Dalam tiga pertandingan terakhirnya sebelum melawan Arsenal, Ole Gunnar Solskjaer membawa United meraih kemenangan. Tidak hanya itu, mereka juga sukses menyarangkan tiga gol ke gawang masing-masing lawannya yaitu Crystal Palace, Southampton, dan yang terus diperbicangkan hingga hari ini yaitu kemenangan 3-1 melawan Paris Saint Germain.
Yang menarik, seluruh kemenangan tersebut didapat Setan Merah tanpa mayoritas pemain terbaiknya. Sebelum pertandingan melawan Arsenal, United masih kehilangan 10 pemain terbaiknya karena mengalami cedera. Segala kemenangan yang diraih oleh Solskjaer dalam tiga pertandingan tersebut menunjukkan kalau krisis pemain tidak mempengaruhi permainan skuadnya. Ia bahkan membawa lima pemain akademi ketika terbang ke Paris tengah pekan lalu.
“Kalian melihat pilihan saya (membawa pemain akademi)? Yang kami butuhkan saat ini adalah bermain seperti Manchester Uinted dan jika Anda mau menjadi bagian dalam permainan tersebut, maka ini akan menjadi tes yang bagus, bukan?” kata Ole pada akhir Februari lalu.
Apa yang dilakukan Solskjaer tentu sangat positif. Ia pandai dalam mengatur skuadnya saat ia ditinggal oleh beberapa pilarnya. Ia bisa membuat pemain seperti Andreas Pereira, Diogo Dalot, dan Fred, mampu untuk mengeluarkan permainan terbaik saat dibutuhkan. Bahkan jika nantinya Solskjaer dipermanenkan, ia mungkin tidak terlalu banyak mengeluarkan uang di lantai bursa karena merasa skuat saat ini sudah cukup untuk bersaing.
Akan tetapi mantan pemain United, Gary Neville, tetap merasa kalau skuat saat ini kurang bagus untuk menjadi penantang juara pada musim depan. Kakak kandung Phil Neville ini, tetap menginginkan Setan Merah berinvestasi membeli banyak pemain baru. Hal ini ia ungkapkan justru setelah melihat United mengalahkan PSG. Meski menang, ia merasa United banyak sekali kekurangan di hampir semua sektor.
“Anda berbicara tentang Manchester United yang ingin menjuarai Premier League atau mencoba menggapai final Liga Champions, oleh karena itu Anda membutuhkan seorang bek tengah kelas dunia,” kata Gary kepada Bein Sports.
“Saat ini mereka membutuhkan dua bek tengah dan bek kanan baru. Itulah syarat minimum untuk musim panas nanti. Klub membutuhkan pemain di sektor ini sejak musim lalu namun mereka tidak melakukannya. Mereka harus melakukannya tahun ini.”
Dua posisi ini selalu menjadi masalah United tiap musimnya. Anehnya, pihak klub belum juga bergerak dengan intensif bahkan ketika klub masih dipimpin oleh Jose Mourinho. Ketika menghadapi PSG, terlihat jelas kalau United memang bermasalah pada posisi tersebut. Posisi bek kanan yang diisi Ashley Young dicecar beberapa kali oleh para pemain PSG. Bahkan gol dari Juan Bernat datang dari posisi tersebut. Untuk posisi bek tengah, Bahkan selama empat musim, United tidak punya bek kanan reguler.
“Mereka butuh empat bek baru, tidak ada keraguan tentang itu. United bahkan bermain tanpa bek kanan selama bertahun-tahun sejak Rafael pergi,” kata Gary.
United sebenarnya sudah melakukan investasi pada posisi bek kanan. Mereka sudah membeli Diogo Dalot pada musim ini. Namun melihat penampilan Dalot yang justru bagus sebagai penyerang kanan, bukan tidak mungkin manajemen akan mengusahakan membeli bek kanan baru atau membeli penyerang kanan agar Dalot bisa kembali ke posisi aslinya.
Untuk posisi bek tengah, mereka tidak punya pelapis yang bisa bermain sama bagusnya dengan Chris Smalling dan Victor Lindelof saat ini. Eric Bailly adalah pemain bagus namun penempatan posisinya kerap mengkhawatirkan. Sementara Phil Jones dan Marcos Rojo rawan cedera. Begitu juga dengan Timothy Fosu Mensah dan Axel Tuanzebe yang sedang menjalani masa peminjaman.
“Bek tengah adalah masalah besar. Saya melihat Virgil Van Dijk dan Thiago Silva adalah dua bek kelas dunia. Pemain-pemain seperti inilah yang dibutuhkan oleh United.
Mantan pelatih Valencia ini bahkan dengan berani menyebut kalau posisi gelandang dan striker juag menjadi masalah bagi United. Selain masih banyak kekurangan, Gary menyebut kalau para pemain United saat ini tidak punya kualitas. Kualitas yang bisa membawa klub ini merajai Eropa dan domestik seperti dulu.