Wasit terkenal Premier League, Mike Dean, sedikit mengungkap sesuatu yang mengejutkan soal perjalanan kariernya sebagai hakim di lapangan. Di mana, ia memberi tahu bahwa Roy Keane dan Patrick Vieira adalah sosok paling menakutkan yang pernah ia temui dalam karir wasitnya.
Selain itu juga ia berbicara tentang manajer-manajer Premier League yang berkesan dalam kariernya. Salah satunya adalah Sir Alex Ferguson. Meskipun ternyata, sosok manajer asal Skotlandia itu tidak lebih menakutkan dibanding rival terdahulunya dari Arsenal yakni Arsene Wenger.
Seperti yang diketahui, Mike Dean telah menjadi wasit senior tingkat atas di Premier League. Ia sudah menghabiskan waktu bersama banyak tokoh terbesar dalam sepakbola, termasuk para legenda Premier League dengan karakeristik yang berbeda.
Namun saat ini tampaknya penikmat liga Inggris akan kehilangan Mike Dean karena ia dikabarkan bakal menggantung peluit dan kartunya di akhir musim ini. Dilansir dari BBC Sport, Dean resmi akan mengakhiri karir wasitnya dan ia kemungkinan pindah ke peran lain sebagai hakim Video Assistant Referee (VAR).
Banyak kisah yang telah dialami Mike Dean. Dan salah satunya adalah soal manajer mana yang dianggapnya paling sulit untuk dihadapi. Namun secara mengejutkan, dibanding Ferguson, ternyata Arsene Wenger jauh lebih membuat Dean kerepotan dan panik.
“Manajer yang membuat saya kesulitan sudah pasti Arsene Wenger ketika dia masih di Arsenal. Saya selalu merasa panik dan repot. Bukan ketika menjadi wasit Arsenal secara umum, tetapi menjadi wasit Arsenal ketika dia (Wenger) masih menjadi manajer,” ungkap Mike Dean kepada BBC Sport.
“Kehadirannya menghantui. Dia (Wenger) selalu menginginkan yang terbaik untuk Arsenal. Jika dia bisa mendapatkan cara untuk mengalahkan Anda, dia akan melakukannya. Sejak dia pensiun dari manajer sepakbola, saya telah mengenangnya karena dia hebat.”
Ketika berbicara tentang Sir Alex Ferguson, Mike Dean sangat santai menanggapinya. Meskipun mantan manajer Manchester United itu pernah mencatatkan 17 larangan berada di touchline selama 26 tahun, tapi Dean menganggap Fergie adalah sosok yang tidak se-menakutkan yang dibayangkan.
“Dia (Ferguson) sering mendapat banyak teguran karena dia sering masuk lapangan dan mendobrak pintu pertandingan. Dia akan datang sesekali untuk mengekspresikan diri untuk mengutarakan pandangannya jika ada sesuatu yang benar-benar buruk. Tapi bagi saya, dia tidak se-mengerikan yang dibayangkan orang,” tandas Dean.
Namun dalam wawancara terpisah, Mike Dean mengatakan bahwa ia lebih gugup dan takut ketika menjadi wasit jika menghadapi beberapa pemain berkepribadian besar. Pria berusia 53 tahun itu sangat berat untuk membuat keputusan dalam pertandingan kalau ada pemain seperti itu di lapangan. Dan ternyata nama Roy Keane dan Patrick Vieira adalah yang paling ditakutinya.
Selama 22 tahun berkarier menjadi wasit, sebetulnya Mike Dean sudah menemui banyak nama besar di Premier League. Tapi dalam pengakuannya yang jujur, Dean lebih sering merasa jatuh mental saat menghadapi ikon United Roy Keane atau ikon Arsenal Patrick Vieira. Sebelum akhirnya ia bisa mengatasi ketakutannya tersebut.
“Saya masuk ke Premier League pada tahun 2000 ketika saya berusia 31 atau 32 tahun. Dan waktu itu, Anda harus menghadapi pemain yang berkepribadian besar dan berwibawa. Sebuah kondisi yang belum saya alami sebelumnya. Pemain-pemain seperti itu adalah Keane dan Vieira,” ujar Dean kepada BBC Sport.
“Bagi saya itu merupakan tantangan untuk datang dari Football League ke Premier League dan menjadi wasit para pemain seperti itu. Dari memimpin League 1 dan League 2, lalu pertandingan aneh di Championship ke Premier League. Itu semua hanya langkah besar. Namun saya sangat gugup dan takut membuat keputusan jika dihadapan saya adalah dua pemain itu (Keane dan Vieira).”
Dean kemudian menambahkan bahwa selama bertahun-tahun banyak pihak –terutama pemain– yang tidak menyukainya ketika menjadi wasit. Terutama karena keputusan, gaya memimpinnya yang nyentrik, dan terkesan kontroversi. Situasi inilah yang sering membuatnya meminta maaf kepada para pemain lima menit setelah mengambil keputusan.
“Saya pikir para pemain yang merasakan ketika saya jadi wasit mereka selama bertahun-tahun, beberapa tidak menyukai saya dan beberapa menyukai saya. Tetapi ketika saya memberi pemain sedikit penolakan atau memberi mereka umpan balik, dan mereka tidak menyukainya, maka saya akan meminta maaf lima menit kemudian,” pungkas Mike Dean.
“Saya sering mengatakan ‘maaf atas apa yang saya katakan sebelumnya’, dan kami melanjutkan permainan lalu kami berjabat tangan. Tapi saya pikir para pemain menyukai cara saya menjadi wasit. Karena mereka tahu mereka bisa memberi saya beberapa hal (argumen) dan saya bisa mengembalikan hal itu. Dan mereka bisa lolos dalam batas yang diizinkan.”
Mike Dean memang adalah salah satu karakter paling berwarna yang pernah menjadi wasit liga Inggris. Ia pasti akan dikenang oleh semua orang lantaran telah memberikan banyak hiburan selama bertahun-tahun. Mulai dari kartu tanpa terlihat hingga merayakan keuntungan bermain.