Mendengar nama Nemanja Vidic mungkin akan membuat kita terngiang betapa hebatnya bek satu ini. Penampilannya di atas lapangan bak gladiator yang sedang bertarung mati-matian demi menjaga pertahanan tim tidak dijebol oleh lawan.
Tapi sekalipun Vidic sangat kokoh menghadapi lawan-lawannya, ia pun pernah kewalahan. Bahkan ia telah menyebutkan empat striker terbaik Premier League yang pernah membuatnya susah selama kariernya di United.
Hanya saja, dari empat striker itu, yang mengejutkan adalah tidak ada nama Fernando Torres. Padahal mantan striker timnas Spanyol tersebut terkenal pernah “meneror” Vidic dalam beberapa pertemuan antara Liverpool dan Manchester United. Namun ia tidak mau membahas siapa yang paling menyulitkannya itu.
Sebaliknya, Vidic justru menyebutkan dengan gamblang nama Didier Drogba, Sergio Aguero dan Luis Suarez sebagai lawan striker tersulit. Lalu yang lebih mengejutkan lagi, ia juga menyebut Peter Crouch. Bagi mantan kapten Setan Merah itu, berurusan dengan pemain seperti Crouch adalah mimpi buruk.
“Pengalaman pertama saya adalah melawan Peter Crouch. Saya belum pernah melihat pemain setinggi dua meter sebelumnya. Dia (Crouch) bermain untuk Liverpool dan United melawan mereka dalam pertandingan piala liga di Anfield. Saya berpikir, ‘Wow, apa yang bisa saya lakukan dengan orang ini?’” ujar Vidic kepada Andy Mitten dari The Athletic.
“Kemudian saya melihat Bellamy di sebelahnya. Dia (Bellamy) bukan pemain hebat dalam menguasai bola, tetapi dia sangat-sangat cepat. Dia seperti sedang berlari ke luar angkasa, dan Crouch akan melompat ke udara. Saya belum pernah melihat sepakbola dimainkan seperti ini.”
“Saya tidak pernah menghadapi pemain No. 9 dan pemain yang tajam, cepat, di sebelahnya. Saya tahu bagaimana menghadapi mereka secara individu, tetapi tidak keduanya pada saat yang sama. Saya bermain bersama Wes Brown, dan itu adalah pertandingan yang sulit yang panjang. Kami kalah 1-0.”
Tentang Didier Drogba, yang diusir keluar lapangan pada final Liga Champions 2008 karena menampar Vidic, striker satu ini juga adalah salah satu yang menyusahkan. Mantan bek Inter Milan itu bahkan menggambarkan legenda Chelsea tersebut sebagai “pemain sangat pintar yang akan masuk ke otak para pemain bertahan”.
Selain itu, Nemanja Vidic pun pernah berhadapan dengan Aguero di tahun-tahun terakhirnya di Manchester United. Ia menyatakan bahwa pemain Argentina itu bertanggung jawab atas permainan terburuk selama kariernya untuk klub. Dalam laga derby Manchester di Etihad pada 2013, Aguero dan Alvaro Negredo benar-benar memberi Vidic dan Rio Ferdinand mimpi buruk.
“Saya bermain melawan Aguero ketika mereka (City) mengalahkan kami (United) 4-1 di musim perdana David Moyes. Dia (Aguero) seperti tidak tertarik dengan sepakbola. Dia tidak terlihat seperti pria yang akan berlari 10 meter. Tapi kemudian, dia melakukan sprint. Saya yakin Aguero ini terlahir sebagai bek,” ungkap Vidic.
“Karena dia tahu ke mana saja bola akan datang dan di mana saja dia bisa menyerang. Itu adalah pertandingan terburuk saya untuk United. Saya tahu jika saya harus memilih dua/tiga kekalahan terakhir, maka kekalahan inilah yang mengerikan. Dulu di Roma dan Wembley, bahkan laga ini masih lebih sulit.”
Tak hanya itu saja, Luis Suarez juga mendapat pujian serupa dari Nemanja Vidic. Meskipun Suarez sempat bersiteru dengan Evra karena persoalan rasis, namun ia tetap adil mengatakan bahwa pemain Uruguay itu tidak pernah kehabisan energi selama pertandingan.
“Semuanya dilakukan secara serempak. Saya tidak berpikir dia (Suarez) tahu persis apa yang dia lakukan, tetapi dia selalu berhasil. Dia sangat lapar untuk mencetak gol. Dia bisa berlari selama 90 menit, dan dia memiliki semangat dalam dirinya,” pungkas Vidic.