Masa depan Jadon Sancho di Manchester United masih belum jelas. Ia punya potensi, tapi hubungannya yang buruk dengan Erik ten Hag musim lalu masih terasa. Menjadi tidak aneh kalau Sancho masuk dalam daftar pemain yang akan disingkirkan.

Musim ini menjadi musim yang aneh buat fans Manchester United. Awalnya, kita berpikir kalau Sancho akan segera dijual usai masa peminjamannya selesai di Borussia Dortmund. Namun, Ten Hag menegaskan kalau masalah di antara keduanya sudah terkubur dalam-dalam.

Hal ini dibuktikan Ten Hag dengan menurunkan Sancho di laga pramusim The Red Devils. Sancho pun diprediksi akan menjadi pemain utama United musim 2024/2025 ini. Namun, kabar penjualannya juga semakin kencang, yang terbaru ke Juventus.

United sebenarnya mau melepas Sancho asalkan dijual di harga 40 juta paun. Juventus mau merekrut Sancho tapi cuma 21 juta paun. Sisa 19 juta paunnya ditukar dalam bentuk Federico Chiesa.

Juventus sendiri merasa sudah tidak cocok dengan Chiesa. Sancho pun tak bisa didatangkan kalau Chiesa tidak dijual. Sejatinya ada sejumlah peminat Chiesa seperti Barcelona dan sejumlah klub Premier League. Namun, mereka keberatan untuk membayar gaji Chiesa yang mencapai delapan juta paun pertahun.

Karena hal ini ada kabar kalau Juventus ingin mendatangkan Sancho dengan status pinjaman untuk dibeli di akhir musim. Namun, United melihat celah karena mereka juga harus menutup posisi yang ditinggalkan Sancho, dan Chiesa dianggap cocok buat The Red Devils.

Sancho sendiri tidak masuk dalam skuad Ten Hag di laga melawan Brighton and Hove Albion. Ten Hag berdalih kalau ia harus membuat keputusan atas masalah yang tengah terjadi.

“Kami butuh skuad yang lengkap dan dia salah satunya. Dia harus bersaing untuk mendapatkan posisinya dan dari pertandingan ke pertandingan, kami akan melihatnya. Dalam skuad, kami butuh semua posisi karena musim ini akan panjang,” kata Ten Hag soal absennya Sancho.

Menakar Kualitas Chiesa 

Secara posisi, Chiesa mampu bermain di sayap kiri maupun kanan. Kaki yang dominannya adalah kanan, tapi tendangan kaki kirinya juga keras.

Saat ditempatkan di sayap kanan, Chiesa akan lebih banyak mengirim umpan silang. Secara statistik, umpan silangnya lebih efektif dan akurat saat bolanya rendah atau menyusur tanah. Anehnya, umpannya lebih efektif saat ia ditekan oleh lawan.

Sementara saat dimainkan dari kiri, Chiesa jarang memberi umpan silang. Ia lebih memilih mengumpan ke area tengah, lalu melakukan satu-dua. Keunggulannya ada pada fisiknya yang kuat serta kecepatannya yang cocok untuk seorang pemain sayap.

Chiesa juga aktif untuk menendang langsung ke gawang. Ia memfokuskan pada kekuatan agar bola meluncur dengan kencang. Tendangan ke gawang menjadi lebih baik untuknya ketimbang memberikan umpan silang.

Untuk memaksimalkan Chiesa, dibutuhkan sistem di mana ia harus didukung oleh pemain lain. Di Juventus, saat main di kiri, terkadang Ronaldo mendekat untuk menarik bek, lalu Adrian Rabiot masuk mengisi posisi Ronaldo yang kosong dengan meminta umpan terobosan.

Chiesa juga biasa bermain di dekat garis tepi yang membuatnya bisa menjadi opsi yang bagus saat pemain United tak punya solusi di area sisi yang lain. Di Juventus, Chiesa menjadi efektif karena ditunjang oleh dua striker. Satu mendekat, satu meminta bola dari kejauhan.

United amat bisa melakukan ini dengan membuat Bruno Fernandes mengisi pos striker, misalnya. Atau menduetkan Joshua Zirkzee dengan Rasmus Hojlund. Permainan United akan menjadi lebih mengandalkan serangan sayap nantinya.

Dari analisis singkat di atas, menurut kami, pertukaran Chiesa dengan Sancho akan menjadi hasil yang baik buat Manchester United.

Sumber: Manchester Evening News