Kemenangan Manchester United atas Tottenham Hotspur tidak hanya memperpanjang catatan awal yang sempurna bagi Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer sementara Setan Merah. Akan tetapi, hal ini juga menunjukkan bahwa kemampuan dari sang manajer sudah bisa dipertimbangkan untuk kesepakatan kontrak kerja jangka panjang.

Solskjaer adalah pria yang mudah tersenyum, ramah, dan selalu terlihat senang ketika berada di touchline. Menurut salah satu pundit The Guardian, Jonathan Wilson, pria asal Norwegia itu mungkin bisa membuat beberapa pesepakbola terbaik dunia saat ini tampak senang dibayar jutaan paun dalam setahun untuk bermain di bawah asuhannya. Ini adalah suatu bukti jika Solskjaer memiliki prestasi yang baik dari sisi psikologis.

Namun, tak sedikit yang mengabaikan fakta itu. Bahkan, alih-alih memuji kinerjanya, sebuah asumsi justru muncul dengan mempertanyakan ‘apakah Ole Gunnar Solskjaer dapat terus melakukan hal positif yang serupa saat United melawan klub-klub enam besar lainnya yang memiliki taktik lebih hebat darinya?’ Jelas sekali, jawabannya adalah: ‘bisa, dengan sebuah catatan’.

Secara detilnya, seperti ketika United melawan Tottenham, mereka bermain dengan pola yang konsisten. Mereka memanfaatkan celah lebar antara lini tengah dan full-back Spurs untuk menciptakan banyak peluang. Maka jelas, Solskjaer fokus untuk mengeksploitasi celah tersebut. Ia mengatur Marcus Rashford dan Anthony Martial untuk mengupas dan menyerang daerah-daerah itu, yang lalu membuat Jesse Lingard seolah diperankan sebagai False Nine.

Beberapa tim yang menghadapi Tottenham, kebanyakan bermain dengan dua pemain depan, yang hasilnya adalah dua bek tengah, Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld, berulang kali dengan mudah menahan dua pemain depan tersebut untuk membuatnya tidak berkutik. Ini adalah sebuah situasi di mana bek-bek modern merasa nyaman dengan skema seperti itu. Maka, Solskjaer mungkin melihat hal ini dan sedikit mengubah situasinya agar bisa berbalik menguntungkan pasukan Setan Merah.

Di sisi lain, waktu Solskjaer melatih Cardiff, mungkin ia layak dinilai bahwa dirinya tidak akan menjadi manajer yang sukses setelah gagal meracik skema dan membuat timnya justru terdegradasi. Namun dibalik fakta itu, Sir Alex Ferguson selalu mengatakan dengan optimis, bahwa ia selalu mengharapkan pada Ole Gunnar Solskjaer untuk bisa menjadi manajer yang sukses di masa depan.

Mungkin sekarang, masih terlalu dini untuk menilai jika Solskjaer telah berhasil melatih sebuah tim. Namun kita semua tidak bisa menafikan bahwa saat ini ia telah membawa perbaikan teknis di tubuh tim utama United. Buktinya, salah satu pemain asuhannya, Marcus Rashford, telah merasakan hal positif yang berbeda dalam perubahan teknis tersebut –meski memang saat ini beban berada di pundaknya setelah ia diplot sebagai striker.

Selain itu, cap unik Solskjaer sebagai seorang mantan striker, yang pernah bermain bersama Cantona, Van Nistelrooy, Ronaldo dan Rooney, telah menggembleng habis Marcus Rashford. Ia membuat pemain muda Inggris itu tampil di atas angin, dan mencatat banyak gol di bawah asuhannya.

Bahkan, sejak melawan Newcastle pada awal bulan lalu, Solskjaer juga berusaha untuk menyempurnakan skema operan melengkung para gelandangnya, agar dapat memudahkan Rashford berputar dan masuk dari sisi belakang bek lawan. Dan jelas, skema itu sudah terbukti ampuh pada pekan lalu di Wembley, ketika Paul Pogba memainkannya dengan sempurna.

Jadi, tak perlu lagi menyimpan terlalu banyak ragu di dalam hati, untuk mengatakan dan menyimpulkan bahwa Solskjaer belum pantas menjadi manajer permanen Manchester United. Enam pertandingan United telah ia menangkan secara beruntun di musim ini. United mungkin bukan dikategorikan sebagai penantang gelar di musim ini, akan tetapi di bawah asuhan Solskjaer, mereka bisa menjadi ancaman baru bagi tim lima besar Premier League lainnya.

Pria itu sudah berhasil mengadahkan kembali kepala-kepala mereka yang tertunduk lesu. Dan sekali lagi, dengan enam kemenangan berturut-turut yang telah ia raih, diharapkan Solskjaer bisa menemukan cara yang baik untuk memulai semuanya, dan menunjukkan bahwa dirinya lebih dari sekedar pengubah suasana hati. Karena sejatinya, ia adalah energi positif di balik senyum manisnya.