Terlepas dari Tottenham Hotspur maupun Arsenal yang baru akan bertanding malam nanti, United setidaknya (untuk sementara) memegang kendali untuk berada di zona empat besar.
Tidak ada yang lebih perih dalam pertandingan sepakbola selain kalah pada menit terakhir. West Ham United semalam merasakan itu. Satu poin yang sudah bisa mereka bawa pulang dari Old Trafford mendadak sirna setelah gawang Alphonse Areola bergetar akibat tap in Marcus Rashford pada menit ke-93.
Semakin menyakitkan bagi David Moyes setelah proses gol itu bisa saja tidak terjadi andai Aaron Cresswell bisa lebih maju sedikit untuk membuat Edinson Cavani berada pada posisi offside.
“Saya ingin menang. Saya tidak datang ke sini untuk melihat mereka mengalahkan kami. Seharusnya kami bisa membuat United mendapat hasil imbang. Ini menunjukkan betapa kecewanya kami karena kami harusnya bisa mendapat satu poin. Sayangnya, kami membuat beberapa keputusan buruk,” tutur Moyes.
Moyes tentu tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Mereka kini sudah dua laga menderita kekalahan. Posisi empat yang sebelumnya mereka kuasai kini harus lepas dari genggaman. Sebaliknya, kemenangan ini membuat United kembali ke papan atas untuk pertama kalinya sejak Oktober 2021.
Pada malam itu di Old Trafford, United terlihat akan gagal menang untuk kedua kalinya di kandangnya sendiri secara beruntun. Layaknya pertandingan pertama Rangnick melawan Crystal Palace, United kembali memegang kendali pertandingan secara penuh. Pertahanan mereka tampil bagus, begitu juga lini tengah yang dikuasai McTominay dan Fred.
Namun, kendala terbesarnya hadir ketika United ingin menyelesaikan build up mereka. Mereka kembali kacau ketika di sepertiga akhir seperti sebelumnya. United hanya punya lima tendangan pada babak pertama. Semuanya off target dengan nilai xG hanya 0,26. Artinya, peluang United tidak ada yang bisa diartikan sebagai peluang emas.
Sebenarnya, ada satu momen di mana United bisa saja membuka keunggulan andaikan Greenwood mau mengoper Bruno atau Ronaldo. Sayangnya, Greenwood memilih menembak yang kemudian terbentur pemain lawan. Hal-hal seperti inilah yang membuat nilai peluang United begitu kecil untuk menjadi gol. Shots on target pertama mereka baru didapat pada babak kedua.
Beruntung bagi United karena lini belakang mereka bermain sangat solid. Harry Maguire yang kehadirannya ditakuti oleh suporter akan merugikan timnya sendiri justru menjadi penampil terbaik. Begitu pun dengan Diogo Dalot yang memenangkan tiga dari empat percobaan tekelnya pada babak pertama. Kestabilan ini yang membuat United hanya terancam sesekali saja meski peluang mereka juga ada yang berbahaya seperti tendangan Bowen dan sepak pojok pada lima menit terakhir.
Segala upaya dicoba oleh Ralf Rangnick untuk bisa mendapat gol hingga memainkan Anthony Martial yang beberapa kali mendapat sorakan dari segelintir suporter United. Ralf kemudian mengubah pakem menjadi 4-2-4 setelah memainkan tiga striker sebagai pemain pengganti. Beruntung, tiga pemain ini yang kemudian menjadi penentu kemenangan Setan Merah.
Catatan dari pertandingan ini sudah pasti perihal kreativitas. United masih belum bisa mendapat pemecah masalah jika mereka menghadapi lawan yang solid dan bermain dengan blok rendah. Acapkali tim-tim seperti ini membuat penampilan mereka tidak sempurna. Beruntung, kali ini mereka bisa meraih kemenangan.
Hasil ini membuat perebutan posisi empat menjadi lebih menarik. United sementara mengisi pos tersebut dengan 38 poin. Mereka sekarang sedang berdoa lawan-lawan yang akan dihadapi oleh Arsenal dan Tottenham Hotspur membuat kejutan dan memberikan United kesempatan untuk berada di empat besar selama dua pekan.