Memasuki bulan Maret, Manchester United dihadapkan dengan sederet lawan tangguh. Berturut-turut mereka akan melawan Chelsea, Crystal Palace, Man City, AC Milan (Europa League), West Ham, AC Milan lagi, dan Leicester City (Piala FA). Jika ingin peluang untuk menjadi juara tetap terbuka lebar, maka United tidak boleh terjungkal.
Masalahnya, dengan penampilan United yang cenderung tidak konsisten memasuki 2021 maka peluang Setan Merah untuk terjungkal juga terbuka lebar. Pada dua bulan terakhir 2020, United hanya dua kali bermain imbang. Sekarang, dua bulan awal 2021 mereka sudah kehilangan 5 pertandingan pada ajang liga.
Imbasnya, jarak dengan pemimpin klasemen pun semakin menjauh. Kemenangan 2-1 City atas West Ham sehari sebelumnya membuat jarak mereka sementara melebar 13 angka. Kondisi ini tentu semakin tidak ideal bagi United apabila mereka gagal menang melawan Chelsea nanti malam.
United sendiri memang belum menargetkan gelar juara. Setidaknya itu yang keluar dari mulut Ole Gunnar Solskjaer setelah ditahan imbang West Bromwich Albion beberapa waktu lalu. Namun sang manajer mengungkapkan kalau mereka tidak akan membiarkan tetangganya melaju sendirian meninggalkan mereka.
“Saya sudah katakan kalau kami tidak boleh dimasukkan dalam daftar kandidat juara musim ini. Tapi kami tidak akan membiarkan mereka (City) melaju sendirian. Kami belum menyerah, sama sekali belum,” tutur Ole.
Di sisi lain, Chelsea masuk dalam pertandingan ini dengan kondisi yang baik. Mereka masih dalam fase bulan madu bersama Thomas Tuchel. Persis ketika United awal-awal dilatih Ole. Delapan pertandingan awal dilalui dengan mulus tanpa kekalahan. Permainan mereka juga perlahan berubah menjadi lebih agresif ketimbang era Frank Lampard.
Laga terakhir melawan Atletico Madrid menjadi patokan. Chelsea cenderung proaktif ketika bertahan. High pressing dijalankan demi mencegah build up Atletico. Taktik ini berjalan dengan baik dan bukan tidak mungkin akan coba diulang melawan United yang memiliki gaya build up dari belakang. Pemain United sendiri seringkali kelabakan ketika menghadapi lawan yang bermain dengan high press.
Pertandingan nanti juga menjadi ajang bagi kedua kesebelasan untuk menunjukkan siapa yang paling cakap di sisi sayap. Baik United dan Chelsea sama-sama menjadikan sisi sayap mereka sebagai sumber serangan. Luke Shaw akan menjadi andalan Solskjaer, sedangkan kembalinya Marcos Alonso memberikan warna baru bagi serangan The Blues.
Satu masalah yang masih menaungi Chelsea adalah kreativitas. Terkadang, mereka sudah memiliki build up play yang begitu bagus. Akan tetapi, end passing-nya masih berantakan. Inilah yang kemudian memengaruhi produktivitas mereka. Baru ada 10 gol yang tercipta ketika Chelsea diasuh Tuchel.
Selain itu, Tuchel juga tidak memiliki rekor bagus ketika menghadapi United saat berstatus tuan rumah. Dua kali melakukannya bersama PSG, dua kali juga mereka kalah dengan sangat meyakinkan.
Sebaliknya, Chelsea merupakan kesebelasan Inggris yang paling sering dikalahkan oleh Ole. Delapan kali bertemu, Ole menang 4 kali dengan tiga di antaranya mereka dapat di Stamford Bridge. Pertemuan terakhir mereka pada ajang Premier League juga berakhir dengan kemenangan 0-2 Setan Merah melalui sundulan dari Anthony Martial dan Harry Maguire.
Perkiraan Susunan Pemain
CHELSEA: Edouard Mendy, Cesar Azpilicueta, Kurt Zouma, Antonio Rudiger, Reece James, Ngolo Kante, Mateo Kovacic, Marcos Alonso, Mason Mount, Timo Werner, Olivier Giroud
MANCHESTER UNITED: David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, Eric Bailly, Luke Shaw, Nemanja Matic, Fred, Bruno Fernandes, Daniel James, Marcus Rashford, Anthony Martial