Manchester United mengawali musim 2019/2020 dengan kemenangan. Pada pertandingan pra-musim pertamanya menghadapi Perth Glory, Setan Merah unggul 2-0. Kedua gol United tercipta pada babak kedua yang masing-masing dicetak oleh Marcus Rashford dan James Garner. Kemenangan ini menjadi awal yang positif sebelum bertemu dengan salah satu rival mereka, Leeds United, empat hari kemudian.
Meski menang, namun penampilan United sebenarnya tidak terlalu istimewa. Jika melihat penampilan secara keseluruhan, United seharusnya bisa menang lebih dari dua gol. Sepanjang 90 menit, ada 29 tembakan yang mereka buat. Namun hanya dua gol saja yang berhasil diciptakan. Bahkan kedua gol tersebut hadir karena kesalahan pemain lawan.
Solskjaer menurunkan dua komposisi pemain yang berbeda pada pertandingan tersebut. Pada babak pertama, ia memainkan Daniel James, Tahith Chong, Jesse Lingard, dan Anthony Martial di lini depan. Selain itu, ia juga memainkan Axel Tuanzebe dan menempatkan Ashley Young di sisi sebelah kiri pertahanan United.
Di awal-awal babak pertama, serangan United sebenarnya cukup menjanjikan. Khususnya Daniel James yang bermain di sisi kiri. Ia adalah ancaman nyata bagi lini pertahanan Perth Glory. Hal ini terlihat dari beberapa kali ia menjadi sasaran pelanggaran. James menjadi pemain yang paling aktif dalam memberikan bola kepada pemain depan United lainnya melalui umpan-umpan silangnya. Akan tetapi, mayoritas umpannya tidak ada yang menghasilkan peluang berbahaya.
Namun setelah 15 menit, agresivitas serangan United perlahan mulai melemah. Dua sisi yang diisi James dan Chong tidak lagi aktif memberikan ancaman. Anthony Martial yang didapuk sebagai striker tunggal pun beberapa kali ikut menjemput bola karena suplai yang terbilang minim. Mentoknya suplai bola dari lini tengah membuat pemain United mengandalkan sepakan-sepakan dari luar kotak penalti yang kerap berakhir dengan tidak efektif. Andreas yang diharapkan menjadi pemain yang bisa mengubah alur serangan, juga tidak terlalu banyak memberikan kontribusi.
Mentoknya serangan United ini sebenarnya bisa dimaklumi jika melihat pola permainan yang dijalankan Perth Glory. Mereka memakai taktik ultra defensif yang hampir semua pemainnya berada di belakang bola. Hal ini yang merepotkan pemain depan United sehingga Anthony Martial beberapa kali terisolasi di lini belakang. Selain itu, recovery yang belum bugar 100 persen juga berpengaruh terhadap permainan mereka.
Pada babak kedua, Solskjaer mengubah komposisi pemainnya. Mentoknya trio Martial, James, dan Chong, membuatnya menarik ketiga pemain ini dan menggantikannya dengan Marcus Rashford, Angel Gomes, dan Mason Greenwood. Ketiga pemain ini kemudian ditopang oleh Paul Pogba dan Juan Mata yang berperan sebagai playmaker.
Kehadiran dua juara Piala Dunia ini sebagai penyuplai bola sukses membuat serangan United menjadi lebih berpola dan tertata dengan baik. Gol Rashford hadir setelah kombinasi antara Mata dan Paul Pogba. Peluang Mason Greenwood yang membentur tiang juga berasal dari pertukaran umpan satu-dua Mata dengan Pogba. Meski begitu, situasi permainan sebenarnya tidak terlalu banyak berubah. Perth Glory tetap dengan permainan ultra defensifnya, sementara United tetap menguasai seluruh jalannya pertandingan.
Hasil ini cukup positif bagi sebuah kesebelasan yang hampir dua bulan tidak menjalani pertandingan kompetitif. Namun patut diingat kalau United akan menghadapi lawan yang jauh lebih kuat dari Perth Glory kedepannya. Mereka harus berbenah khususnya soal lini depan yang gampang sekali dimatikan. Bahkan jika melihat secara spesifik, gol Rashford pun diawali oleh kesalahan pemain belakang Perth Glory.
Meski begitu, ada beberapa aspek positif yang patut diapresiasi dalam pertandingan ini. Selain Daniel James, rekrutan United lainnya yaitu Aaron Wan-Bissaka tampil sangat baik. Dalam 45 menit penampilannya, ia membuat empat tekel sukses dari empat percobaan. Sekali lagi, Aaron menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain yang jago dalam melepaskan tekel. Selain itu, Hanya dua umpan saja yang tidak menemui sasaran dari 35 percobaan. Selain itu, penampilan Axel Tuanzebe yang berduet dengan Phil Jones juga sangat baik. Tiga pemain ini diharapkan bisa terus mempertahankan penampilan apiknya tersebut hingga musim kompetisi 2019/2020 berakhir.