Dengan catatan apik tak terkalahkan di Premier League sejak Februari 2023, akhirnya magis Erik ten Hag pun harus berakhir di Anfield. Di mana timnya Manchester United harus takluk oleh rival abadi Liverpool dengan skor yang cukup memalukan.
Bahkan skor ini membuat Ten Hag menuduh anak asuhnya sendiri dengan sebutan “tidak profesional”. Tepatnya setelah melihat papan skor berakhir dengan angka 7-0 untuk kemenangan Liverpool, murni tanpa ada pemain yang keluar lantaran cedera/kartu merah.
Ten Hag benar-benar kesal menyusul penampilan babak kedua yang memalukan dari United. Mereka membiarkan Liverpool mengamuk, dan mencetak enam gol. Mohamed Salah mencetak dua gol untuk menjadi pencetak gol terbanyak Liverpool di era Premier League. Sementara Gakpo dan Darwin Núñez juga masing-masing mencetak dua gol.
Datang dari bangku cadangan, Roberto Firmino mendapat sambutan yang meriah dengan torehan satu golnya. Ini merupakan gol perdana setelah muncul kabar bahwa ia berniat untuk meninggalkan Anfield di akhir musim ini dengan status free agent.
Ini menjadi kemenangan terbesar Liverpool atas rival United, melampaui kemenangan 7-1 di divisi kedua pada tahun 1895. Dan menyamai kekalahan terburuk United 7-0 atas Blackburn pada 1926. Jelas hasil ini membuat Ten Hag malu, dan ia pun langsung memberi kritik tajam kepada para pemainnya setelah pertandingan usai.
“Sangat jelas, mereka (pemain United) sangat tidak profesional. Babak pertama, saya pikir kami adalah tim dengan permainan yang lebih baik. Kami menciptakan peluang yang lebih baik dan memiliki dua situasi satu lawan satu dengan kiper. Dan sebelum jeda, ada satu kesalahan yang membuat kami kebobolan satu gol,” ungkap Ten Hag dilansir dari The Guardian.
“Tapi di babak kedua… Itu benar-benar mengejutkan saya. Kami menyerah begitu cepat. Dua gol pertama adalah momen transisi defensif, yang pertama adalah turnover, dan yang kedua adalah counter. Keputusan bek kami begitu buruk pada bola. Bagaimana kami kebobolan banyak gol seperti itu benar-benar menjengkelkan.”
“Kami memperlihatkan keputusan yang tidak profesional dengan memberikan ruang di lini tengah, dan tidak mundur. Jadi ketika skornya 3-0, kami seperti sudah kalah pertandingan. Harusnya tidak begitu. Ini kejutan bagi saya, saya tidak melihat profesionalisme dari tim saya. Saya tidak berpikir itu adalah tim yang saya asuh. Saya tidak berpikir itu adalah Manchester United. Itu benar-benar buruk, sangat buruk.”
Di satu sisi, Erik ten Hag sendiri mengaku kalau ia pernah memberikan penilaian yang tegas dan pedas kepada para pemainnya di ruang ganti. Ditanya apakah para pemain United akan diberikan hal yang sama setelah laga vs Liverpool, manajer asal Belanda tersebut langsung mengiyakan.
“Saya tidak akan memberi mereka kesempatan untuk berleha-leha. Kami semua akan membicarakannya. Saya telah memberi mereka pendapat saya tentang hal itu. Kami akan membicarakannya lagi besok, tetapi saya tahu tim ini akan mengatur ulang dan kami harus bangkit kembali. Kami telah menunjukkannya di masa lalu bahwa kami bisa berubah,” tandas Ten Hag.
Terbalik dari Ten Hag, manajer Liverpool Jürgen Klopp sangat gembira dan menggambarkan rekor kemenangannya atas United sebagai “hasil yang luar biasa.” Ia juga mengakui kalau hasil ini adalah salah satu penampilan terbaik timnya di musim ini.
“Cara kami memulai permainan sangat spesial. Kami agresif, memainkan sepakbola yang bagus, sangat aktif dan berhasil cetak gol sebelum jeda. Itu sangat sensasional. Saya tidak berpikir babak kedua bisa dimulai dengan lebih baik, tapi akhirnya kami menceta banyak gol dengan hebatnya,” ujar Klopp.
“Mo Salah mencapai sesuatu yang sangat-sangat istimewa dengan rekornya. Dia adalah pemain spesial. Ini sangat istimewa, saya tidak bisa berbohong. Dengan hasil ini, saya hanya tinggal pulang, kembali ke keluarga saya untuk minum teh camomile bersama dan kemudian merayakannya.”