Setelah Chris Armas dan Sascha Lense, Ralf Ragnick kembali menunjuk orang baru untuk menemaninya selama menjabat sebagai manajer interim. Sosok baru itu adalah Raphael Honigstein.
Raphael nantinya bukan mengurus soal teknis di atas lapangan. Latar belakangnya sebagai jurnalis membuatnya ditunjuk sebagai penasihat media pribadi untuk Rangnick. Memanfaatkan koneksi sesama orang Jerman, Raph nantinya akan bekerja hingga akhir musim 2021/22. Ia sendiri juga sudah memutuskan untuk cuti selama enam bulan dari The Athletic yang merupakan tempat kerja Raphael sebelumnya.
Menurut Daily Mail, Rangnick melakukannya karena banyak media yang tertarik untuk selalu mengarahkan lensa kameranya kepadanya. Selain itu, kepindahan Ralph yang tidak memiliki agen membuatnya kekurangan beberapa saran dalam urusan eksternal. Nantinya, Raphael akan memberikan saran berupa catatan singkat kepada Rangnick mengenai apa saja yang perlu dia ucapkan ketika berhadapan dengan media pada khususnya.
Keputusan menunjuk penasihat media memang penting untuk dilakukan Rangnick. Pasalnya, ucapan sang manajer beberapa kali sempat membuat ruang ganti Setan Merah sedikit gaduh. Kita tentu masih ingat kasus perselisihan Rangnick dengan Martial hanya karena sang manajer menyebut Martial tidak ingin berada di skuad. Ucapan yang kemudian dibantah oleh si pemain.
Beberapa pekan kemudian Rangnick berseteru dengan Jesse Lingard. Saat itu, Rangnick menyebut kalau Lingard ingin cuti sementara akibat kegagalannya hengkang pada bursa transfer. Sontak, Lingard langsung membuat klarifikasi kalau dia akan selalu fokus 100 persen bersama United terlepas hasratnya yang ingin pindah.
Karakter orang Jerman yang sedikit nyablak membuat ucapan-ucapan Rangnick rentan untuk digoreng media. Disinilah peran Raphael nantinya yaitu membuat ucapan Rangnick sedikit lebih bisa terkontrol dan tidak terlalu blak-blakan.
Siapa Itu Raphael Honigstein?
Lahir pada 1973, Raphael kemudian memutuskan hengkang dari kampungnya di Munich untuk belajar di London ketika usianya baru 20 tahunan. Di Jerman, ia menjadi penulis di majalah anak muda Jetzt. Setelah itu, ia menjadi koresponden sepakbola Inggris di koran Jerman Suddeutsche Zeitung. Karier jurnalisnya semakin menanjak setelah ia ditunjuk sebagai koresponden di The Guardian sebelum akhirnya ia bekerja untuk The Athletic sampai sekarang.
Setelah berkarier di media cetak, Raphael kemudian masuk ke dunia media elektronik. Ia tampil reguler di Podcast The Totally Football Show dan Sunday Night Football di BT Sport. Ia juga beberapa kali bekerja untuk Sky Sports. Dia juga menjadi pembicara reguler di BBC Radio 5 Live bersama jurnalis hebat lainnya macam Guillem Balague, Julien Laurens, dan James Horncastle.
Raphael juga beberapa kali menulis buku. Salah satu buku terlarisnya adalah Das Reboot: How German Football Reinvented Itself and Conquered the World yang diterbitkan pada tahun 2015. Dalam buku itu berisi tentang kisah bagaimana sepakbola Jerman bisa bangkit dari kegagalanya pada turnamen internasional sekitar 90-an menuju kebangkitan hebat pada Piala Dunia 2014 di Brasil ketika mereka sukses menjadi juara dunia untuk keempat kalinya.
Pada 2017 ia menulis tentang Jurgen Klopp, pelatih hebat Jerman yang kini meniti kesuksesan di Inggris bersama Liverpool.