Foto: Standard

Sebelum menghadapi Aston Villa, Ole Gunnar Solskjaer mengeluarkan beberapa statement yang cukup menarik untuk dibahas. Yang pertama adalah tentang penalti, sedangkan yang kedua adalah tentang kesukaannya melihat tim menang dengan banyak gol meski kebobolan ketimbang hanya menang 1-0.

Ole belum move on dari insiden tiga klaim penalti Ronaldo yang ditolak saat United menang melawan West Ham. Beberapa hari kemudian, klaim penalti United juga ditolak saat kalah dari lawan yang sama di Piala Liga. Akibat hal ini, Ole khawatir kalau timnya tidak akan dapat penalti lagi terutama dengan hadirnya CR7 yang memang dikenal licin di kotak penalti.

“Kami hanya berharap kalau kami pantas mendapat apa yang pantas kami dapatkan. Ada tiga penalti yang harusnya kami dapat dalam dua laga melawan West Ham. Tahun lalu, ada beberapa manajer yang khawatir karena kami terus mendapat penalti dan setelah itu keputusan menjadi lebih sulit diberikan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Ole juga ditanya tentang lini belakangnya yang masih keropos. Meski sudah mendatangkan Varane, nyatanya United belum begitu solid di bagian pertahanan. United bahkan hanya punya satu clean sheet dari 15 laga terakhir yang tentu ini bukan torehan bagus. Meski begitu, Ole punya pandangan berbeda.

“Ini semua tentang sudut pandang yang Anda lihat dan pikirkan. Saya lebih suka mencetak empat, lima, atau dua gol dan kebobolan satu ketimbang menang 1-0,” tuturnya.

Minggu ini memang Minggu yang apes bagi Ole, dua komentarnya tersebut justru bertentangan dengan permainan timnya ketika mereka melawan Villa. Di luar dugaan, United kalah dengan skor 0-1, skor yang seharusnya bisa diubah Ole karena dia suka banyak gol, lalu United juga gagal memanfaatkan penalti, sesuatu yang sudah lama Ole rindukan.

Penampilan United mau tidak mau harus diakui begitu jelek. Mengutip kata coach Justin ya “ancur-ancuran”. Tidak ada determinasi, tidak ada rasa lapar, serta attitude­-nya buruk. Beberapa pemain juga cenderung egois dan seperti tidak tahu kapan harus mengambil keputusan untuk mengoper atau menendang langsung.

Menyebut kalau United tidak beruntung kok sepertinya sulit. Memang, United membuat 25 tendangan. Akan tetapi, hanya tiga dari 25 tendangan itu yang mengarah ke gawang. Tidak hanya itu, big chance United di laga ini Cuma satu menurut statszone. Hal ini menandakan kalau 24 peluang lainnya juga tidak berbahaya-berbahaya amat meski mungkin bolanya melebar ke gawang.

Saat kalah dari West Ham United, Andy Jones, dalam tulisannya di The Athletic, menyebut kalau permainan Setan Merah cenderung lambat, banyak yang berjalan kaki, terputus-putus, dan seperti mengundang West Ham untuk menghukum mereka.

Itulah yang mereka lakukan lagi semalam. United membuat banyak peluang tapi kembali ke paragraf sebelumnya kalau pemain United seperti frustrasi, emosi, dan egois. Hasilnya, ya mereka tinggal menunggu Villa menghukum mereka yang kemudian dilakukan beberapa menit sebelum pertandingan kelar. Ironis memang mengingat yang main hari ini adalah pemain utama.

Betapa emosinya pemain United ya bisa dilihat dari eksekusi penalti Bruno. Dia yang biasanya tenang, tiba-tiba menendang bola dengan kencang ke atas gawang Martinez. Tendangan Bruno disebut-sebut membuat nyawa beberapa ekor burung terancam oleh salah satu pembawa acara di Sky Sports.

Status United yang dianggap sebagai pesaing gelar juara setelah menang di tiga dari empat laga awal kini mulai diragukan. Pasalnya, Ole kini hanya punya satu kemenangan dari empat pertandingan terakhir. Mirisnya lagi, kekalahan itu bukan didapat dari tim sekaliber Bayern Munich, atau Real Madrid melainkan dari Young Boys, West Ham, dan Aston Villa. Benang merahnya sama yaitu performa pemain yang berakibat buruknya permainan satu tim.

Ole harus mencari jalan keluar dengan cepat pasalnya pertandingan demi pertandingan yang jauh lebih berat kini mulai mendekat. Pekan ini, jadwal neraka Ole sudah hadir dalam wujud Villarreal, Everton, Leicester, Atalanta, Liverpool, Spurs, Atalanta, Man City, Watford, Villarreal, Chelsea dan Arsenal.

Saya masih punya keyakinan kalau Ole tidak akan dipecat di tengah jalan meski #OleOut kembali muncul. Meski begitu, status kelayakan United apakah mereka bisa mendapat gelar pada akhir musim nanti mungkin sudah bisa dilihat dari hasil akhir ketika mereka menjalani 12 jadwal neraka tersebut. Bahkan sudah bisa dimulai ketika melawan Villarreal saat United tidak akan bermain tanpa Wan-Bissaka, Shaw, dan Harry Maguire.