Meski Manchester United sedang menderita hasil-hasil buruk, namun ada beberapa kabar positif di luar hasil pertandingan yang sudah dilalui. Satu per satu pemain utama seperti De Gea dan Victor Lindelof memperpanjang kontrak. Selain itu, United mendapat kabar positif lainnya berupa kembalinya sosok-sosok yang sebelumnya harus absen panjang karena menderita sakit parah.
Salah satu staf kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer, Mark Dempsey, kini menanti waktu yang tepat untuk kembali bekerja bersama Setan Merah. Pria berusia 55 tahun ini disinyalir akan kembali ke bangku cadangan paling cepat bulan depan.
Dempsey harus absen kurang lebih selama dua bulan lebih setelah terjatuh di hotel tempat Manchester United menginap saat mereka sedang melaksanakan pra-musim di Perth Juli lalu. Penyakitnya secara resmi tidak dikonfirmasi oleh pihak klub. Namun ada indikasi kalau dia kelelahan mengikuti aktivitas dengan intensitas yang tinggi bersama United.
Ia kemudian dirawat di rumah sakit Royal Perth selama beberapa hari sebelum klub kemudian mengambil keputusan untuk memulangkannya kembali ke Inggris dan melewati sesi pra-musim di Singapura dan Shanghai. Sejak saat itu, Ole hanya ditemani oleh Phelan, Carrick, dan McKeena saja di pinggir lapangan.
Dempsey sebenarnya sudah bisa beraktivitas lagi seperti biasa. Kabar ini berhembus dari dapur Evening Standard yang menyebut kalau Dempsey sebenarnya sudah beberapa kali berkunjung ke Carrington selepas kejadian tersebut. Akan tetapi, kedatangannya saat itu hanya melihat perkembangan tim dan bukan untuk ikut melatih bersama Ole dan rekan-rekannya.
Perjuangan Hebat Max Taylor
Satu pria lain yang kembali ke Manchester United adalah Max Taylor. Dia memang bukan anggota skuad utama asuhan Ole Gunnar Solskjaer. Max merupakan anggota dari skuad tim U-23 Setan Merah. Max kembali ke dalam skuad setelah berjuang melawan kanker yang ia derita pada Februari lalu.
Karier sepakbola Max nyaris saja berakhir ketika dia mendapat kabar kalau terkena kanker yang memaksanya untuk beristirahat. Sebelumnya, ia baru mendapat kontrak profesional yang membuka kesempatan baginya untuk mencicipi tim utama. Beruntung, setelah serangkaian pengobatan dan kemoterapi, ia akhirnya bisa kembali dan sudah berlatih bersama rekan setimnya.
“Saya merasa sangat bangga dan senang bisa kembali ke lapangan latihan bersama rekan setim. Tanpa dukungan yang tak ternilai dari keluarga, rekan setim, dan dokter serta perawat, kembalinya saya ke tempat latihan mungkin tidak akan terjadi,” tutur Max kepada situs resmi United.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua staf medi dan ilmu olahraga klub yang telah bekerja bersama saya selama menjalani rehabilitas. Langkah selanjutnya adalah terus bekerja keras di pusat kebugaran dan kembali merumput di atas lapangan. Semoga saya secepatnya bisa bermain.”
Max kini sudah kembali ceria. Rambutnya yang sebelumnya rontok karena efek kemoterapi kini mulai tumbuh. Hanya berat badannya saja yang kini lebih kurus dari sebelumnya. Menurut Manchester Evening News, Max kini baru menjalani sesi latihan ringan sembari memulihkan kembali fisiknya agar dia bisa berlatih dengan intensitas yang tinggi.
Ketika dirawat intensif di Christie dan HCA, Max tidak hanya sebatas menjalani pemulihan dari kanker yang ia derita. Ia bahkan membuat penggalangan dana untuk mengumpulkan uang yang diberikan kepada tiga badan amal kanker yang berbeda. Dilansir dari MEN, Max berhasil mengumpulkan dana hingga 10 ribu paun (175 juta rupiah).
Pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini berhasil menghalau serangan virus kanker yang nyaris saja menggerogoti karier sepakbolanya. Sekarang, Max sudah dinanti oleh tugas yang tidak kalah beratnya yaitu menghalau ancaman-ancaman yang dikirimkan oleh lawan-lawannya demi memuluskan ambisinya untuk bisa bermain bersama tim utama.
Selamat datang kembali, Mark dan Max.