Casemiro mendapatkan penghargaan “Man of the Match” dalam kemenangan 1-0 Manchester United atas Bournemouth. Dalam jajak pendapat di situs Manchester United tersebut, Casemiro mendapatkan 63 persen suara, jauh mengungguli David De Gea yang meraih 16 persen suara.
Wajar rasanya kalau para penggemar United memilih Casemiro sebagai “Man of the Match”. Ia mencetak satu-satunya gol kemenangan di laga tersebut. Ia pun melakukannya dengan luar biasa: lewat tendangan salto!
Sebenarnya ada satu peluang lain bagi Casemiro untuk mencetak gol. Sayangnya, tendangannya masih bisa ditahan kiper Bournemouth, Neto. Kini, Casemiro sudah mencetak golnya yang keenam di musim ini.
Yang membuatnya menarik adalah posisi asli Casemiro yang merupakan gelandang bertahan. Namun, ia yang justru berkali-kali merepotkan pertahanan Bournemouth.
Di peringkat kedua, ada David De Gea. Penampilannya di laga itu sangat bagus sehingga berhasil memberikan clean sheet untuk The Red Devils. Ia menyelamatkan sejumlah peluang Bournemouth termasuk dari Dominic Solanke dan Kieffer Moore.
Sang kapten, Bruno Fernandes, ada di peringkat ketiga dengan sembilan persen. Ia tampil baik di lini tengah untuk mendikte permainan. Ia mencatatkan empat key passes, serta dua kali attemps-nya berhasil diselamatkan oleh Neto.
Casemiro Lampaui Harapan
Manajer Manchester United, Erik ten Hag, mengakui kalau Casemiro sejauh ini telah melampaui harapannya sejak bergabung dengan United.
“Casemiro terus mengejutkan kami,” kata Ten Hag.
Ten Hag menyebut kalau Casemiro adalah pesepakbola yang brilian. Casemiro adalah pemain dengan kemampuan mengatur yang baik. Positioning, antisipasi, menghalau bola, memenangi duel, bertarung dengan lawan, distribusi bola, sampai penyelesaian akhir, adalah atribut penting dari mantan pemain Real Madrid tersebut.
Ten Hag cerita kalau ia melatih para pemainnya dalam hal pergerakan. Di sepertiga akhir lapangan, para pemain yang bergerak mestinya dari lini depan. Lini tengah ada di belakangnya, dan lini ketiga dengan fulbek serta Casemiro juga ikut membantu.
“Pergerakannya hebat, sentuhan dari Christian Eriksen aku pikir sangat hebat dan penyelesaian akhirnya brilian,” terang Ten Hag.
Saat ditanya apakah Casemiro telah melampaui ekspektasinya, Ten Hag menjawa: “Tentu saja, sejauh ini.”
Ten Hag mengaku bahagia menemukan Casemiro. Saat ia datang ke United, analisisnya adalah ia membutuhkan seorang pemain di lini tengah. Ia membutuhkan pemain ahli siasat.
“Tidaklah mudah karena tak banyak pemain seperti itu yang memenuhi standar Manchester United dan kami sangat bahagia kami menemukannya,” jelas Ten Hag.
Ten Hag cerita kalau United sempat tak diperkuat Casemiro di delapan atau sembilan pertandingan. Saat Casemiro dimainkan, ia memberikan keseimbangan di lini tengah. Banyak kemenangan diraih saat Casemiro dimainkan.
Soal United yang tinggal meraih satu poin, karena Liverpool yang cuma main seri lawan Aston Villa, Ten Hag tak peduli. Ia bilang kalau nasib timnya ada pada perjuangan para pemainnya sendiri.
“Aku sudah bilang pada Anda kalau ini bukan soal lawan kami. Kami tengah memimpin, jadi itu tergantung pada kami. Kami punya segalanya di tangan kami, kami tak perlu melihat ke belakang,” kata Ten Hag.
Ia menekankan kalau United yang harus tampil bagus. Saat mereka melakukannya, tak peduli apa yang dilakukan oleh tim lain. Mereka berurusan dengan tim lain, hanya di hari pertandingan.