Pertandingan babak keenam Piala FA musim 2017/2018 sebenarnya berakhir dengan baik bagi Manchester United. Mereka menang 2-0 atas Brighton dan sukses melaju ke semifinal. Namun, kemenangan tersebut ternyata tetap tidak bisa membuat Jose Mourinho untuk mengeluarkan kritik pedas kepada pemainnya.
“Saya ingin orang yang bisa bertahan dengan lebih baik. Selain itu, saya juga ingin pemain yang lebih memiliki kepribadian, serta keinginan yang kuat. Itulah kenapa saya menyebut Nemanja Matic adalah orang yang memiliki dua kriteria itu. Sayangnya, dia dikelilingi orang yang kurang memiliki kepribadian, kelas, dan hasrat,” ujarnya.
Jawaban tersebut keluar ketika wartawan bertanya tentang alasan Mourinho mengganti Shaw dengan Ashley Young pada awal babak kedua. Tidak ada yang salah sebenarnya karena penampilan Shaw saat itu juga kurang bagus. Namun mengingat Shaw belum pulih 100 persen dari patah kaki parah dan dia memang jarang bermain, maka banyak yang kecewa dengan ucapan Mourinho tersebut.
Sebenarnya bukan kali itu saja Mourinho mengkritik Shaw. Ketika Watford mengalahkan mereka 3-1 musim sebelumnya, Mourinho menyebut kalau seorang bek kiri harus mengupayakan segala cara agar posnya tidak menjadi sasaran. “Kalau bek kiri berjarak 25 meter dari pemain lawan, maka yang harus dilakukan adalah melompat,” katanya.
Bahkan ketika Shaw bermain bagus melawan Everton, Mourinho tetap malas memberi kredit. Menurutnya, yang bagus dari Shaw saat itu hanya fisiknya, apa yang berada di otaknya adalah buah hasil Mourinho melatihnya.
Sepakbola memang kerap tidak adil dan Shaw saat itu mengalami ketidakadilan itu. Masa-masanya di United sudah suram sejak awal. Terbebani pakai nomor 3, patah kaki, dapat manajer nyinyir, jarang main, kegemukan, hingga jadi olok-olok sedunia.
***
Mourinho dan stafnya bengong ketika Shaw tiba-tiba datang dan minta izin pulang bersama ibunya alih-alih pulang bersama rekan setim. Manchester Evening News yang menceritakan itu. Mourinho pun menolak permintaan itu.
Di lain kesempatan, Shaw datang terlambat ke tempat latihan United. Mourinho dan stafnya langsung menegurnya dan meminta penjelasan. Tahu apa jawaban Shaw? Eks Southampton ini menyebut kalau alasannya terlambat adalah karena ibunya ketiduran sehingga lupa membangunkannya untuk pergi ke tempat latihan.
Manajer mana yang tidak kaget mendengar alasan tersebut. Menurut MEN, inilah yang kemudian menjadi puncak dari rasa tidak suka Mourinho kepadanya.
Manajer yang sekarang melatih Spurs ini sebenarnya suka dengan bakat Shaw. Bahkan ia masuk incaran Chelsea ketika Mourinho kembali ke sana 2013 lalu. Sebenarnya ia masih ingin Shaw ada di skuadnya, cara menempanya adalah dengan menjatuhkan si pemain dengan harapan si pemain bakal berjuang mati-matian. Sayangnya, pemberitaan tentang Shaw saat itu sudah penuh dengan rumor hengkangnya dia ke klub lain.
Namun, Shaw memiliki kekuatan lain. Salah satunya adalah mental. Dihajar kiri-kanan dia tetap santai. Orangnya tahan banting dan juga berani melawan. Berkali-kali diisukan hengkang, dia menolak rumor tersebut. Sebaliknya, dia malah menyerang balik wartawan yang membuat berita aneh-aneh.
Pendekatan Mourinho sebenarnya berhasil. Pada 2018/2019, Shaw membuktikan kalau dirinya tidak seburuk yang sang manajer kira. Ditandai dengan gol pertamanya untuk Setan Merah, Shaw lambat laun berproses dari yang sebelumnya terpinggirkan menjadi pemain pilihan utama di sektor bek kiri.
***
Situasi semakin membaik ketika Ole Gunnar Solskjaer masuk. Dia bisa saja melepas si pemain mengingat Ole ingin membangun dinastinya sendiri. Lagipula, Shaw adalah peninggalan Louis van Gaal yang diteruskan oleh Jose Mourinho. Namun, hal itu tidak terjadi karena Shaw sukses memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh pria Norwegia itu.
“Secara fisik, dia sangat bagus dan telah mengalami peningkatan. Secara konsisten, dia ada di level terbaiknya sebagai seorang bek sayap. Semua ini tentang bagaimana cara dia menikmati sepakbola,” ujar Ole.
Persaingan di sektor bek kiri juga menjadi kunci peningkatan Shaw. Musim ini, United menambah satu pemain lagi dengan membeli Alex Telles dari Porto. Sebelumnya, Telles dianggap akan menjadi bek kiri utama United. Namun, Shaw justru semakin bagus sejak kedatangan Teles.
“Kami saling mendorong satu sama lain sehingga kami bisa mengeluarkan kemampuan terbaik,” ujar Shaw.
Setiap harinya Shaw berbenah. Tidak hanya di atas lapangan, tapi juga di luar lapangan. Tidak ada lagi Shaw yang seenaknya seperti apa yang ia lakukan hingga membuat Mourinho kaget. Kehadiran perempuan cantik bernama Anouska Santos dan bayi lucu bernama Reign membuat Shaw semakin dewasa.
Kini, Shaw menjadi salah satu pemain yang tampil konsisten sepanjang musim bagi United. Penampilannya dirindukan tiap kali dia absen. Musim ini, Shaw Sudah memiliki 4 assists. Jumlah yang masih sedikit. Namun, Shaw kini mulai sering terlibat dalam serangan United.
Ia memiliki 3,3 expected assists di Premier League. Aspek-aspek lain juga meningkat seiring berjalannya waktu. Underlap, Overlap, Deep or High Combination, menjadi bek tengah ketiga, hingga mengambil bola mati. Ini semua telah diperlihatkan Shaw musim ini yang membuat aspek menyerangnya terus terasah.
Musim lalu, Shaw hanya membuat umpan kunci 0,8 per laga. Tidak sampai satu buah. Namun, musim ini rataannya meningkat menjadi 1,9. Hampir dua umpan kunci ia buat per pertandingan. Selain itu, percobaan umpan crossing-nya cukup pesat dari 38 pada musim lalu menjadi 96 dengan rataan akurasi 32 persen.
Dengan mental yang kuat dan kemauan yang besar, Luke Shaw berhasil mengatasi segala rintangan yang ada. Kini, ia tinggal mempertahankan permainan terbaiknya sembari meningkatkan diri untuk selalu tampil lebih baik di setiap pertandingan.