Otot David De Gea kini lebih rileks. Biasanya, ototnya bekerja kelewat keras. Pasalnya, bukan cuma dengan tangan De Gea menahan bola agar jala gawangnya tak bergetar, tapi dengan semua bagian tubuhnya.

Kebodohan yang digalang lini pertahanan United menjadi alasannya. De Gea dalam beberapa musim terakhir selalu didapuk sebagai yang terbaik. Soalnya, kalau tak ada kiper berpaspor Spanyol ini, United bisa saja terpuruk lebih jauh.

Kini, dari 11 pertandingan terakhir, gawang Manchester United kian sulit dibobol. Pertahanan The Red Devils mulai menguat dengan hanya kebobolan dua gol.

Di Premier League, terakhir kali penyerang lawan dengan sungguh-sungguh membobol gawang United terjadi pada 22 Januari, kala The Red Devils dipermalukan Burnley. Ya, United memang kebobolan saat tandang ke Goodison Park, tapi itu, kan, karena kekhilafan De Gea semata. Bukan karena skema serangan Everton.

Salah satu alasannya adalah meningkatnya kerja sama dua bek United, Harry Maguire dan Victor Lindelof. Keduanya benar-benar berkoordinasi dengan baik, yang bikin peluang lawan mencetak gol kian kecil.

Dalam wawancara dengan Inside United sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi virus corona, mereka menggambarkan ikatan yang kian tumbuh di antara keduanya. Ikatan ini menjadi penting sehingga tercipta kesepahaman bagi mereka sebagai duo lini belakang.

Victor Lindelof menceritakan kalau adalah hal yang hebat bisa bermain bersama Maguire. Bek berkebangsaan Swedia ini menggambarkan Maguire sebagai pemain yang fantastis. Mereka ingin memenangi lebih banyak pertandingan, dan di tiap pertandingan itu, permainan mereka menjadi lebih baik lagi.

“Semoga kami bisa terus bertambah baik dan membantu tim meraih lebih banyak clean sheet dan meraih lebih banyak hasil bagus,” ucap Lindelof.

Maguire pun memuji rekan duetnya. Secara tidak langsung, ia mengakui kalau butuh waktu agar keduanya bisa saling memahami. Untuk itu, bek timnas Inggris ini pun mempelajari gaya main Lindelof, pun sebaliknya.

Maguire mengakui kalau United masih buruk saat menangani tendangan bebas. The Red Devils bahkan beberapa kali kebobolan dari luar kotak penalti dengan tendangan luar biasa.

“Ini adalah kemitraan yang membangun dan aku pikir kami menjadi lebih baik lagi, dan mulai menjaga lebih banyak clean sheets seperti yang kami lakukan akhir-akhir ini,” ungkap Maguire.

Sebagaimana pesepakbola profesional, keduanya juga pernah berhadapan sebagai lawan. Di liga, pertandingan ini terjadi saat Maguire masih di Leicester, dan yang paling diingat keduanya adalah di perempatfinal Piala Dunia 2016.

“Aku menghadapinya di Piala Dunia ketika ia mencetak gol ke gawang kami, dan aku masih sedikit marah pada dia karena itu! [Tertawa] Aku pikir, dia adalah pemain hebat saat itu, dan sungguh luar biasa punya dia di timku,” kata Lindelof.

Sementara itu, Maguire menjawab: “Jelas, seperti yang Vic katakan bahwa itu adalah pertandingan besar di perempatfinal Piala Dunia, dan kedua tim bermain bagus untuk bisa sampai ke sana, dan bisa mencetak gol pertama (buat Inggris) amatlah brilian.”

“Banyak pertandingan besar saat ini ditentukan lewat gol dari set-play, dan pertandingan itu amatlah ketat saat itu, dan kami berhasil mendapatkan gol pertama, dan itu adalah memori yang bagus untukku.”

“Aku taku sebelum aku datang kesini, betapa bagusnya Vic. Aku menontonnya bermain buat United di dua tahun terakhir, dan dia terus tumbuh berkembang. Aku melihatnya lagi musim ini dan dia akan menjadi pemain bagus buat kami di masa depan,” kata Maguire.

View this post on Instagram

Di Premier League, terakhir kali penyerang lawan dengan sungguh-sungguh membobol gawang United terjadi pada 22 Januari, kala The Red Devils dipermalukan Burnley. Ya, United memang kebobolan saat tandang ke Goodison Park, tapi itu, kan, karena kekhilafan De Gea semata. Bukan karena skema serangan Everton. . Salah satu alasannya adalah meningkatnya kerja sama dua bek United, Harry Maguire dan Victor Lindelof. Keduanya benar-benar berkoordinasi dengan baik, yang bikin peluang lawan mencetak gol kian kecil. . Dalam wawancara dengan Inside United sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi virus corona, mereka menggambarkan ikatan yang kian tumbuh di antara keduanya. Ikatan ini menjadi penting sehingga tercipta kesepahaman bagi mereka sebagai duo lini belakang. Victor Lindelof menceritakan kalau adalah hal yang hebat bisa bermain bersama Maguire. Bek berkebangsaan Swedia ini menggambarkan Maguire sebagai pemain yang fantastis. Mereka ingin memenangi lebih banyak pertandingan, dan di tiap pertandingan itu, permainan mereka menjadi lebih baik lagi. . Maguire pun memuji rekan duetnya. Secara tidak langsung, ia mengakui kalau butuh waktu agar keduanya bisa saling memahami. Untuk itu, bek timnas Inggris ini pun mempelajari gaya main Lindelof, pun sebaliknya. . "Ini adalah kemitraan yang membangun dan aku pikir kami menjadi lebih baik lagi, dan mulai menjaga lebih banyak clean sheets seperti yang kami lakukan akhir-akhir ini," ungkap Maguire. . Sebagaimana pesepakbola profesional, keduanya juga pernah berhadapan sebagai lawan. Di liga, pertandingan ini terjadi saat Maguire masih di Leicester, dan yang paling diingat keduanya adalah di perempatfinal Piala Dunia 2016. . "Aku menghadapinya di Piala Dunia ketika ia mencetak gol ke gawang kami, dan aku masih sedikit marah pada dia karena itu! [Tertawa] Aku pikir, dia adalah pemain hebat saat itu, dan sungguh luar biasa punya dia di timku," kata Lindelof. . . . #victorlindelof #lindelof #harrymaguire #maguire #manchesterUnited #united #manutd #ggmu #mufc #bola #sepakbola #indonesia #berita

A post shared by Setanmerahnet (@setanmerahnet) on