Mungkin sebagian dari kita sepakat jika kita terkadang tidak realistis ketika cinta kepada klub sepakbola. Seolah-olah hati kita telah terbutakan oleh hal tersebut. Namun sebetulnya, bisakah kita cinta pada klub sepakbola di satu sisi, dan berpikir realistis di sisi yang lain?
Tampaknya jawaban dari pertanyaan barusan bisa tergambar dari sosok Cristiano Ronaldo. Ternyata, ia juga memiliki kecintaan kepada klub sepakbola yakni Benfica. Hanya saja pemain berusia 37 tahun itu mampu berpikir realistis dengan mengalihkan kecintaannya ketika menjadi pesepakbola profesional.
Cristiano Ronaldo pernah bermain untuk tim Portugal Andorinha dan Nacional di level junior pada 1990-an sebelum ia tiba di akademi Sporting CP pada 1997. Namun, Ronaldo mengakui bahwa ia adalah suporter Benfica sampai ia tumbuh dewasa. Padahal Benfica adalah salah satu rival terberat Sporting CP waktu itu.
Benfica sendiri adalah klub Portugal yang paling banyak mendapat penghargaan dan telah mengangkat rekor 37 gelar liga Portugal. Jumlah ini delapan kali lebih banyak dari Porto dan 18 kali lebih banyak dari Sporting CP. Maka wajar saja Ronaldo mencintainya.
The Eagles pernah merebut delapan gelar Liga Primeira dengan luar biasa pada era 1960-an. Waktu itu legenda Portugal Eusebio adalah sosok yang memainkan peran penting dalam kesuksesan klub. Nah kebetulan Ronaldo merupakan pengagum Eusebio, dan United Review mengangkat pembicarannya tentang hal ini.
Lalu terkuaklah satu koneksi bahwa Cristiano Ronaldo memang pernah mencintai Benfica di masa mudanya. Namun semua berubah ketika ia menjadi pemain profesional. Bahkan ia mengungkapkan bagaimana ia bisa meninggalkan kecintaannya kepada Benfica saat menandatangani kontrak dengan Sporting CP.
“Ketika saya masih sangat muda, saya pernah mendukung Benfica. Tetapi, segera setelah saya pindah ke Sporting, maka mereka otomatis saya dukung. Karena mereka adalah tim saya. Saya menghabiskan tujuh tahun di sana dan saya berterima kasih kepada klub atas semua yang mereka lakukan untuk saya,” ujar Ronaldo pada 2004 di situs resmi United.
Cristiano Ronaldo adalah pemain yang pernah membuat terkesan mantan manajer legendaris Setan Merah Sir Alex Ferguson. Ia menampilkan permainan brilian dan menarik banyak perhatian semua orang di laga persahabatan antara United melawan Sporting CP pada 2003.
Ferguson pun kemudian membeli Ronaldo dengan biaya 12,24 juta paun. Pria asal Skotlandia itu kemudian dengan ikonik memanggilnya sebagai “salah satu pemain muda paling menarik yang pernah dilihat” pada saat itu. Maka ketika merespon ini, United Review mengangkat perkataan Ronaldo tentang “ambisi utamanya” di United sejak dulu.
“Ambisi utama saya bersama United adalah memenangkan Premier League dan memenangkan Liga Champions. Terasa luar biasa jika saya bisa masuk skuat Portugal untuk Euro 2004 ketika saya bermain di United. Itu adalah impian setiap pesepakbola Portugal,” ungkap CR7 pada 2004.
“Akan menarik jika Portugal bertemu Inggris (di Euro 02004) dan saya menghadapi beberapa rekan setim saya di United. Saya yakin ini akan menjadi pertandingan yang menarik. Mungkin saya bisa bermain melawan Gary Neville, dan mudah-mudahan saya yang akan memenangkan pertarungannya.”
Tapi agaknya ungkapan “ambisi utama” Cristiano Ronaldo di awal kariernya di Old Trafford itu sekarang pupus. Karena ia akan mengakhiri tahun tanpa trofi untuk pertama kalinya sejak 2010. Terutama setelah musim ini United gagal bersaing di klasemen Premier League dan kalah di babak 16 besar Liga Champions dari Atletico Madrid.
Ronaldo sendiri sebelumnya pernah memenangkan tiga gelar Premier League dan satu Liga Champions bersama United selama periode pertamanya. Dan di akhir periode pertaman ini untuk pertama kalinya ia memperoleh penghargaan Ballon d’Ors.
Meskipun sedang mencapai puncak yang menakjubkan untuk United kala itu, namun Ronaldo memilih membawa kariernya ke level lain di Real Madrid. Ia pun kemudian kembali mencari tantangan baru dan bergabung dengan Juventus setelah masanya di Madrid dirasa cukup.