Beberapa waktu lalu, manajemen Manchester United baru saja mengumumkan kalau sepanjang libur kompetisi, mereka telah menginvestasikan dana sebesar 20 juta poundsterling untuk meningkatkan fasilitas di stadion mereka, Old Trafford. Hal ini dilakukan demi memberikan rasa puas kepada para pendukung yang hadir di stadion terbesar kedua di Inggris setelah Wembley tersebut.

Disaat beberapa kesebelasan lain memilih untuk membangun stadion baru atar memperluas kapasitas stadionnya, Manchester United memilih untuk tetap bertahan dengan model lama Teater Impian yang terakhir kali dipugar pada tahun 2006 silam. Manajemen United yang diwakili oleh Chief operating officer, Colette Roche, menyebut kalau mereka berkomitmen untuk terus menginvestasikan duitnya untuk mempercantik stadion Old Trafford.

“Kami terus berinvestasi dalam perbaikan di berbagai bidang di stadion Old Trafford demi meningkatkan pengalaman bagi para penggemar kami, termasuk meningkatkan fasilitas keamanan dan peningkatan signifikan pada tribun bagi orang-orang yang berkebutuhan khusus,” tutur Colette Roche.

Dilansir dari Manchester Evening News, United telah menghabiskan 20 juta paun tersebut memperbaiki fasilitas keamanan di dalam maupun di luar lapangan. Selain itu, mereka juga membangun ruang produksi baru untuk memfasilitasi pengoperasian VAR yang musim ini digunakan oleh Premier League.

Untuk tribun bagi penonton berkebutuhan khusus, pihak United menambah 118 tempat baru untuk mereka yang menggunakan kursi roda. Selain itu, ada juga 158 kursi tambahan yang diletakkan di beberapa tempat, termasuk di Stretford End, salah satu tribun yang terkenal di Old Trafford.

Belum Memenuhi Tuntutan Suporter

Apa yang dilakukan manajemen United patut diberikan apresiasi. Mereka betul-betul perhatian terhadap para pendukungnya, terutama bagi penonton yang berkebutuhan khusus. Hal ini demi menjawab kritikan yang dilayangkan Equality and Human Rights Commision (EHRC) yang pada 2018 lalu menyebut kalau Old Trafford belum ramah terhadap mereka yang menyandang disabilitas.

Meski begitu, hal ini belum memuaskan para suporter lainnya. Terutama bagi mereka yang menginginkan Old Trafford untuk direnovasi secara besar-besaran. Dua tahun lalu, ada wacana yang menyebut kalau OT akan ditambah kapasitasnya menjadi 88 ribu penonton yang diprediksi akan selesai pada 2020 mendatang. Akan tetapi, proyek ini belum bisa dilakukan karena takut mengganggu jalur kereta api dan rumah-rumah yang berada di sekitar stadion.

Selain itu, United juga tidak mau bernasib seperti Tottenham Hotspur yang harus pindah stadion sambil menunggu stadion barunya jadi. Mereka khawatir hal ini bisa mengurangi dukungan terhadap klub yang bisa berimbas kepada kurangnya penjualan tiket dan penurunan dari segi prestasi.

Old Trafford sendiri terakhir kali melakukan renovasi pada 2006. Saat itu mereka menambah tribun di North-East Quadrant dan North-West Quadrant sehingga kapasitas kursi mereka meningkat menjadi 76.212 kursi.

Salah satu suporter United pernah menjabarkan bagaimana pelitnya manajemen United dalam mengeluarkan uang untuk memperbaiki stadion kebanggaan mereka. Dalam tulisannya tersebut, suporter tersebut mempertanyakan komitmen klub yang seolah tutup mata meski musim lalu Old Trafford dilanda kebocoran luar biasa jelang pertandingan derby Manchester musim lalu.

“Old Trafford dibiarkan membusuk. Atapnya bocor. Cat di beberapa tanah sudah mulai meluntur. Lantai pun sudah tidak enak lagi untuk diinjak. Stadion ini tidak lagi menjadi stadion sepakbola bersejarah melainkan mirip tempat pembuangan kotoran,” ujar suporter tersebut.

Penulis kawakan, Andy Mitten, juga pernah mengkritik kondisi Old Trafford. Ia menyebut kalau Old Trafford adalah stadion dengan koneksi internet paling buruk bagi para jurnalis. United sendiri baru memasang jaringan internet tanpa kabel super cepat pada 2018 lalu. Menurut Mitten, Old Trafford adalah stadion yang paling lambat dalam melakukan inovasi.

Semoga saja manajemen mulai mendengarkan saran Andy dan suporter tersebut sehingga musim depan Old Trafford memiliki tampilan baru meski kapasitas kursinya tidak bertambah.