Premier League sudah kembali. Dan Manchester United kembali mengawali laga pertamanya dengan kemenangan. Menjalani partai pembuka pekan satu, mereka sukses mengalahkan Leicester City dengan skor 2-1. Gol-gol dari penalti Paul Pogba dan Luke Shaw hanya mampu dibalas satu melalui Jamie Vardy.

Kehilangan banyak pemain membuat Jose Mourinho menurunkan skuad yang mayoritas diisi pemain yang ikut di pra musim. Trio Sanchez, Martial, dan Rashford menjadi trisula di lini depan. Dua bek sayap diisi oleh Matteo Darmian dan Luke Shaw. Fred menjalani debutnya. Yang menarik, Mourinho langsung menurunkan Paul Pogba sejak awal dan menjadi kapten kesebelasan.

Di sisi lain, manajer Leicester, Claude Puel langsung menurunkan Harry Maguire meski ia baru kembali tiga hari sebelum pertandingan. Mereka juga langsung menurunkan dua pemain anyar mereka, James Maddison dan Ricardo Pereira dalam formasi 4-4-1-1.

Lini Tengah yang Membuat Leicester Frustrasi

Leicester City menguasai jalannya laga kali ini. Penguasaan bola Leicester berada di angka 54 berbanding 46 persen milik United. Mereka pun unggul jumlah tembakan dengan 13 berbanding 8. Penguasaan pertandingan yang paling kentara adalah jumlah operan Leicester yang mencapai 542 umpan berbanding 482 umpan milik United.

Menguasai pertandingan seharusnya bisa meningkatkan kesempatan mencetal gol Leicester. Tapi tidak demikian pada laga ini. Penguasaan bola mereka berkali-kali gagal membongkar pertahanan rapat United yang bermain sangat baik.

Usaha mereka menembus lini pertahanan United kerap dilakukan melalui aksi individu. Demarai Gray membuat 8 percobaan dribel, James Maddison membuat 3 percobaan dribel, angka yang sama juga dibuat Ben Chilwell.

Cara bermain Leicester ini yang membuat para pemain United mudah menghentikan laju serangan mereka. Sepanjang 90 menit, United membuat 25 tekel sukses yang seluruhnya dibuat oleh 10 pemain United (kecuali De Gea). Dua fullback United, Darmian dan Shaw menjadi pemain dengan tekel sukses terbanyak dengan 5 dan 3 tekel.

Selain itu, dua Brasil yang dimiliki United berperan penting dalam raihan tiga poin ini. Andreas Pereira mengganti peran Nemanja Matic dengan sangat baik dalam menjaga kedalaman. Ia membuat 3 intersep, 3 sapuan, dan 2 tekel sukses.

“Saya tidak ingin meninggalkan konferensi pers tanpa membicarakan soal Andreas Pereira. Dia adalah pemain sayap di Valencia dan menghabiskan banyak laga dengan menjadi pemain cadangan. Dia datang kembali ke Old Trafford, menjadi pemain nomor 6 dan bermain dengan fenomenal di laga ini.”

Sementara Fred, dalam debutnya mampu membuat United keluar dari situasi overload pemain yang dibuat Leicester di area half space United. Mantan pemain Shakhtar ini berada di mana-mana dan terlibat hampir dalam struktur bertahan serta serangan United. Sayangnya, debut Fred ternoda dengan beberapa kali pelanggaran berbahaya yang ia lakukan.

Pilihan strategi Mourinho untuk menunggu setelah mencetak gol sejak awal terbilang sangat jitu. Rasa frustrasi para pemain Leicester membuat mereka kerap kehilangan konsentrasi dan penguasaan bola mereka menjadi cepat hilang. Tercatat, mereka 31 kali kehilangan penguasaan bola dengan Kelechi Iheanacho menjadi pemain yang paling sering kehilangan penguasaan bola.

Menekan Leicester Melalui Luke Shaw

Kehilangan Ashley Young yang belum fit setelah Piala Dunia membuat Mourinho mau tidak mau harus memaksimalkan Luke Shaw. Untuk kesekian kalinya, Shaw berusaha membuktikan kalau dia layak mendapat satu tempat inti dalam skema Mourinho.

Nyatanya, Shaw justru menjadi bintang dalam pertandingan ini. Premier League mendaulatnya sebagai Man of the Match pertandingan. Satu golnya terus menjadi pembicaraan karena merupakan gol pertama Shaw setelah lima musim penuh naik-turun yang ia jalani.

Serangan United memang ditekankan pada sisi kiri serangan mereka. Shaw menjadi pemain dengan jumlah umpan terbanyak United dengan 81 kali. Tidak hanya itu, ia menyentuh bola sebanyak 99 kali yang menandakan Shaw sebagai poros serangan. Penampilan apiknya ditutup dengan pujian dari Jose Mourinho.

“Saya bangga dengan Luke Shaw. Tidak hanya karena golnya melainkan dia hanya membuat satu kesalahan saja pada laga ini. Dia bertahan dengan baik, dia menguasai bola dengan baik, fisiknya sangat bagus, pra musimnya berjalan sukses, satu dari sedikitnya pemain yang menghabiskan lima minggu dengan berlatih keras.”

Luke Shaw menambahkan, “Ini malam spesial bagi saya. Gol saya lahir dari reaksi cepat melalui sentuhan saya melewati Ricardo (Pereira). Saya menempatkan bola ke pojok gawang dan setelahnya saya berlari dan merayakan gol tersebut.”

**

Meski begitu, kemenangan United bukannya tanpa catatan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah permainan Alexis Sanchez yang 23 kali melakukan kesalahan umpan di laga ini. Hal ini yang membuat United masih sulit mengembangkan kreativitas. Tidak hanya itu, permainan direct United yang diinisiasi Juan Mata dan Sanchez masih mudah terbaca oleh lawan.