Foto: World Soccer Talk.

Manchester United kalah 1-3 dari Manchester City pada Minggu (11/11) pekan lalu. Ada banyak pembahasan mengenai kekalahan MU ini. Jose Mourinho menyebut kalau kekalahan ini disebabkan dari kesalahan sendiri. Ia juga menyoroti absennya Paul Pogba yang membuat kreativitas MU terhambat.

Di kolom komentar laman Facebook kami pun para penggemar punya pendapatnya masing-masing soal kekalahan ini. Beragamnya pendapat ini menunjukkan pula beragamnya pemahaman dan cara pandang para penggemar Manchester United khususnya di laman Facebook Setanmerah.net. Berikut kami rangkumkan untuk Anda.

Baca juga: Jose Mourinho: Kami Kalah Karena Kesalahan Kami Sendiri

Kalah Secara Teknis

Tentu tidak akan ada habisnya jika membahas soal teknis di lapangan. Namun, alasan inilah yang menjadi alasan utama kenapa suatu kesebelasan bisa kalah. Gumilar Eka Abu Fatih menjabarkan hal ini secara rinci.

Menurutnya, selepas gol pertama City yang dicetak David Silva, The Cityzen menjadi lebih berhati-hati. Bersama Pep, City menerapkan “6 Second Rule” di mana lawan tidak boleh memegang bola lebih dari enam detik. Akan tetapi, aturan ini seperti dilepas begitu saja. Mereka seakan membiarkan MU mengisolasi permainan di lapangannya sendiri.

Menurut Gumilar, seharusnya di babak pertama ada beberapa momen yang mestinya menjadi sebuah ancaman ataupun menjadi gol untuk MU. Akan tetapi, trio lini serang MU yang diisi Marcus Rashford-Anthony Martial-Jesse Lingard bermain tidak padu. Mereka seakan-akan seperti pasangan yang baru bertemu.

Ini diperparah dengan miskinnya kreativitas lini tengah yang biasanya diisi passing-passing dan gocekan Paul Pogba. Alhasil, lini tengah MU hanya bisa menahan dan sesekali melakukan operan praktis untuk memecah lini tengah City. Menurut Gumilar, di beberapa kesempatan operan ini terlihat bagus. Akan tetapi, setelah sampai ke lini serang seperti tidak ada support.

Gumilar pun mengibaratkan pertandingan di babak pertama seperti dua grandmaster catur yang bertanding penuh kehati-hatian ketika melangkah. Bedanya, yang satu sudah makan benteng, tapi yang satu sudah kehilangan perdana menterinya sebelum laga dimulai.

Di babak kedua, City main lebih terbuka. Setelah gol Sergio Aguero, pertandingan seakan sudah berakhir. Pasalnya, lini depan MU bermain tanpa chemistry. Si A tidak tahu mesti bergerak ke mana ketika si B mendapatkan bola.

Di sisi lain, City bermain seperti biasa. Gumilar pun menyebut kalau Guardiola terlihat lebih dewasa di laga ini. Mou sendiri sudah tak bisa berbuat apa-apa karena chemistry yang buruk, sulit bagi MU untuk mendapatkan efektivitas dalam mebangun serangan. Satu-satunya yang bisa diharapkan adalah pemain baru di Januari nanti. Soalnya, itu akan menjadi kunci seberapa jauh MU bisa berbicara pada musim ini.

Peningkatan Kemampuan Teknis Para Pemain MU

Sementara itu, Heri Isdianto menyebut kalau para pemain perlu meningkatkan kemampuan passing dan kontrol bola agar lebih mahir lagi. Para pemain dituntut bukan lagi sekadar mengumpan dengan benar, tapi jauh lebih dari itu. Pasalnya, Heri melihat para pemain MU saat ini seperti main aman, yang penting bisa passing dan kontrol bola dengan benar.

Masalahnya, mereka justru tak punya upaya untuk melakukan pergerakan tanpa bola. Di sisi lain, pergerakan tanpa bola yang anti-mainstream bisa membuat lawan kaget karena ada gerakan tak terduga.

“Sedihnya,” kata Heri, “Hal ini malah dimiliki oleh para pemain Manchester City. Lihat saja ketika ada pemain MU yang bawa bola, lihat pergerakan pemain-pemain lain. Mereka seakan kurang/malas bergerak untuk membuka celah.”

Heri pun menyoroti tiga hal untuk dibenahi: 1. Passing harus advance, 2. Control harus advance, 3. Pergerakan tanpa bola jangan monoton.

Masalah yang Dihadapi Manchester United

Alih-alih membahas kekalahan MU dari Manchester City, Aviq As Sanji memilih untuk memaparkan permasalahan yang kini dihadapi The Red Devils. Setidaknya terdapat tujuh masalah yang ia kemukakan, dan hampir semuanya memang juga kami rasakan.

Permasalahan pertama adalah soal manajemen yang blunder dalam mendatangkan pemain. MU bukanlah kesebelasan yang lagi bisa memberi jaminan juara. Alhasil, untuk merayu para pemain tersebut diberikanlah gaji besar. Dalam hal ini kasus yang ada di pikiran kami adalah Alexis Sanchez yang mendapatkan gaji 350 ribu paun, belum termasuk gaji. Hal ini yang membuat Aviq bisa membuat iri pemain lain.

Hal yang kedua adalah soal mental pemain yang belum stabil. Ini juga terbukti dari sejumlah pertandingan di mana MU kadang bermain bagus, kadang inkonsisten. Seringnya melakukan comeback juga berarti kalau MU lambat panas di awal pertandingan.

Permasalah ketiga adalah soal skuat MU yang tidak merata. Ini bisa dilihat dari ketiadaan pengganti yang punya kualitas sama. Misalnya ketika Paul Pogba tak bisa main, tidak ada pemain lain yang belum bisa menggantikannya. Skuat yang tidak merata menghasilkan masalah baru dengan hanya bisa bertahan kala menghadapi kesebelasan yang lebih kuat.

Masalah selanjutnya adalah soal para penggemar juga manajemen yang belum bisa move on dari Sir Alex Ferguson. Ini membuat pelatih mudah diganti-ganti karena belum sesuai harapan. Ini pun menghadirkan masalah selanjutnya di mana manajemen dan pelatih menjadi tidak sejalan.

Masalah kedelapan adalah soal tumpulnya lini serang Manchester United, di mana cuma Anthony Martial yang terbilang tajam, sementara Romelu Lukaku dan Marcus Rashford masih jauh dari harapan.

***

Ada beragam pendapat lain soal kekalahan MU ini. Salah satunya dari Ade Rifa Sugiana. Dengan gaya bermain seperti ini, ia bingung kenapa Mourinho masih dipertahankan, padahal Zinedine Zidane sedang menganggur. Ia pun menganjurkan manajemen untuk merayu Zidane untuk melatih MU.

“Nanti bisa kita lihat setelah dilatih Zidane, apakah MU bisa juara atau tidak. Kalau tidak juara juga, berarti yang salah dari manajemennya, bukan dari pelatihnya,” kata Ade.

***

Komentar-komentar di atas hadir di kolom komentar Facebook kami. Mari bergabung dan jangan ragu untuk utarakan pendapat Anda.

Hmmmm…

Dikirim oleh SetanMerah.Net pada Minggu, 11 November 2018

Seriusan, ini jawabannya template banget sih. Jadi penasaran, yang salah para pemain atau emang sistem permainannya yang…

Dikirim oleh SetanMerah.Net pada Minggu, 11 November 2018