Luke Shaw pernah berada di titik terendahnya. Momen itu bukanlah saat kakinya dibikin patah oleh tekel Hector Moreno, melainkan saat dirinya dianggap tak berguna. Momen itu pernah hadir ketika Jose Mourinho melatihnya. Puncaknya, ia dimainkan, tapi tak ubahnya bagaikan boneka yang diatur-atur dari pinggir lapangan.

Ketika itu, penampilan Shaw tak bisa dibilang baik; tak sebaik sebelumnya. Sampai akhirnya para penggemar Manchester United sudah muak. Mereka senang saat Brandon Williams yang berposisi sebagai fullback kiri naik ke tim utama. Pun pada musim ini ketika Alex Telles didatangkan dari Porto.

Sialnya, penampilan Shaw justru stabil malah cenderung menanjak. Hasilnya, ia hampir tak pernah tergantikan sebagai starter. Musim ini, Shaw main sebanyak 32 kali di Premier League dengan total 2657 menit bermain, atau yang terlama kelima setelah Bruno Fernandes, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, dan Marcus Rashford.

Shaw pun mendapatkan penghargaan Players’ Player of the Year Manchester United. Penghargaan ini merupakan pemain terbaik versi pilihan pemain Manchester United itu sendiri.

Akhirnya Suporter Kembali

Di pertandingan menghadapi Fulham, suporter Manchester United kembali diizinkan hadir meski hanya sekitar 10 ribu di antaranya. Shaw pun senang dengan kondisi ini.

“Sungguh senang bisa mendengar suara berisik lagi di stadion ketimbang mendengar Harry [Maguire] berteriak ke setiap wasit! Umumnya, buat semua orang, sunggu senang bisa mendengar suara di kerumunan dan kembali normal, dan semoga ini hanya awal agar lebih banyak suporter kembali ke stadion,” kata pemain kelahiran 12 Juli 1995 tersebut.

Di final Europa League, United juga akan kedatangan suporter di Gdansk. Ini merupakan penampilan spesial di tahun ketujuhnya berseragam The Red Devils, karena selama itu pula, ia belum pernah main di final.

United ke final Piala FA 2016, tapi ia masih menjalani pemulihan patah kaki. Setahun kemudian, dia masih memakai kruk untuk membantunya berjalan di final Europa League menghadapi Ajax Amsterdam. Sementara itu, di final Piala Liga 2017 dan Piala FA 2018, ia tak dimainkan oleh Jose Mourinho.

Hal itu sempat menyerang mental Shaw. Ia banyak mendengar orang-orang memintanya untuk pergi ke klub lain saat dirinya berada pada masa yang buruk.

“Kini, aku berada dalam langkah yang lebih baik dan membuat standar yang lebih tinggi ketimbang yang aku pernah lakukan sebelumnya. Konsistensi buatku adalah kunci. Aku tak ingin terlalu nyama, aku ingin terus mendorong diriku dan mencoba untuk memberikan penampilan tinggi dan konsisten setiap pekan.”

Ini yang membuatnya begitu kecewa saat United kalah memalukan 2-4 dari Liverpool. Ia merasa kalau ia bermain di bawah standar.

“Saya tidak seperti biasanya musim ini dan itulah mengapa saya sangat kecewa usai pertandingan itu. Aku harus menetapkan standar tinggi karena aku percaya aku bisa melakukannya dan itu akan menguntungkan tim dan diri saya sendiri saat saya memaksakan diri,” kata mantan pemain Southampton ini.

“Saya ingin tampil secara konsisten di level tinggi dan saya turun di bawah itu. Saya berkata kepada manajer sehari setelahnya. Saya benar-benar kesal dengan diri saya sendiri, bla, bla, bla, membicarakannya. Dia setuju dengan saya dan berkata ‘Kamu tidak  terlalu buruk.”

Dukungan Orang Terdekat

Shaw ini tinggal bersama kekasihnya, Anouska, yang memberinya bayi laki-laki berusia 18 bulan, Reign. Orang tua Shaw, Joanna dan Paul, sering datang ke pertandingan tak peduli di manapun itu tempatnya. Dukungan itu amatlah vital buat Shaw.

“Aku selalu mendapatkan dukungan di sekitarku. Apa yang telah kulewati, hal-hal yang telah kulalui, kalau aku tak mendapatkan dukungan seperti sekarang ini, aku akan berjuang lebih lagi.”

“Aku pikir keluargakau, ibu dan ayah, terutama, dan Anouska telah mendukungku begitu baikdengan apa yang telah kulewati dan mereka jelas melihat perjuanganku dan mengetahuinya. Mereka begitu mendukung.”

Dukungan orang terdekat Shaw begitu terasa. Misalnya, saat di rumah usai pertandingan, kekasihnya langsung bilang kalau itu seperti bukan penampilan Shaw yang sebenarnya. “Dia tahu aku begitu baik, kini dia tahu apa yang harus dikatakan di waktu yang berbeda,” tutur Shaw.

Salah satu faktor pendukung Shaw adalah putranya, karena ia merasa tumbuh lebih baik saat sudah memiliki anak. Pun dengan kekasihnya di mana ia selalu menetapkan target sebelum musim berjalan dan apa yang akan ia tuju.

“Dia begitu baik padaku, dia mendorongku, dia menjagaku tetap di jalur yang lurus, selalu mengingatkanku atas apa yang kukatakan di awal musim dan apa yang ingin aku dapatkan. Jelas, keuntungannya kini mulai terlihat.

“Ia (Anouska), ibu dan ayahku amat vital membawaku melewati masa-masa buruk,” kata Shaw.

Europa League Masa Lalu dan Masa Kini

Di final Europa League 2017, Shaw berada dalam skuad “kruk” bersama dengan Eric Bailly dan Zlatan Ibrahimovic. Ia merasa bahagia United juara, tapi perasaannya berbeda karena ia bukan skuad yang memenanginya.

“Semoga kini aku bisa terlibat dan membantu serta menolong tim dansecara pribadi buatku, bisa ikut ke final dan menjuarainya,” kata Shaw.

“Kami (tim kruk) tidak terlibat, tapi sejujurnya, kami semua maminkan bagian di musim itu di Europa League, kami juga sempat bertanding. Kami mendukung dari sisi lapangan. Ada video Eric melemparkan kruknya dan secara umum, itu hal positif yang bisa kami lakukan.”

United kini sudah menempati peringkat kedua di Premier League musim ini. Satu trofi jelas akan menjadikan musim ini sebagai salah satu musim terbaik The Red Devils pasca Sir Alex Ferguson. Namun, Shaw tetap melihat ke depan.

“Kami ingin menjuarai Premier League, kami ingin adadi Liga Champions, menantang juara, tapi jelas kami tidak sedang di sana. Itu adalah harapan kami dan tujuan di masa depan.”

“Kami ingin lebih baik. Kami kecewa dengan bagaimana kami tersingkir di Piala FA, jadi aku pikir akan menjadi jalan yang bagus untuk mengakhiri musim tapi aku pikir ada lebih banyak hal untuk kami. Hami harus mendorong satu sama lain, setiap hari, untuk merah apa yang sebenarnya ingin kami raih.”

“Dengan skuad yang kami miliki, mereka sangat berbakat, kami memiliki perpaduan brilian antara yang berpengalaman dan yang lebih muda, tetapi bahkan yang lebih muda pun telah bermain berkali-kali sekarang, mereka memiliki pengalaman itu.”

“Manajer berbicara beberapa hari yang lalu bahwa dia ingin satu atau dua pemain lagi. Saya pikir kami semua akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Apa pun yang akan membuat skuad kami lebih baik, meningkatkan peluang kami untuk mencapai level berikutnya, akan selalu menjadi baik untuk tim.”

“Anda hanya perlu melihat bagaimana persaingan telah mendorong saya, tetapi jika kami dapat melakukannya di seluruh tempat di posisi yang berbeda, saya pikir kami dapat terus mendorong satu sama lain dan itu baik bagi manajer untuk memiliki kompetisi semacam itu dan pilihan sulit tentang siapa yang harus dipilih. Di situlah kita perlu meningkatkan diri.”

“Saya pikir kami menuju ke arah yang benar dan Anda jelas dapat melihat peningkatan. Tetapi jika saya berbicara jujur, kami masih harus banyak belajar. Terutama musim ini, kami melihat poin-poin yang telah kami hilangkan dan di mana kesalahan kita dan kita semua tahu bagaimana itu terjadi dan mengapa itu terjadi.”

“Tapi kami menuju ke arah yang benar dan mudah-mudahan memenangkan Europa League akan memulai kesuksesan baru untuk United.”