Di hari ulang tahunnya ke-28 yang jatuh pada 2 Desember ini, Matteo Darmian justru merayakannya dengan penuh kegalauan. Hari spesial tersebut datang di tengah masa depannya di Manchester United yang semakin tidak menentu. Ia diisukan akan masuk daftar jual United entah di musim dingin ini atau di musim panas mendatang.

Darmian sendiri ketika itu direkrut sebagai pemupus kerinduan United terhadap sosok Gary Neville. Sepeninggal Gary, United memang kesulitan untuk mencari sosok fullback yang solid ketika bertahan dan aktif menyerang. Setan Merah sebenarnya memiliki pemain dengan atribut tersebut dalam diri Rafael. Akan tetapi pemain Brazil tersebut tidak selalu tampil konsisten sehingga dijual oleh Louis Van Gaal ke Olympique Lyon.

Dana 12 juta pounds kemudian digelontorkan untuk Darmian yang pada musim terakhirnya di Torino mencetak lima gol dan empat asis. Total ada 11 asis yang ia buat selama empat musim bersama Il Toro. Selain kontribusinya dalam bertahan dan menyerang, Darmian juga dikenal bisa bermain di beberapa posisi sebagai bek kiri dan bek tengah. Sesuatu yang begitu disukai oleh manajer United saat itu, Louis Van Gaal.

Pemain kelahiran Legnano ini sebenarnya mengawali kiprahnya di Premier League dengan cukup baik. Ia tampil apik dalam pertandingan pertama United menghadapi Tottenham Hotspur. Penampilan yang disebut oleh Van Gaal sebagai yang terbaik dari seorang Darmian. Ia bahkan mengakhiri Agustus dengan raihan sebagai pemain terbaik Manchester United.

Sayangnya, setelah penampilan bagusnya tersebut, performa Darmain justru semakin inkonsisten. Ia menjadi penyebab kalahnya United 0-3 dari Arsenal. Ia juga menderita beberapa cedera yang membuat posisinya tergeser oleh pemain muda macam Guilermo Varela dan Timothy Fosu Mensah. Meski begitu, ia mampu menutup musim pertamanya dengan sumbangan satu gol dan satu asis yang semuanya dibuat ke gawang Crystal Palace.

Setelah musim pertamanya yang terbilang biasa-biasa saja, performa Darmian setiap musimnya justru semakin menurun. Pindahnya tampuk kepelatihan dari Louis Van Gaal ke Jose Mourinho membuat perannya semakin hari semakin terpinggirkan. Ia hanya turun dalam 21 laga di Premier League dalam dua musim terakhir. Bandingkan dengan 28 pertandingan di Premier League pada musim pertama. Musim ini saja, ia baru turun tiga kali di kompetisi liga.

Darmian sendiri sebenarnya bukanlah pemain yang buruk. Ia dibekali dengan kemampuan bertahan dan menyerang dengan sama baiknya. Akan tetapi satu hal yang menjadi kekurangannya adalah masih seringnya ia tidak berkonsentrasi ketika menghadapi serangan lawan. Hal inilah yang membuat Whoscored menyebut kata “kedisiplinan” sebagai kekurangan dalam diri seorang Darmian.

Laga menghadapi FC Basel menjadi contoh terakhir bagaimana abainya Darmian terhadap serangan yang menjadi petaka dari tertundanya langkah United ke fase gugur Liga Champions musim ini. Itulah laga terakhir yang dimainkan Darmian hingga musim memasuki Desember. Jose Mourinho lebih menyukai Antonio Valencia dan Ashley Young yang sama-sama memiliki kemampuan transisi bertahan dan menyerang dengan sama baiknya.

Kontrak dari Darmian sendiri akan berakhir musim panas 2019. Namun di tengah ketertarikan beberapa klub seperti Juventus, Napoli, dan AS Roma, bukan tidak mungkin namanya akan dilepas lebih cepat. Dan andai kepindahannya terealisasi, Darmian sendiri mengaku tidak akan pernah menyesali keputusannya bergabung dengan United.

“Saya tidak akan menyesali keputusan saya. Saya hanya ingin bermain sebanyak mungkin, selalu bekerja keras dan membuat manajer sulit menentukan pilihan. Dan saya tidak tahu apa yang terjadi di masa depan. Jika ada kesempatan untuk kembali, maka saya akan mencoba untuk mengevaluasi,” ujarnya pada Oktober lalu.

Jika Darmian nantinya akan benar-benar pindah maka bisa dikatakan bahwa Manchester United bukanlah tempat yang ramah bagi pemain-pemain asal Italia. Sebelum Darmian, tercatat ada empat pemain Italia yang pernah memperkuat Setan Merah. Nama-nama tersebut antara lain Federico Macheda, Rodrigo Possebon, Giuseppe Rossi, dan Massimo Taibi. Keempatnya gagal bersinar di kota Manchester.