Foto: United Extra (Twitter)

Tyrell Malacia sempat menargetkan 20 penampilan di musim pertamanya di Manchester United. Namun laga melawan Aston Villa adalah penampilannya yang ke-36 untuk klub di semua kompetisi. Catatan ini di luar ekspektasi pemain asal Belanda tersebut.

Malacia sendiri terpilih sebagai pemain utama dalam laga United melawan Villa di Old Trafford. Ini merupakan opsi terbaik untuk Setan Merah, karena penampilan Malacia sedang naik-naiknya. Terutama sejak kembali dari adaptasi di debut-debut awalnya di Premier League. 

Di sisi lain, keemanangan United dari Villa adalah clean sheet ke-15 mereka di Premier League musim ini. Dan sekaligus catatan bagi Villa yang gagal mencetak gol untuk pertama kalinya di bawah Unai Emery. Menyikapi hal ini, Malacia pun sedikit memberikan pendapatnya soal rekor clean sheet United. 

“Saya pikir dari sekarang hingga pertandingan terakhir musim ini adalah momen-momen penting untuk mendapatkan poin-poin penting. Itu artinya, kami harus memenangkan setiap pertandingan dari sekarang, tanpa kenal lelah sedikitpun,” tutur Malacia dikutip dari MEN Sports

“Tidak baik jika kami kehilangan poin, dan itu sudah terjadi ketika kami melawan Tottenham. Tapi hari ini kami memainkan permainan yang baik dan mendapatkan poin penting. Ya, suasana di ruang ganti pun tampak bagus. Dan sekarang kami harus fokus ke Brighton. Kami harus terus move on.”

Sebelumnya, Tyrell Malacia menyingkirkan posisi Luke Shaw di sisi bek kiri pada bulan Agustus. Namun sekarang mereka bermain bersama-sama di posisi kiri belakang. Dimana Malacia bermain di bek kiri, dan Shaw di bek tengah sebelah kiri.

Luke Shaw memiliki nasib yang beruntung selama absennya Lisandro Martinez karena cedera. Ia menjadi tandem Victor Lindelof di belakang selama kemenangan United atas Villa. Secara statistik, Shaw telah memulai sembilan kali bermain sebagai bek tengah dalam dua musim.

Dengan situasi ini, jelas ada hal positif yang diterima Tyrell Malacia. Ia bahkan angkat bicara tentang motivasi yang diberikan Luke Shaw selama ini. Selain itu, sejauh ini kedua bek kiri tersebut juga sering melakukan komunikasi dan pembicaraan soal karirnya di Manchester United.

“Kami saling membantu sebelum pertandingan, sebelum latihan, dan kami selalu berbicara satu sama lain. Itu bagus. Sejak awal saya datang ke sini dia (Shaw) selalu berbicara kepada saya. Kami memiliki banyak kualitas dalam tim. Jadi jika seseorang keluar (karena cedera), Anda tahu kami memiliki seseorang di sana dengan kualitas yang sama,” ungkap Malacia. 

Tyrell Malacia menjadi rekrutan pertama Erik ten Hag ketika ia menginstruksikan Manchester United untuk membajak proses transfer. Dimana sebelumnya Lyon sudah lebih dekat untuk merekrut Malacia dalam kesepakatan sebesar 17 juta euro. Namun karena muncul solidaritas nasionalisme Belanda, Malacia dengan kejam langsung terpikat oleh tawaran United yang dipimpin oleh Ten Hag.

“Itulah mengapa dia (Ten Hag) membeli saya, karena dia mempercayai saya. Jadi wajar jika dia selalu menuntut yang terbaik dari saya. Bahkan dia laukan ke semua orang. Semua ini hal yang baik karena itu membuat kami tetap tajam dan berkomitmen dalam permainan,” pungkas Malacia.

“Terutama karena dia (Ten Hag) mengatakan Manchester United adalah klub besar. Jadi kami perlu memenangkan trofi, dan kami harus berada di puncak permainan. Semuanya harus sejalan dengan nilai klub besar. Itu bagus karena Anda bisa termotivasi.” 

“Dengan tuntutan Ten Hag saya tidak merasakan tekanan. Tidak apa-apa, justru saya senang berada di lapangan. Karena bermain sepakbola adalah sesuatu yang selalu ingin saya lakukan. Maka ketika saya dengan sukarela melakukannya, mengapa saya harus merasa tertekan?”