Ole Gunnar Solskjaer memutuskan untuk memberikan Anthony Martial kesempatan sebagai starter di laga melawan Southampton pekan lalu. Ini adalah kali pertama dalam lima bulan terakhir buat Martial. Salah satu alasannya, karena Solskjaer ingin memainkan dua penyerang buat menggempur gawang The Saints.
Banyak yang terkejut dengan diturunkannya pemain berkebangsaan Prancis itu. Namun, penampilannya tak mengejutkan: ia bikin frustrasi banyak orang karena ketidakmampuannya mencetak gol. Martial kemudian digantikan Jadon Sancho di sisa 30 menit terakhir.
Martial sendiri mengalami cedera lutut di jeda internasional pada Maret lalu. Sebelum itu, ia juga tak main bagus. Kini, ia telah mencetak dua gol dari 20 penampilannya buat The Red Devils yang diciptakan di satu pertandingan yang sama.
Keputusan untuk menurunkan Martial di tengah, menggantikan Daniel James di starting XI, membuat Mason Greenwood dipindahkan ke kanan meski tampil impresif sebagai penyerang tengah ketika melawan Leeds pekan lalu. Di sisi lain, gol United yang tercipta ke gawang Southampton justru terjadi ketika Greenwood bergerak ke tengah.
Berbeda dengan Martial, Greenwood telah mencetak 10 gol dari 16 pertandingan terakhirnya, sejak akhir musim lalu.
“Kami ingin Antho maju, untuk punya dua penyerang lagi, Anthony main agak ke kiri dan Mason masuk dari kanan,” kata Solskjaer ketika ditanya tentang keputusan memanggil Martial.
“Mason mencetak gol yang sangat bagus, dia tidak memiliki salah satu hari terbaiknya tetapi dia masih berkontribusi. Ketika Jadon masuk, saya pikir dia terlihat sangat tajam selama 10 atau 15 menit pertama tetapi kemudian seluruh tim jatuh dan 15 menit terakhir kami tidak bermain dengan sangat baik.”
Greenwood Tentukan Bursa Transfer Manchester United
Kalau tidak rusak, tidak usah dibetulkan, bukan?
Sayangnya, Solskjaer tak pernah mendengar pepatah ini ketika menyusun daftar pemain United saat menghadapi Southampton. Padahal, lini serang anak asuhnya relatif padu dan menakutkan sepekan sebelumnya.
Sorotan tentu diberikan pada empat asis Paul Pogba dan tiga hattrick Bruno Fernandes. Akan tetapi, penampilan Greenwood tak kalah bagusnya sebagai penyerang tengah.
Sialnya, Greenwood digeser ke kanan untuk memberikan ruang pada Martial yang mencetak empat gol pada musim lalu. Lebih sialnya lagi, Martial gagal memaksimalkan segala peluang.
Saat main di sayap, Greenwood terlihat tak begitu nyaman. Sisi kiri Southampton diisi oleh Romain Perraud dan Moussa Djenepo. Mereka sadar kalau Greenwood punya kekuatan di kaki kirinya, sehingga mencegahnya melakukan cutting inside dan melepaskan tembakan. Hasilnya jadi sia-sia, Greenwood juga tak berkutik di sayap kanan.
Keinginan Greenwood untuk pindah ke lapangan tengah amatlah jelas. Ia terlihat lebih berbahaya di sana.
Greenwood bukannya tak bisa main di sayap kanan, karena musim lalu juga ia main di sana. Namun, pada akhirnya semua sadar kalau kemampuan terbaiknya justru sebagai pencetak gol, bukan pemberi umpan silang.
Apakah Martial memiliki masa depan di Old Trafford adalah satu hal. Namun, ada satu pelajaran dari dua pertandingan pertama United: bahwa Greenwood punya masa depan sebagai penyerang tengah.
“Dia mungkin baru berusia 19 tahun, tetapi jika Anda cukup baik, Anda cukup tua, bukan? Dan Greenwood telah membuktikan bahwa dia cukup baik untuk menjadi pemain utama United,” tulis Ross Jackson dari Manchester Evening News.
Melihat usianya yang masih muda, bukan tidak mungkin Greenwood akan menjadi alasan United tidak lagi membeli penyerang muda. Karena toh, dengan segala atribut yang ia miliki, ia bisa menjadi sriker utama, meski usianya masih muda.
Sumber: Manchester Evening News (1), (2)