Selamat pagi, Big Rom. Ketika surat terbuka ini dipublikasikan, saya yakin kamu baru saja terbangun dari tidur dan bersiap-siap untuk ke pusat latihan United di Carrington. Jadwal memang sangat padat terutama di bulan Desember ini. Setelah menghadapi Manchester City, kalian akan kembali berjuang menghadapi Bournemouth, tim yang musim lalu bisa mencuri satu poin di Old Trafford.

Ngomong-ngomong soal Manchester City, saya yakin kamu masih tidak menyangka atas apa yang terjadi di kandang Minggu malam lalu. Saya benar-benar yakin bahwa kamu memang berniat untuk membuang bola sejauh mungkin karena kamu adalah orang kedua terakhir (selain David De Gea) dalam situasi tendangan bebas tersebut. Akan tetapi, mengapa bola sapuanmu justru terlalu rendah?

Saya paham bahwa kamu memang lemah dalam aspek lain selain mencetak gol. Sentuhan bola, akurasi passing, bahkan angka sapuanmu berada di bawah rata-rata. Akan tetapi, separah itukah kekurangan seorang Romelu Menama Lukaku Bolingoli? Sampai-sampai berakibat hilangnya tiga poin dan rekor kandang yang kembali diputus oleh tetangga.

Kesan frustrasi terlihat dari wajahmu yang seolah tidak percaya ketika wasit muda nan tampan Michael Oliver meniup peluit panjangnya. Pengalamanmu bermain di Derby Manchester pertama justru berubah menjadi petaka. Tidak hanya itu, surat kabar di Britania menyebut kalau terjadi keributan kecil di ruang ganti di mana kamu dituduh melempar botol sehingga membuat pelipis dari Mikel Arteta, asisten manajer City, berdarah.

Apa yang terjadi kemarin tampaknya menjadi puncak dari penampilan burukmu, Rom. Kamu membuat kami (para fans yang sangat haus prestasi) mempertanyakan kelayakan 75 juta pounds yang manajemen berikan untuk membawamu keluar dari Everton.

Manajemen bahkan berhasil membuat rival kami yang berwarna Biru dari London gigit jari untuk mendatangkanmu. Sampai-sampai klub London tersebut mengalihkan perhatiannya kepada bomber muda dari Spanyol yang sebelumnya ditawarkan kepada kami dengan harga mahal.

Belakangan ini penampilanmu sangat menurun Rom? Catatan 10 gol dari 12 pertandingan yang kamu lakukan di awal musim tidak bisa kamu pertahankan. Bahkan dari 12 pertandingan setelahnya, kamu hanya bisa dua kali membobol gawang lawan. Memang kamu sangat pandai dalam membuka ruang bagi rekan-rekanmu, hanya saja kami hanya ingin kamu mengimbanginya dengan torehan gol-gol cantik yang sering kamu buat di Everton layaknya musim lalu. Terlebih lagi kamu mengklaim bahwa dirimu adalah Macan Tutul. Lantas mengapa Macan Tutul ini menjadi ompong dalam beberapa laga terakhir?

Atau jangan-jangan kamu kesulitan menghadapi tekanan bermain di bawah tatapan 76 ribu pasang mata Old Trafford. Atau kamu lelah secara fisik karena kerap bertanding setiap tiga hari. Sesuatu yang jarang kamu lakukan ketika masih berseragam biru. Jika benar, bukankah kamu sendiri pernah mengatakan kalau bermain di Old Trafford dan mencicipi Liga Champions menjadi impianmu sepanjang karir sepakbola.

Atau kamu terlalu khawatir kalau tempatmu akan tergeser oleh Pria besar lain yang mengagungkan dirinya sebagai dewa? Hal ini nampak tidak mungkin karena si Dewa sendiri saja masih kesulitan dalam memberikan distribusi bola yang baik. Setidaknya belum optimalnya penampilan dia menjadi pertanda kalau kamu masih akan tetap menjadi pilihan utama manajer kedepannya.

Saya lebih yakin kalau kamu kehilangan sahabatmu, Paul Pogba. Terbukti, dua gol yang kamu buat dari 12 laga terakhir hadir karena servis dari pria Prancis ini. Andaikata ini benar maka bukan tidak mungkin kalau kamu masih kesulitan mencetak gol lagi setidaknya sampai satu pekan sebelum Natal. Dan kalau memang kenyataannya seperti itu, maka bukan tidak mungkin para fans akan kembali menekanmu dan meminta kamu untuk beristirahat.

Saya mewakili para fans United lain juga mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam beberapa hari terakhir kami mengkritikmu dengan mengeluarkan kata-kata yang kasar. Tapi, percayalah bahwa itu semua kami lakukan hanya karena kami ingin kamu bisa tampil lebih baik lagi. Kembali baik seperti penampilanmu di awal musim kemarin.

Jika kamu butuh saran, kamu bisa meminta tips dari dua rekanmu yang sekarang justru dicintai meski sebelumnya kerap dimusuhi oleh fansnya. Rekan sesama Belgiamu yang berambut kribo bisa dijadikan contoh. Ia bahkan menerima hujatan yang menurut saya lebih hebat dari apa yang kamu dapatkan beberapa hari terakhir.

Jangankan performanya di lapangan, kehadirannya saja saat itu tidak dibutuhkan oleh para penggemar. Musim lalu ia bahkan hampir dijual karena kesalahan fatal yang akibatnya persis seperti yang kamu rasakan Minggu kemarin, yaitu kehilangan kesempatan untuk menang. Namun di musim ini, kehilangan Marouane Fellaini justru menjadi hal yang tidak diinginkan oleh para penggemarnya.

Begitu pula dengan rekanmu yang bernama Chris Smalling. Dia juga melakukan kesalahan konyol yaitu menerima kartu merah saat derby Manchester musim 2014/2015. Namun setelahnya ia bangkit dan menjadi salah satu pemain yang sudah berlabel senior plus diangkat menjadi kapten ketiga tim.

Surat terbuka ini saya akhiri dengan harapan kalau kamu sudah melupakan kejadian hari Minggu kemarin. Fokus berlatih dan memperbaiki kekurangan akan jauh lebih baik daripada terus terpuruk dalam pusaran kegagalan dan kesedihan. Dan itu semua akan dimulai pada Rabu malam nanti ketika kamu berhadapan dengan Bournemouth.

Semangat Rom!