Saat sebuah klub tak punya pemain pelapis yang tak sepadan, pelatih dibikin khawatir karenanya. Di Manchester United, situasinya berbalik. Sang Pelatih, Ole Gunnar Solskjaer, justru punya tiga kiper dengan kemampuan sekelas kiper utama.
Kebingungan ini sempat menghadirkan persoalan. Pasalnya, tidak sedikit pihak yang meminta Solskjaer memastikan kiper utama. Rotasi pada kiper akan mengganggu mental kiper itu sendiri. Kecuali, rotasi dilakukan pada kompetisi yang berbeda. Misalnya, David De Gea di Premier League, sementara Sergio Romero di Piala FA.
Saat ini, United punya dua kiper utama yang bergantian dirotasi. De Gea sudah di United sejak 2011. Sementara itu, Dean Henderson naik ke permukaan usai tampil bagus saat dipinjamkan ke Sheffield United, termasuk membawa The Blades promosi ke Premier League pada 2019.
Buat musim depan, Sergio Romero sudah tak akan diperpanjang kontraknya. Sementara Lee Grant mungkin ada di skuad sebagai hiasan belaka. Tom Heaton? Sama saja.
Duel Henderson dan De Gea bisa dibilang berimbang. De Gea punya pengalaman, sementara Henderson punya keuntungan sebagai pemain binaan, alias berstatus homegrown.
Meski persaingannya berimbang, tapi masalahnya sama. Siapapun yang menjadi kiper kedua, kemungkinan besar ia akan meminta ditransfer ke klub lain.
Baca juga: Apa Itu Homegrown Player?
Mantan pelatih United, Jose Mourinho, punya jawabannya sendiri. Ia punya jawaban soal siapa kiper nomor 1 Manchester United dan alasannya.
De Gea sempat memberikan harapan. Penampilannya bagus betul di semifinal Europa League saat tandang ke Roma. Namun, semuanya berubah di partai final. Diturunkan sejak menit awal, De Gea kebobolan satu kali di waktu normal hingga babak adu penalti dilangsungkan. Setelahnya bencana. Dari 11 penendang Villareal, tak sekalipun bola berhasil ia tahan.
Sementara itu, Henderson sempat naik namanya sejak Maret. Ia tak tergantikan di bawah mistar semenjak De Gea izin pulang ke Spanyol untuk menemani kekasihnya yang melahirkan.
Henderson tampil cukup baik. Namun, penampilannya menurun di penghujung musim. Ini yang membuat Solskjaer cukup percaya diri menurunkan De Gea di final Europa League.
Meski demikian, Mourinho percaya kalau Henderson siap untuk tantangan sebagai kiper utama Manchester United. Pelatih berjuluk The Special One tersebut mengungkapkan kesannya terhadap Henderson yang pernah ia temui ketika melatih Manchester United.
“Aku pikir mereka adalah kiper yang bagus. Aku tak merasa mereka kiper yang fenomenal, atau dalam kasus Dean Henderson, ia belum cukup fenomenal,” kata Mou.
“Saat aku bilang belum, aku akan bilang Henderson akan (menjadi fenomenal). Aku bertemu dengannya di United saat ia masih bocah dan aku selalu mengingat dirinya memintaku untuk meminjamkannya. Dia bilang ‘Saat aku kembali, aku akan kembali sebagai kiper nomor satu.”
“Dia bilang begitu padaku saat dia masih menjadi kiper pilihan keempat. Dia adalah bocak dengan kepercayaan diri yang luar biasa dan aku pikir dia sudah siap.”
Henderson saat ini masuk ke dalam skuad Inggris di Piala Eropa 2020. Ia menjadi pelapis Jordan Pickford yang menjadi kiper utama The Three Lions pilihan Gareth Southgate.
Apa yang dialami Henderson terbilang unik, mengingat ia baru sekali tampil bersama timnas Inggris. Itu pun masuk di babak kedua saat menghadapi Irlandia pada November tahun lalu. Henderson tak tampil sama sekali dalam pertandingan pemanasan Inggris jelang Euro 2020.
Sumber: Manchester Evening News
Lihat postingan ini di Instagram