Masuknya Ole Gunnar Solskjaer dalam kursi manajerial Manchester United tidak hanya membawa angin segar bagi performa tim secara keseluruhan. Angin segar juga muncul dari para pemain akademi yang perlahan mulai dilirik oleh salah satu pahlawan dalam sejarah Setan Merah tersebut.

Mereka yang di era Jose Mourinho kurang terlalu diperhatikan, kini mulai mendapat kesempatan bersama Solskjaer. Jika Mourinho hanya mempromosikan Scott McTominay dan Angel Gomes, maka Ole menambah tiga pemain lagi untuk mencicipi kerasnya tim utama yaitu Mason Greenwood, Tahith Chong, dan James Garner.

Ole juga tidak main-main dalam memainkan mereka. Bahkan di laga-laga krusial seperti 16 besar Liga Champions dan Big Match melawan Arsenal, Ole berani menurunkan beberapa dari mereka. Hal ini tidak jarang membuat United kerap mengakhiri pertandingan dengan lebih dari lima pemain akademi di atas lapangan. Hal ini menunjukkan bagaimana Setan Merah terus mempertahankan tradisi yang pertama kali dimulai oleh Tom Manley dan Jackie Wassall pada tahun 1937 ini.

Akan tetapi, hal itu nampaknya belum cukup memuaskan bagi beberapa dari mereka. Para pemain muda ini masih berharap bisa mencicipi menit main di level tertinggi. Caranya adalah dengan menjalani peminjaman di klub lain, dan Tahith Chong adalah salah satu dari pemain debutan di bawah Ole yang berharap bisa dipinjamkan ke klub lain.

“Pertanyaan soal itu (peminjaman) cukup sulit untuk saya jawab karena saya tidak memikirkannya sekarang. Saat ini saya hanya memikirkan United. Tapi tidak tertutup kemungkinan untuk hal itu karena segalanya bisa terjadi di masa depan Saya bukan orang yang mengecualikan apa pun,” kata Chong kepada salah satu media Belanda, NOS.

Debut Chong di tim utama terjadi pada babak ketiga Piala FA melawan Reading Januari lalu. Ia bermain selama 28 menit dalam kemenangan 2-0 tersebut. Beberapa pekan kemudian, ia mendapat debut Premier League pada pertandingan melawan Southampton. Banyaknya pemain yang mengalami cedera membuat Ole membawanya ke laga melawan Paris Saint Germain di Prancis dan bermain selama 10 menit.

“Saya bisa melakukan jauh lebih baik lagi, tetapi diharapkan Anda tidak selalu jatuh dalam pertandingan-pertandingan besar. Fakta bahwa Ole membiarkan saya menyerang PSG juga menjadi bentuk kepercayaan pelatih kepada para pemain muda. Menyenangkan bisa memenangi pertandingan. Aku sedang pemanasan dan tiba-tiba mendengar peluit dari tim pelatih. Aku tidak bisa menggambarkannya karena benar-benar fantastis,” kata Chong mengenai malam meriah di Paris tersebut.

Chong sendiri saat ini sedang bersama timnas Belanda U-21 yang akan melakoni uji coba melawan Amerika Serikat dan Mesir. Musim ini, ia sudah mencetak tujuh gol dari 23 penampilan di seluruh kelompok usia United. Musim ini adalah musim penuh pertamanya setelah mengalami cedera lutut parah sepanjang Januari hingga November 2017 lalu. Peminjaman bisa menjadi opsi yang bagus untuk kembali memulihkan kondisi fisiknya sekaligus mencari pengalaman di kompetisi tertinggi.

Banyaknya stok pemain utama menjadi alasan mengapa para pemain muda ini belum mendapatkan kesempatan main yang cukup. Bahkan para pemain utama saja kerap tidak bisa menunjukkan penampilan terbaiknya yang membuat Ole belum berani memainkan para pemain muda ini sesering mungkin.

Namun di sisi lain, cukup disayangkan juga apabila para pemain muda ini hanya berdiam diri di bangku cadangan. Mereka butuh kesebelasan yang bisa memainkannya secara rutin agar skill mereka tidak kadaluarsa. Jangan sampai nasib Chong, Garner, dan Greenwood seperti rekannya yaitu Angel Gomes.

Ketika Mourinho masih memimpin United, Gomes sudah dipersiapkan untuk dipinjamkan ke klub lain. Akan tetapi, masuknya Ole membuat proses peminjaman tersebut dibatalkan. Akan tetapi, setelah pembatalan tersebut Gomes baru bermain sembilan menit saja bersama tim utama. Jauh lebih sedikit dibanding yang didapat oleh Chong.