Satu gol yang dicetak Bruno Fernandes ke gawang West Bromwich pekan lalu memang tidak membawa Manchester United kepada kemenangan. Setan Merah hanya dapat satu poin karena bermain imbang 1-1. Meski begitu, satu gol tersebut kembali menghasilkan catatan positif dalam perkembangan yang dibawa oleh Ole Gunnar Solskjaer ke tim ini.
Gol yang katanya mirip dengan gol Zidane pada final Liga Champions 2002 ini merupakan gol ke-50 United pada kompetisi Premier League musim ini. Catatan ini cukup baik karena United meraihnya hanya dari 24 pertandingan saja.
Sebagai pembanding, musim lalu United hanya membuat 36 gol pada jumlah pertandingan yang sama. Gol ke-50 mereka di liga datang pada pertandingan ke-32 saat United mengalahkan Brighton and Hove Albion akhir Juni lalu. Sama seperti musim ini, pencetak gol ke-50 United saat itu adalah Bruno Fernandes.
Catatan 50 gol dari 24 pertandingan ini adalah yang tercepat setelah musim terakhir Sir Alex Ferguson pada 2012/2013. Ketika itu, United hanya butuh 20 pertandingan untuk membuat 50 gol yang kemudian berakhir dengan raihan trofi ke-20 Liga Inggris sepanjang sejarah.
Musim ini, raihan gelar tampaknya masih cukup sulit meski peluang masih terbuka. Maklum saja, penampilan United masih naik turun. Periode 50 gol ini datang saat mereka hanya meraih satu menang dari lima pertandingan terakhir. Meski begitu, catatan ini menunjukkan kalau mentalitas United untuk menang dan mencetak banyak gol ke gawang lawan pelan-pelan mulai kembali.
Tertajam di Liga
Meski terpaut jarak tujuh poin, bahkan bisa sampai 10 poin, namun untuk sementara United merupakan kesebelasan dengan catatan gol terbanyak di liga musim ini. United unggul empat gol dari Manchester City, lima gol dari Liverpool, delapan dari Leicester City, dan sepuluh gol dari Leeds dan Chelsea.
Kesuksesan United mencetak 50 gol memang tidak lepas dari dua hasil telak yang mereka raih sejauh ini. Yang pertama adalah 6-2 ketika melawan Leeds United, sedangkan satu lagi adalah kemenangan 9-0 melawan sembilan pemain Southampton. Dua laga itu sudah menyumbang 15 dari total 50 gol yang mereka cetak.
Bruno Sang Andalan
Di satu sisi, raihan ini cukup baik. Namun, ironis jika mengingat banyaknya gol yang dicetak bukan berasal dari tiga striker mereka yaitu Rashford, Martial, dan Greenwood. Sebaliknya, Bruno Fernandes menjadi top skor United sejauh ini dengan 14 gol.
Jika musim lalu, tiga striker United menyumbang 44 dari 66 gol mereka di liga, maka kali ini tiga orang itu hanya menyumbang 13 gol saja. Rashford adalah yang terbanyak dengan delapan gol, yang disusul Martial dengan empat gol. Greenwood baru membuat satu gol di liga musim ini.
Beruntung, United punya pemain yang bisa menjadi sumber gol lain. Cavani mencetak enam, McTominay empat, Pogba tiga, Daniel James, Maguire, dan Wan Bissaka membuat dua gol, dan satu gol masing-masing dicetak Victor Lindelof dan Donny Van de Beek. Dua gol lain datang dari bunuh diri Jan Bednarek dan Lewis Dunk.
Bagi Rata di Dua Tempat
50 Gol United musim ini terbagi rata antara di kandang dan tandang. 15 gol yang dibuat melawan Leeds dan Southampton membuat United menjadi tim produktif di kandang bersama Manchester City. Selain itu, penampilan United di laga tandang juga cukup produktif. Mereka hanya gagal mencetak gol pada dua pertandingan yaitu ketika melawan Liverpool dan Arsenal.
Tajam di Babak Kedua
Babak kedua menjadi masa-masa subur United dalam mencetak gol. 29 gol datang pada paruh kedua. Yang menarik, 10 dari 29 gol itu tercipta pada 10 menit terakhir pertandingan. Gol Rashford ke gawang Wolves, Cavani ke gawang Southampton, dan Bruno melawan Brighton adalah beberapa gol dramatis tersebut. Fergie Time yang kini mulai hilang tampaknya akan berganti menjadi Ole Time.
***
Jika mereka terus mempertahankan ketajamannya seperti ini, bukan tidak mungkin United melebihi pencapaian musim lalu yang membuat 66 gol. Sejak Sir Alex pensiun, United tidak bisa mencetak 70 gol dalam satu musim kompetisi Premier League. Catatan terbaiknya adalah 68 gol pada musim 2017/2018.