Hanya dalam tempo tiga musim nasib Nemanja Matic di Manchester United berubah. Ia yang sebelumnya menjadi pilihan utama, kini mulai alih status menjadi pemain cadangan. Mendapatkan privilege sebagai kapten, kini pintu keluar justru sudah menantinya pada bursa transfer Januari nanti.

***

Manchester United sebenarnya begitu beruntung bisa mendapatkan jasa Nemanja Matic setelah sukses mengantarkan Chelsea juara Premier League 2016/17. Mereka mendapat pemain dengan visi dan intuisi bermain yang sangat bagus, serta pemain berpengalaman yang memiliki mental pemenang.

Hal itu langsung terasa pada musim pertamanya di Manchester. Satu posisi di lini tengah dan peran sebagai Defensive Midfielder (DM) ia segel. Ia menjadi sosok DM yang dicari setelah Morgan Schneiderlin dan Bastian Schweinsteiger gagal di era Van Gaal. 49 pertandingan ia jalani dengan tambahan dua gol yang salah satunya dicetak pada menit terakhir melalui sepakan voli ke gawang Crystal Palace.

“Nemanja adalah pemain Manchester United dan pemainnya Jose Mourinho. Dia punya semua yang kami inginkan sebagai pemain sepakbola yaitu loyalitas, konsistensi, ambisi, dan percaya kepada rekan setim,” kata Jose Mourinho.

Pada musim kedua, Matic hanya bermain sebanyak 38 kali. Akan tetapi, ia berhasil membentuk trio maut dengan Ander Herrera dan Paul Pogba di lini tengah Setan Merah pada awal-awal rezim kepelatihan Solskjaer. Trio ini yang membuat ruang mesin United menjadi lebih solid dan memudahkan mereka memainkan possession football yang membuahkan kontrak permanen bagi Solskjaer tersebut.

Segalanya kemudian berubah pada musim ketiganya. Gelandang Serbia ini tidak lagi menjadi pilihan utama Solskjaer. Hingga tulisan ini dibuat, ia baru bermain lima kali saja dan hanya dua kali tampil sebagai starter. Angka yang jauh lebih sedikit dibanding dua musim sebelumnya pada periode yang sama.

Hilangnya Nemanja Matic dari peredaran sebenarnya tidak terlalu digubris oleh para penggemar klub ini. Pasalnya, Scott McTominay hadir dan langsung mencuri perhatian berkat penampilan apiknya di lini tengah. Selain itu, kebugarannya memang terus menurun karena kerap mengalami cedera. Toh ketika Matic main, lini tengah United malah kerap kedodoran dan gampang diserang.

Tanda-tanda penurunan karir Matic di United sebenarnya sudah telihat pada musim keduanya. Setelah membawa United menang di kandang Chelsea pada 16 besar Piala FA, Matic mulai keluar-masuk ruang perawatan dan sempat absen beberapa pekan karena cedera. Pada momen ini, McTominay mulai menunjukkan sinarnya dan berhasil mengambil alih peran sebagai gelandang bertahan utama.

Mulai terpinggirkan, Matic pun sempat menunjukkan dirinya begitu frustrasi dengan keadaan ini. Masih ingat ketika dia memberikan like kepada salah satu komentar di akun Instagramnya yang mengatakan kalau Solskjaer adalah penderita rabun karena tidak mau memainkan Matic di lini tengah dan meminta si pemain untuk angkat kaki. Sebuah reaksi yang kemudian ditanggapi Solskjaer dengan menyebut kalau timnya saat ini sudah jauh lebih baik tanpa Matic.

Melepas Matic maka akan menjadi pilihan yang pastinya disambut dengan rasa syukur dari para penggemar klub ini. Namun kontrak yang akan habis pada musim panas 2020 nanti membuat pemain yang sedang berada di Dubai untuk pemulihan cederanya ini kemungkinan besar akan dilepas pada Januari nanti. Jika tidak, maka United akan kehilangan Matic secara free alias gratis.

Namun melepas pemain berusia 31 tahun ini pada bursa transfer Januari nanti bisa menyisakan masalah bagi United. Khususnya soal lini tengah yang begitu tipis. Jika United melepas Matic pada Januari nanti, maka mereka hanya memiliki Scott McTominay, Fred, dan Paul Pogba untuk mengisi lini tengah tanpa adanya pelapis yang sepadan.

Klub-klub top di manapun tentu tidak mau lini tengahnya hanya memiliki tiga pemain. Risiko cedera dan kelelahan akan menghantui United jika mereka masih bertahan pada empat kompetisi yang diikuti. Mengandalkan James Garner atau Dylan Levitt akan sangat berisiko mengingat pemain ini masih cukup mentah dan belum pantas diberi beban yang begitu besar di pundaknya. Kecuali kalau mereka berdua bisa memberikan first impression yang bagus kepada tim karena saat ini saja, United sudah kebingungan dengan cederanya Scott McTominay. Sulit membayangkan apa yang akan terjadi jika pada paruh kedua musim nanti poros ganda United hanya diisi oleh dua pemain saja yaitu McTominay dan Fred.

Pada bursa transfer musim dingin nanti, tugas Solskjaer akan disibukan untuk mencari pemain kreatif dan pemain depan. Tidak ada dalam rencana klub untuk mencari pemain tengah. Kepergian Matic mungkin bisa dimaafkan jika klub mengubah target mereka dan mencari satu pemain tengah yang bisa menjadi solusi jangka pendek.

Jurnalis Manchester Evening News, Dominic Booth, menyebut kalau Solskjaer adalah sosok manajer yang berani mengambil risiko. Namun jika Solskjaer mengambil keputusan dengan melepas Matic pada bulan Januari dan tidak mencari penggantinya, maka hal itu bisa menjadi bencana bagi Solskjaer dan tim secara keseluruan mengingat sebelumnya mereka sudah kehilangan Ander Herrera dan Marouane Fellaini di lini tengah. Jika keadaan saat itu memburuk, maka Solskjaer hanya bisa menunggu hingga Juni untuk bisa membawa satu pemain tengah anyar pada bursa transfer musim panas.