Manchester United sempat kesulitan membongkar pertahanan FCSB dalam lanjutan Europa League pada Jumat (31/1) dini hari tadi. Namun, pada babak kedua, United berhasil mencetak dua gol lewat Diogo Dalot dan Kobbie Mainoo.

Dalot mencetak gol pertama memaksimalkan umpan datar Mainoo di depan gawang. Delapan menit kemudian, giliran Mainoo yang mencatatkan namanya di papan skor. Ia memaksimalkan umpan cut back mendatang Garnacho dari sisi kiri serangan.

United mendominasi di babak pertama dengan capaian 69 persen penguasaan bola. Namun, United tak cukup tajam. Dalot merasa kalau dua pergantian yang dilakukan Ruben Amorim setelah turun minum, mengubah segalanya.

“Aku pikir di babak pertama adalah saat kami mencoba untuk mengerti di mana kami bisa menyakiti mereka. Jelas, di babak kedua dengan Amad dan Garna, kami punya lebih banyak ancaman di sepertiga akhir dan kami menjadi lebih direct,” kata Dalot.

“Namun secara keseluruhan, saya rasa kami mengendalikan seluruh permainan. Bahkan setelah gol pertama, kami diancam satu atau dua peluang yang dapat mengubah permainan, tetapi saya rasa itu lebih karena kurangnya fokus lawan.”

“Secara keseluruhan, saya rasa kami sangat senang dengan penampilan, hasil, dan clean sheet lainnya, yang juga penting bagi kami. Kami telah langsung masuk ke fase berikutnya, dan itulah yang kami inginkan. Itu benar-benar bagus dari kami.”

Alasan Amad dan Garno Dicadangkan

Sebelum terbang ke Rumania, kondisi Garnacho memang diragukan. Amorim juga memastikan kalau Garna tidak akan diturunkan sebagai starter karena sakit.

Di laga melawan FCSB, Amorim mengubah lima pemain dari skuad yang menang 1-0 atas Fulham di Premier League. Soal perubahan besar ini, Amorim bilang kalau ini adalah bagian dari tantangan. “Namun, saat Anda melatih Manchester United, Anda harus membuat semua pemain siap untuk menghadapi tuntutan permainan.

Sementara itu, Amad kelelahan. Soalnya, ia selalu bermain. Di sisi lain, Amorim mencoba menjaga para pemainnya untuk tetap bugar. Para pelapis disiapkan untuk memenangi laga yang lain.

Amad dan Garna memang tidak terlalu parah dan bisa diturunkan. Namun, Amorim mencari momen yang tepat kapan harus menurunkan keduanya. Di sisi lain, untuk melawan FCSB, Amorim ingin menguasai bola. Hal ini yang membuatnya menurunkan empat gelandang: Bruno Fernandes, Christian Eriksen, Toby Collier, dan Mainoo.

“Kami ingin lebih menguasai bola dan mereka punya kualitas untuk menguasai bola. Kami harus berani di sepertiga akhir lapangan karena mereka adalah gelandang, bukan penyerang, jadi kami harus mencari gol. Mereka siap memenangkan pertandingan.”

Perubahan Posisi Mainoo

Sebelumnya, Mainoo tampak kesusahan beradaptasi dengan sistem Amorim, utamanya ketika diminta menjaga kedalaman. Karena hal ini, Amorim memasangnya sebagai gelandang serang, sementara Fernandes main lebih dalam. Karena hal ini, lini tengah United tampak lebih cari. Kebebasan yang didapatkan Mainoo dimanfaatkannya sebaik mungkin.

Mainoo sendiri lebih sering dimainkan sebagai gelandang bertahan oleh Erik ten Hag. Hal ini juga yang membuatnya dipanggil ke tim nasional Inggris. Walau begitu, posisi asli Mainoo sebenarnya adalah gelandang serang.

“Posisi Kobbie saat ini, kami butuh waktu untuk memahami para pemain, ia kesulitan bertahan sebagai gelandang,” kata Amorim.

“Sekarang sebagai pemain sepuluh, Anda bisa merasakan bahwa ia begitu bebas, memainkan bola di dekat kotak penalti sangat bagus, koneksinya kecil. Kami butuh waktu untuk bekerja dengan para pemain dan memahami posisi terbaik bagi mereka.”

“Kami mengendalikan permainan dengan cukup baik, di awal tempo permainan agak lambat, tetapi lawan sangat dekat, mereka menguasai semua ruang dan banyak berlari cepat serta mencoba menekan tiga pemain bertahan kami dengan satu pemain,” kata Amorim.

“Kami berhasil menciptakan beberapa peluang, di babak kedua Anda dapat melihat lawan mulai lelah, lebih lambat, kami memiliki lebih banyak ruang di antara lini dengan Kobbie, satu lawan satu dengan Amad, dan kecepatan Garna sangat membantu. Kami mencetak dua gol, seharusnya mencetak lebih banyak gol, terkadang melakukan transisi empat lawan dua. Pertandingan yang bagus, kami membutuhkan beberapa rotasi dan sekarang fokusnya adalah pada pertandingan berikutnya.”

Gol Pertama Dalot

Gol Dalot di Bucharest menandai gol pertamanya di musim ini. Ini juga yang memicunya untuk terus menambah jumlah golnya dari posisi barunya sebagai wingback.

“Kadang-kadang saya pikir saya bisa berbuat lebih banyak lagi,” tambahnya. “Itu adalah sesuatu yang harus dilakukan, terutama dari pemain sayap kami, yang harus tiba di kotak penalti di tiang belakang.

“Anda dapat melihat berapa banyak pemain yang dapat kami miliki di kotak penalti saat kami berada di sepertiga akhir, dan saya pikir itu penting bagi kami untuk mulai memahami. Untuk mencetak gol, Anda harus berada di sana; jika Anda tidak berada di sana, Anda tidak akan mencetak gol.”

Kemenangan ini membawa United lolos ke babak 16 besar Europa League dengan raihan lima kemenangan dan tiga hasil seri tanpa kekalahan. United berada di peringkat ketiga dengan 18 poin, berbeda satu poin saja dari Lazio dan Athletic Bilbao di puncak klasemen. Di kompetisi Eropa musim ini, peringkat pertama hingga kedelapan langsung lolos ke babak 16 besar. Sementara peringkat kesembilan sampai ke-24 harus melalui babak playoff.

Untuk lawan selanjutnya, baru akan diketahui usai pengundian yang akan digelar pada 21 Februari mendatang, atau setelah leg kedua babak playoff. United berpeluang melawan AZ, Midtylland, Real Sociedad, atau Galatasaray.

Sumber: Manchester Evening News