Tak akan ada yang memungkiri fakta bahwa Jose Mourinho memang termasuk salah seorang pelatih bertangan dingin kelas dunia yang sudah menuai banyak prestasi bersama sejumlah klub raksasa. Meski begitu, bukan berarti manajer berjuluk The Special One itu tanpa kesalahan, termasuk dalam urusan transfer.

Faktanya, Mourinho pun juga pernah melakukan blunder penjualan pemain. Ada beberapa anak asuhnya yang dianggap payah sehingga dilepas, namun malah menjadi andalan di klub barunya. Berikut ini 10 pemain buangan Mourinho yang sekarang telah menjelma jadi bintang.

  1. Leonardo Bonucci (2009)
10 Pemain Buangan Mourinho

Bek berusia 30 tahun ini mungkin jadi salah satu penyesalan terbesar Mourinho dalam bursa transfer. Usai menjalani musim pertamanya bersama Inter Milan, dia melepas Leonardo Bonucci pada 1 Juli 2009. Pemain yang saat itu masih 22 tahun ini masuk dalam paket transfer Diego Milito dan Thiago Motta dari Genoa. Sedihnya, Bonucci hanya ‘numpang lewat’, karena keesokan hari dia pun dilego ke Bari.

Sebelumnya, dia juga lebih banyak menjalani masa peminjaman, termasuk ‘disekolahkan’ Mourinho ke Treviso dan Pisa di Serie B Italia. Tapi bakat besarnya tercium Juventus saat membela Bari. Musim berikutnya Bonucci direkrut, dan akhirnya jadi bintang dengan menjuarai enam Scudetto beruntun, hingga musim panas 2017 hengkang ke AC Milan. Dia juga jadi andalan tim nasional Italia sejak itu.

  1. Ezequiel Garay (2011)
10 Pemain Buangan Mourinho

Real Madrid pernah beruntung mendapatkan bek muda 21 tahun Ezequiel Garay pada 2008, meski saat itu sempat dipinjamkan dulu ke klub lamanya Racing Santander. Dia digadang-gadang akan jadi benteng tangguh klub berjuluk El Real itu di masa depan. Namun, saat Mourinho datang pada 2010, dia malah menjualnya ke Benfica semusim kemudian, meski sebelumnya dia sudah mulai dipercaya.

Siapa sangka, Garay tampil impresif di Liga Portugal, hingga jadi andalan tim nasional Argentina. Dia membawa Benfica ke final Liga Europa dua musim beruntun sejak 2012/2013 meskipun selalu kalah. Tapi empat trofi domestik bisa dipersembahkannya. Pada 2014, petualangannya berlanjut ke Zenit St Petersburg di Rusia dengan hasil empat trofi domestik, hingga dijual mahal ke Valencia pada 2016.

  1. Kevin De Bruyne (2014)
10 Pemain Buangan Mourinho

Pendahulu Mourinho di Chelsea merekrut gelandang serang ini saat masih 21 tahun dari klub Belgia KRC Genk pada Januari 2012, meski sempat dipinjamkan ke Werder Bremen di Jerman pada musim 2012/2013. Penampilan Kevin De Bruyne pun sangat memuaskan. Tapi, Mourinho menjualnya pada Januari 2014, meski baru setengah musim memimpin dan membiarkannya hanya menghuni bench.

Klub Jerman lain, Wolfsburg untung besar mendapatkan Bruyne sebagai buangan dari The Blues. Dia menjadi sosok penting dalam terciptanya gol demi gol di timnya, dengan jadi top assist Bundesliga Jerman 2014/2015. Perannya itu tidak berubah ketika Manchester City merekrutnya dengan harga selangit pada awal musim 2015/2016, dan menjadi raja assist Premier League Inggris 2016/2017.

  1. Juan Mata (2014)
10 Pemain Buangan Mourinho

Nasib Juan Mata bak setali tiga uang dengan Bruyne pada periode kedua kepemimpinan Mourinho di Chelsea sejak awal musim 2013/2014. Baru berjalan enam rezimnya, bintang tim nasional Spanyol itu pun dilego ke Manchester United pada Januari 2014. Padahal, dalam dua musim sebelumnya dia selalu jadi pilihan utama dalam starting line-up klub asal London itu, setelah direkrut dari Valencia.

Menariknya, setelah menjalani 2,5 tahun karir di Old Trafford, Mata malah kembali bersua dengan Mourinho yang datang pada awal musim 2016/2017. Mau tak mau, pelatih berkebangsaan Portugal itu harus kembali bekerja sama dengan pemain yang dulu pernah dibuangnya. Meski beberapa kali harus melakukan rotasi karena kebutuhan tim, tapi jelas kali ini tenaga Mata dibutuhkan Mourinho.

  1. David Luiz (2014)
10 Pemain Buangan Mourinho

Tak lama setelah membuang Bruyne dan Mata, Mourinho juga mencampakkan David Luiz di musim panas 2014. Padahal, sejak didatangkan dari Benfica pada Januari 2011, bek tangguh tim nasional Brasil itu selalu menjadi andalan lini belakang Chelsea. Bahkan, dia juga turut mempersembahkan trofi Liga Champions 2011/2012 dan Europa League 2012/2013, sebelum Mourinho kembali ke Chelsea.

Ketika pelatih yang kini berusia 54 tahun itu datang ke Stamford Bridge, Luiz pun mulai terpinggirkan dan lebih sering duduk di bangku cadangan. Paris Saint-Germain beruntung mendapatkannya meski dengan harga selangit. Luiz ikut membantu klub Prancis itu meraih sembilan trofi hanya dalam dua musim. Pada 2016/2017, Antonio Conte yang baru menjabat manajer Chelsea membawanya pulang.