Sumber Foto: SportinPedia

Tanda tanya itu akhirnya sudah terjawab. Kemarin, Manchester United resmi memperbarui status Ole Gunnar Solskjaer dari yang sebelumnya hanya sebagai pelatih interim menjadi manajer permanen. Kontrak tiga tahun diberikan oleh juru taktik asal Norwegia tersebut yang membuat dirinya akan berada di pinggir lapangan hingga tahun 2022.

Pada Sabtu ini (30/3), Ole akan menjalani laga pertama dengan status barunya. Mereka akan menjamu Watford di stadion Old Trafford. Mereka wajib menang untuk mengejar tempat di peringkat keempat. Bahkan, mereka bisa menyamai poin milik Tottenham jika di saat bersamaan mereka kalah dari Liverpool.

Tuan rumah cukup diuntungkan untuk meraih kemenangan. Beberapa pemain mereka tidak bermain pada jeda internasional pertama tahun 2019. United yang biasanya mengirimkan lebih dari 10 pemain, kini hanya sembilan saja yang bermain untuk negaranya. Sisanya memilih untuk pulang karena cedera dan alasan keluarga seperti yang dilakukan Lindelof.

Banyaknya waktu istirahat diharapkan bisa dimaksimalkan oleh mereka yang tidak bermain. Hal ini semata-mata agar mereka bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya pada pertandingan melawan Watford.  Harapan ini begitu tinggi disandarkan mengingat dalam beberapa laga terakhir, penampilan Ander Herrera dan rekan seperti tim yang mulai kehabisan bensin.

Pertandingan melawan Chelsea pada babak kelima Piala FA menjadi pertandingan terakhir ketika United bermain bagus di setiap lini. Lini belakang bermain solid, lini depan bermain efektif, dan lini tengah menjadi milik mereka. Namun setelah pertandingan tersebut, penampilan mereka merosot dan nampak bermain individualistis. Taktik pun menjadi lebih mudah dibaca oleh lawan.

Arsenal dan Wolverhampton sukses melakukannya pada dua pertandingan terakhir. Mereka sukses mematikan pergerakan Paul Pogba yang menjadi mesin utama serangan United. Gelandang asal Prancis ini menjadi pemain yang cukup konsisten di skuad United saat ini. Namun konsistennya Pogba membuat United kerap bergantung kepadanya yang membuat lawan bisa dengan mudah mematikan serangan mereka.

Matinya Pogba membuat serangan United mandek. Hasilnya, mereka hanya berputar-putar di tengah dan melepaskan sepakan-sepakan frustrasi. Hal ini membuat Ole berkata kalau United di Molineux adalah United terburuk yang pernah ia lihat.

Ketergantungan ini yang harus dihilangkan ketika melawan Watford nanti. Para pemain United selain kiper, harus tampil kompak sebagai sebuah tim dan tidak boleh lagi bergantung kepada satu pemain. Dua pertandingan terakhir menunjukkan tidak adanya peran dari pemain lain ketika Paul Pogba dimatikan atau berada dalam situasi terdesak.

“Solskjaer masih punya PR yang harus dipikirkan yaitu bagaimana memaksimalkan pemain kunci lain seperti Marcus Rashford ketika tim tidak memberikan ruang di belakang garis pertahanan. Atau bagaimana saat tim lawan mampu memperlambat alur bola cepat yang diinginkan Solskjaer dari tengah,” kata jurnalis Times, Jonathan Northcroft.

Hal ini yang membuat Watford cukup yakin bisa mengganggu United. Meski rekor mereka cukup buruk ketika melawan tim enam besar, namun hal ini tidak mengganggu optimisme mereka untuk bisa mendapat poin. Pada pertandingan terakhir yang dimainkan, Watford sanggup menahan Manchester City pada babak pertama meski akhirnya kalah 3-1.

“Lawan Manchester United selalu sulit karena sangat menuntut banyak hal. Skuad mereka cukup bagus dan mereka masih bermain di Liga Champions. Namun kami selalu bisa menyaingi mereka. Meski sering kalah, tapi skor yang kami berikan menunjukkan bagaimana ketatnya laga. Jika kami bermain seperti yang kami inginkan, maka kami punya kesempatan,” kata Javi Gracia.

Gracia memang tidak asal bicara. Sudah cukup lama, United tidak bisa mengalahkan The Hornets dengan selisih di atas dua gol. Terakhir kali mereka melakukannya terjadi pada 2007 saat United menang 4-1 pada semifinal Piala FA. Pada tiga pertandingan terakhir di Old Trafford pasca Watford kembali promosi, hasil terbaik mereka adalah menang 2-0 pada 2017.

Satu hal yang bisa dimaksimalkan Watford adalah rentannya lini belakang United ketika bermain di kandang. Setan Merah justru lebih mudah kebobolan jika bermain di depan pendukungnya sendiri. Musim ini, baru dua kali United clean sheet di Teater Impian. Satu dibuat oleh Mourinho dan sisanya oleh Solskjaer pada pertandingan melawan Liverpool. Buruknya lini belakang diharapkan bisa dieksploitasi oleh kecepatan winger mereka, Gerard Deulofeu. Sayap lincah asal Spanyol ini sedang on fire karena membuat empat gol dalam empat laga terakhir.

Hingga pertandingan ke-30, Watford berada di peringkat kedelapan atau menjadi tim terbaik kedua di luar posisi enam besar. Hal ini menunjukkan mereka bisa menjadi ancaman untuk merusak ambisi United. Di sisi lain, Ole berharap peran barunya sekarang bisa memunculkan kembali etos kerja dalam diri pemainnya. Layaknya saat ia pertama kali datang sebagai caretaker tiga bulan lalu, yang membuahkan kemenangan 5-1 di kandang Cardiff.

Perkiraan Formasi

MANCHESTER UNITED:

David De Gea, Ashley Young, Chris Smalling, Victor Lindelof, Luke Shaw, Nemanja Matic, Ander Herrera, Paul Pogba, Jesse Lingard, Anthony Martial, Marcus Rashford

WATFORD:

Ben Foster, Daryl Janmaat, Christian Kabasele, Miguel Britos, Jose Holebas, Abdoulaye Doucore, Etiene Capoue, Roberto Pereyra, Will Hughes, Troy Deeney, Gerard Deulofeu