.”
“Namun, tampaknya keputusan itu berlawanan dengan kami, meskipun kami tak bisa mengandalkan keputusan VAR, kami harus melakukan lebih di pertandingan,” jelas Maguire.
Yang mengejutkan? Magurie sebenarya sudah berada dalam posisi offside sebelum pelanggaran itu dilakukan. Sehingga keputusan untuk mereview lewat VAR jadi tidak relevan.
Hal ini sebenarnya dijelaskan oleh FA yang bikin persoalan tambah membingungkan. FA menjelaskan kalau pelanggaran itu terjadi sebelum Maguire memainkan atau berusaha memainkan bola.
“Dalam situasi di mana pemain berada di posisi offside bergerak ke arah bola dengan niat memainkan bola dan dilanggar sebelum memainkan atau berusaha memainkan bola atau menentang lawan, pelanggaran tersebut akan dihukum seperti yang terjadi sebelum offside,” tulis FA.
Bingung kan?