Bayangkan, apa yang akan terjadi jika gelandang papan atas sekelas Toni Kroos bergabung dan bermain untuk Manchester United?
Mungkin saja nasib tim yang dijuluki Setan Merah itu tidak akan buruk-buruk amat seperti yang mereka alami sekarang.
Bayangan ini bukanlah semata-mata halusinasi belaka. Karena Toni Kroos sendiri telah membuka fakta tentang seberapa dekat langkahnya untuk bergabung dengan United. Tepatnya saat “diyakinkan” oleh David Moyes ketika baru menjadi manajer di Old Trafford pada 2013.
Sejauh ini pemain internasional Jerman itu sudah mengangkat banyak trofi. Termasuk empat trofi Liga Champions, Piala Dunia dan beberapa trofi bergengsi lain selama kariernya. Prestasinya begitu luar biasa, dan itu semua berkat skil serta kualitas permainannya yang sangat mempuni sebagai seorang pemain lini tengah.
Karier Kroos mengalami kenaikan pesat ketika ia bergabung dengan Real Madrid dari Bayern Munich pada 2014. Ia menandatangani kontrak enam tahun dengan Los Blancos, dan sekarang ia telah membuat lebih dari 350 penampilan untuk klub raksasa Spanyol tersebut.
Namun ternyata, beberapa bulan sebelum bergabung dengan Real Madrid, Toni Kroos nyaris menjadi pemain Manchester United. Dan jika ditanya seberapa dekat ia dengan kepindahannya tersebut, bisa dibilang waktu itu Kroos sudah terpincut untuk pindah ke kota Manchester.
Hal ini dikarenakan manajer United saat itu yakni David Moyes dan istrinya Pamela melakukan perjalanan pribadi ke Munich untuk mengunjungi keluarga Kroos. Di sana mereka berdua (Moyes dan Pamela) mendekati pemain berusia 32 tahun itu secara pribadi, ibarat seperti ingin melakukan pendekatan melalui hati ke hati.
“Saya tahu sebelumnya bahwa United menginginkan saya. Dan Moyes benar-benar menggarisbawahi itu. Waktu itu adalah sore yang sangat menyenangkan. Saya lalu didatangi oleh orang-orang yang menyenangkan (Moyes dan Pamela). Kami berbicara banyak tentang rencana pindah ke United, dan dia (Moyes) meyakinkan saya,” kata Kroos kepada Daily Mail.
Toni Kroos kemudian mengakui bahwa sebuah langkah non-formal telah disepakati secara lisan antara kedua belah pihak di dalam pertemuan itu. David Moyes sebagai pihak yang mewakili minat United, dan Kroos sebagai pihak pemain yang sedang bermain di Bayern Munich.
Bahkan lebih uniknya lagi, mereka semua dengan cepat merasa dekat dan sudah saling terkoneksi emosinya satu sama lain. Karena pertemuan yang terjadi waktu itu memang bernuansa seperti pertemuan antar keluarga biasa. Dan mungkin tidak terlihat seperti sedang bernegosiasi.
“Kami juga mengenal satu sama lain sebagai sesama orang biasa. Kami tahu sedikit tentang keluarga Moyes setelah itu. Kami berbicara tentang bagaimana kami hidup, dan bagaimana kami semua membayangkan hidup sebagai sebuah keluarga,” tandas Kroos.
“Pada akhirnya, kami mengakhiri semua pembicaraan tentang kepindahan ke United. Jadi kami sudah setuju secara lisan. Langkah selanjutnya adalah melihat semua yang ada di Manchester. Langkah itu tidak serumit yang dibayangkan.”
Meskipun pembicaraan telah berlangsung di Munich menjelang musim 2013/14, sayangnya sebuah rencana perekrutan yang sudah dibuat buyar. Toni Kroos gagal pindah ketika David Moyes harus dipecat oleh Manchester United setelah hasil-hasil buruk yang diperolehnya selama menjabat menggantikan Sir Alex Ferguson.
Bagi United, mungkin hal ini adalah sebuah kerugian. Tapi bagi Kroos justru sebaliknya. Ia mengakui kalau ia tidak bisa membayangkan jika ia benar-benar pindah dan menjadi pemain Setan Merah. Karena menurutnya, ia mungkin tidak akan meraih berbagai gelar bergengsi seperti trofi Liga Champions.
“Saya bukan seseorang yang berpikir tentang hipotetis jauh ke depan. Tapi saya akui, saya hampir pergi dan bergabung ke Manchester United. Tapi ternyata yang terjadi tidak seperti yang dibayangkan. Saya tidak memiliki pemikiran bagaimana jika saya benar-benar bergabung dengan mereka,” ungkap Toni Kroos.
“Karena tidak ada jawaban nyata dan jaminan keberhasilan dari mereka (United). Satu-satunya hal yang dapat saya katakan dengan pasti adalah, bahwa saya mungkin tidak akan memenangkan Liga Champions tiga kali (jika bermain) bersama Manchester United.”
Wajar jika Toni Kroos sangat meragukan nasib kariernya di Manchester United. Karena pada faktanya apa yang dikatakan mantan pemain Bayern Munich itu benar adanya. Bahkan mungkin saja pemain papan atas yang lain punya pikiran yang sama persis dengan Kroos.
Sementara itu ia sendiri juga mengecilkan kemungkinan pindah ke United di masa depan. Selain karena faktor usia, di satu sisi menurutnya, United bukanlah tempat yang pas untuk mengakhiri karier. Dan bukan hanya itu saja, bagi tandem Luca Modrid di Madrid itu, United tidak punya gagasan yang jelas sebagai klub.
“United adalah klub yang terlalu besar, terutama untuk berada di sana selama satu atau dua tahun saja. Bagi saya ini bukan klub tempat Anda pergi untuk mengakhiri karier. Anda harus berada di sana selama tiga atau empat tahun, dan baik pemain maupun klub, semuanya harus memiliki gagasan yang jelas,” tutur Kroos.