Belakangan ini ada argumen yang menarik dari mantan kapten Manchester United Gary Neville. Di mana ia percaya bahwa David de Gea dapat dipinjamkan ke klub lain. Itu karena Erik ten Hag tidak akan mempertahankan pemain yang tidak memiliki kemampuan memainkan bola dari belakang.
Di sisi lain, Ten Hag telah menemukan kesuksesan setelah mengadopsi pendekatan yang lebih pragmatis dalam beberapa pekan terakhir. Meskipun ia harus merasakan betapa sulitnya untuk mengawali karier di Premier League dengan dua kekalahan beruntun.
Meskipun sudah ada perubahan, tapi manajer asal Belanda itu masih melihat kekurangan. Apalagi setelah rentetan empat kemenangan liga berturut-turut Setan Merah berakhir akibat kalah dari Manchester City dengan skor 6-3.
Sementara itu, masih harus dilihat apakah Ten Hag akan bereaksi terhadap kekalahan ini. Terutama apakah ia akan kembali ke jenis permainan yang lebih luas seperti di Ajax atau permainan pragmatis yang ia terapkan di United belakangan ini.
Melihat hal tersebut, Gary Neville punya penilaian menarik. Ia percaya bahwa masalah utama dari taktik Ten Hag adalah para pemainnya. Khususnya para pemain yang gagal mengatasi tuntutan gaya permainan menguasai bola dari belakang. Dan menurut Neville, pemain itu adalah De Gea.
Kiper asal Spanyol itu telah menjadi pemain kunci bagi Manchester United dalam beberapa tahun terakhir. Ia bahkan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Klub di musim lalu. Tapi sayangnya, De Gea tampak tidak nyaman bermain dari belakang selama minggu-minggu awal rezim Erik ten Hag.
Menurut beberapa media, kabarnya Ten Hag telah mencari pengganti jangka panjang untuk De Gea. Dan penggantinya ini dituntut untuk mampu berkembang dalam tim yang ia bentuk. Maka dari sini Neville percaya bahwa kiper lama seperti De Gea tidak akan bertahan lama di bawah bos baru United.
Mantan bek kanan Inggris itu kemudian membandingkan bentuk permainan Manchester United dengan Leicester City. Baginya, United yang saat ini bermain secara pragmatis mirip seperti Leicester ketika mereka memenangkan Premier League pada 2016.
Namun masalahnya, Neville merasa permainan semacam itu tidak akan bisa bertahan lama dan tidak potensial untuk memenangkan gelar. Karena buktinya Leicester atau tim yang serupa tidak pernah terlihat meraih gelar lagi belakangan ini.
“Saya pikir kita melihat lebih sedikit kesuksesan dengan jenis sepakbola seperti itu (pragmatis). Selain Leicester City, dapatkah Anda memikirkan tim yang tidak mendominasi penguasaan bola sebagian besar waktu telah memenangkan liga ini dalam 15-20 tahun terakhir?” Pungkas Neville dikutip dari Mirror.
“Anda tidak akan melihatnya sekarang. Anda harus menjadi tim yang benar-benar proaktif, berada di depan, menekan, dan melakukan semua hal dengan benar. Saya pikir Ten Hag sekarang memaksa dirinya mundur untuk maju. Saya pikir dia (Ten Hag) harus mengembalikan filosofinya dan menyelesaikan masalahnya.”
“Tapi kita semua tahu ke mana Erik ten Hag ingin membawa tim United ini. Dia ingin 75 persen penguasaan bola, dan dia menginginkan pemain yang bisa menguasai bola. Bukan hanya di lini tengah saja, tapi pemain bertahan atau pun kiper pun bisa menguasai bola.”
Itulah sebabnya, sekarang David de Gea terlihat kesulitan. Pasalnya kemampuan yang mantan kiper Atletico Madrid itu miliki tidak sejalan dengan filosofi Erik ten Hag. Maka itu artinya, karier De Gea terancam, dan menurut Neville, satu-satunya opsi adalah dengan meminjamkannya ke klub lain.
“Saya khawatir dengan David de Gea. Karirnya di Manchester United mungkin akan berumur pendek di bawah Erik ten Hag. Karena dia (Ten Hag) benar-benar akan bersikeras bahwa filosofinya bermain dari belakang atau bermain melalui lini tengah, sangatlah krusial untuk timnya,” ujar Gary Neville.
“Operan berisiko yang semua orang lihat dari kiper City Ederson adalah sesuatu yang perlu De Gea adopsi. Dan hal itu perlu dilakukan sepanjang waktu. Sedangkan De Gea sangat tidak nyaman menerapkan permainan seperti ini. United perlu solusi, dan meminjamkannya ke klub lain adalah pilihan terbaik.”