Musim lalu menjadi musim yang bergejolak bagi Manchester United. Tidak ada satu pun yang bisa dibanggakan kecuali kemenangan melawan PSG di Liga Champions. Sisanya berantakan. Rekor defensif terburuk, pemecatan pelatih, peringkat keenam, dan tanpa gelar, menjadi pemandangan yang terpaksa dinikmati oleh para penggemarnya.

Hal ini diakui sendiri oleh Ed Woodward selaku Executive vice-chairman Setan Merah. Woodward menyebut kalau musim lalu bukanlah musim terbaik Manchester United. Sosok Woodward sendiri sedang menjadi sorotan para suporter setelah kegagalan musim lalu. Ia dianggap sebagai biang keladi dalam kegagalan United dalam beberapa musim terakhir. Menjadikan klub sebagai ladang bisnis dan tidak fokus terhadap performa klub di atas lapangan menjadi penyebab.

Meski begitu, Woodward meyakinkan para penggemar kalau persiapan jelang musim 2019/2018 sudah dimulai dari sekarang. Ia bahkan berjanji akan mendukung manajer saat ini dan tidak akan melakukan pecat memecat manajer seperti sebelumnya. Hal ini semata-mata demi kebangkitan Setan Merah musim depan.

“Setelah musim yang bergejolak, semua orang di Manchester United fokus membangun kesuksesan yang diharapkan klub hebat ini dan penggemar pantas mendapatkannya. Persiapan untuk musim baru sedang berlangsung dan kekuatan bisnis kami akan memungkinkan kami untuk mendukung manajer dan tim pada masa depan,” kata Woodward seperti dikutip dari MEN.

“Finis pada peringkat keenam bukan menjadi harapan kami. Hal ini juga terpengaruh dengan perubahan manajer di tengah jalan. Namun Ole dan skuadnya berjuang sejak Desember meski akhirnya gagal. Beberapa minggu terakhir memang mengecewakan, tapi kami senang telah menunjuk Ole selama tiga tahun dan anggota lain semuanya tetap bertahan di klub.”

“Semua orang di klub, baik itu dewan, manajer, pemain, dan semua staf bertekad untuk membawa United kembali ke puncak sepakbola Inggris. Kami terus berupaya untuk meningkatkan kinerja baik di dalam dan luar lapangan untuk mencapai ini.”

Pendapat Woodward ini dikeluarkan dalam konferensi pers pada Kamis kemarin (16/5) saat ia mengumumkan penghasilan klub sepanjang kuartal ketiga (Februari-April). Dalam konferensi persnya tersebut, Woodward mengumumkan kenaikan pendapatan United sebesar 152,1 juta paun atau 3,4 persen dari tahun lalu yang mayoritas didapatkan dari hak siar.

Selain itu, United juga mendapatkan beberapa pemasukan tambahan seperti uang transfer Marouane Fellaini ke Shandong Luneng dan perkembangan aplikasi United yang meningkat cukup pesat. “Aplikasi United menunjukkan kinerja yang lebih baik dari yang diharapkan,” kata Richard Arnold, direktur pelaksana United.

Perjuangan di Bursa Transfer

Untuk mewujudkan harapan Woodward, Manchester United tentu harus memulainya dengan bergerak cepat pada bursa transfer musim panas yang sudah dibuka kemarin. Hal ini tidak lepas dari ultimatum Ole Gunnar Solskjaer yang menginginkan para pemain United saat ini dan para pemain incarannya sudah berkumpul pada 1 Juli.

“Semakin awal Anda melakukan transfer, maka semakin baik. Karena ketika kamu datang pada 1 Juli, kamu ingin memiliki gambaran yang bagus tentang bagaimana tim ini bermain kedepannya,” kata Solskjaer.

Sudah pasti hal ini membuat Ed Woodward pusing bukan main.  Ia hanya punya waktu 45 hari sebelum tenggat waktu yang diberikan Solskjaer habis. Disinilah dituntut kepintaran Woodward dalam melakukan negosiasi agar pemain incaran bisa didapatkan. Meski Woodward sudah pasti pusing, ia memilih santai dan hanya berkata kalau semakin cepat transfer dilakukan maka hasilnya akan semakin baik.

Namun hingga tulisan ini dibuat, belum ada titik terang terkait pergerakan United di lantai bursa. Ada rumor yang mengatakan kalau Daniel James selangkah lagi akan berseragam merah. Akan tetapi, berita baru muncul kalau James juga diincar oleh Brighton. Kubu The Seagulls bahkan jauh lebih yakin untuk bisa mendapatkan pemain yang bisa bermain pada delapan posisi tersebut.

Hal ini tidak lepas dari keberadaan Graham Potter, yang menjadi pengganti Chris Hughton musim depan. Potter sendiri adalah mantan manajer James di Swansea. Kehilangan James tentu akan sangat merugikan mengingat menurut MEN, James hanyalah alternatif setelah mereka kesulitan mendatangkan Sancho.

Begitu juga dengan beberapa target lainnya. Aaron Wan-Bissaka contohnya. Bek kanan yang musim lalau tampil luar biasa bersama Crystal Palace ini juga masuk dalam daftar incaran klub. Ia diproyeksikan untuk menggantikan Antonio Valencia dan Ashley Young, dua pemain yang sejatinya bukan seorang bek sayap.

Akan tetapi, United harus bekerja keras untuk mendapatkan tanda tangan pemain berusia 21 tahun ini. Mereka bersaing dengan Manchester City yang juga menginginkan sosok Aaron. Nantinya, Aaron akan menjadi back up dari Kyle Walker setelah Danilo tidak menunjukkan penampilan yang memuaskan. Dalam situasi seperti ini, City jelas punya nilai lebih ketimbang United.

Solskjaer sendiri meminta manajemen United merekrut empat pemain yang masing-masing berposisi sebagai bek sayap, bek tengah, gelandang tengah, dan penyerang. Dengan banyaknya permintaan dan tenggat waktu yang sangat mepet, maka Ed Woodward mau tidak mau harus memutar otak agar harapan Solskjaer bisa terpenuhi.