Bukan Manchester United namanya kalau tidak gemar membuat suporternya kecewa. Sudah rela begadang semalaman (kita berbicara untuk penonton Indonesia khususnya), pada akhirnya kekecewaan yang justru mereka dapat.

Bagaimana tidak, United sudah dalam trek yang benar. Menguasai jalannya laga dan membuat banyak peluang. Yang jadi masalah hanya satu, golnya kurang. 30 percobaan, sembilan mengenai target, tapi hanya satu yang jadi gol. Sisanya, peluang United diblok, dua kali membentur tiang, dan satu penalti Ronaldo melebar.

Ketidakmampuan Setan Merah membunuh pertandingan akhirnya harus dibayar mahal. Mereka kalah adu penalti dari lawan yang ancamannya hanya datang dari serangan balik. Laga semalam mengingatkan kita dengan laga melawan Portsmouth pada 2008 di ajang yang sama. Punya peluang banyak, bola seharusnya bisa dengan mudah masuk ke gawang, apa daya tidak membuahkan hasil.

Ragnick pun hanya bisa menyesal melihat apesnya United malam tadi. Jika kekalahan ini terjadi di liga, mungkin masih bisa diterima karena masih banyak laga yang bisa dimainkan. Namun, kekalahan ini terjadi pada ajang Piala FA. Ajang yang seharusnya bisa menjadi target untuk meraih trofi musim ini. Apa daya, kesialan justru datang lebih cepat dan tampaknya untuk kesekian kalinya United akan kering trofi. Di sisi lain, menargetkan Liga Champions seperti kurang realistis mengingat United belum setara dengan tim-tim seperti Bayern Munchen, Liverpool, atau bahkan Real Madrid.

Kurang Tajam di Lini Depan

“Kami benar-benar kecewa. Para pemain, staf, dan semuanya. Kami seharusnya bisa mengakhiri pertandingan di babak pertama. Kami bisa dengan mudah unggul 3-0 atau bahkan 4-0. Kami memulai dengan baik dan bermain sangat baik pada babak pertama. Pergerakan dan tempo permainan kami persis seperti yang ingin kami lakukan. Tapi, gol hanya satu dan gol Middlesbrough selalu bisa terjadi, meski seharusnya tidak terjadi. Kami tidak bertahan dengan baik, dan kami terlalu terbuka dalam situasi serangan balik itu.”

Gol Kontroversial

“Pada akhirnya gol itu tidak seharusnya disahkan. Sungguh luar biasa kami kebobolan dengan cara itu. Handball yang jelas. Saya tidak butuh VAR karena seharusnya wasit bisa melihatnya sendiri tetapi VAR seharusnya tidak memberikan gol itu.”

“Sejauh yang saya tahu, wasit dan VAR memutuskan handball itu tidak disengaja. Bagaimana bisa gol itu bisa terjadi kalau jelas-jelas bola menyentuh tangannya? Saya masih tidak paham bagaimanan gol seperti ini bisa disahkan hanya karena handball yang terjadi tidak disengaja.”

Kegagalan Elanga

“Anda bisa melihat betapa pemain mendukungnya. Semua orang bahkan mendukungnya. Ini terjadi pada pemain yang lebih berpengalaman daripada dia. Ini sangat memalukan baginya, dan juga untuk seluruh klub, pendukung, dan tim karena kami melakukannya dengan baik dalam beberapa pekan terakhir. Kami berlatih dengan baik, bermain luar biasa pada babak pertama dan kami sangat kecewa akan hasil ini.”

Cedera Sancho dan Bruno

“Jadon tidak cedera. Dia hanya kelelahan. Bruno cedera di punggung tapi dia bisa bermain sepanjang pertandingan. Mudah-mudahan, kami bisa memiliki semua pemain yang tersedia untuk laga melawan Burnley pada hari Selasa.”