Satu gol yang bersarang ke gawang Joel Pereira ketika melawan Club America menunjukkan kalau sektor bek tengah masih menjadi titik lemah Manchester United. Ketika itu, Eric Bailly melepaskan penjagaannya kepada Henry Martin yang menyebabkan bobolnya jala Setan Merah.

Tidak hanya itu, lini belakang United pun kembali tampil standar ketika berhadapan dengan San Jose Earthquakes. Lini depan Quakes beberapa kali sempat mendapat peluang di dalam kotak penalti United dalam laga yang berakhir tanpa gol tersebut.

Hal ini membuat Jose mencoba untuk mendatangkan satu nama baru yang berposisi sebagai center back. Nama-nama seperti Harry Maguire, Toby Alderweireld dan Leonardo Bonucci diapungkan sebagai incaran. Ia masih tidak puas dengan kinerja para pemain belakangnya meski dalam dua musim terakhir ia sudah mendatangkan Eric Bailly dan Victor Lindelof.

Meski begitu, United juga harus menjual salah satu bek tengahnya apabila berniat mendatangkan satu dari tiga nama tersebut. Mendatangkan bek tengah baru tanpa menjual pemain yang ada, sama saja dengan membuat skuat terlihat gemuk. Lantas siapa bek tengah yang harus dijual United?

Chris Smalling

Nama Smalling mungkin menjadi pemain terdepan yang patut dijual United versi para penggemar Setan Merah. Akan tetapi, suka tidak suka penulis harus katakan kalau Chris Smalling adalah salah satu pemain terbaik United musim lalu. Peluang dirinya untuk dijual pun terbilang sangat kecil.

Dilansir dari whoscored, Smalling merupakan bek tengah dengan nilai tertinggi ketiga musim lalu. Ia hanya berada di bawah James Tomkins dan Shkodran Mustafi. Mantan pemain Fulham ini selalu berada di jajaran lima besar pemain belakang (yang bermain minimal 20 laga) dengan aksi bertahan terbaik di Premier League musim lalu. Rerata intersep per laga nya adalah yang tertinggi bersama Tomkins (2,3 per laga) Begitu juga dengan kemampuannya memenangi duel udara (3,9 duel per laga).

Tidak hanya itu, ia adalah top skor untuk bek tengah bersama Otamendi dengan empat gol. Yang menarik, Smalling masuk dalam jajaran pemain dengan angka kehilangan bola terendah sepanjang musim lalu. Sebaliknya, Harry Maguire adalah pemain yang paling sering kehilangan bola. Sebuah bukti kalau Smalling sebenarnya bukan pemain yang mudah panik jika berkaca data statistik.

Phil Jones

Musim lalu, Jones adalah pemain dengan jumlah caps terbanyak kedua untuk posisi bek tengah setelah Smalling. Kehilangan Bailly dan Rojo saat itu membuat Jose memainkan Jones dalam beberapa pertandingan. Mantan pemain Blackburn Rovers ini kerap dikritik karena sering kesulitan menghadapi lawan yang mengandalkan kecepatan. Buktinya, dua kali bertemu Eden Hazard, dua kali pula ia selalu kalah lari dari pemain Chelsea tersebut.

Akan tetapi, Jones bukannya tanpa kelebihan. Musim lalu, ia berada di urutan keenam dari 10 bek dengan catatan terbaik di lini pertahanan. Bermain sebanyak 23 kali, ia membuat rata-rata 1,8 intersep, 5,6 sapuan, dan 1 tekel sukses. Akurasi umpannya pun adalah salah satu yang tertinggi dalam skuad Setan Merah.

Meski begitu, baik Jones maupun Smalling memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah mereka kerap gamang ketika berhadapan dengan tim yang mengandalkan pressing tinggi.

Eric Bailly

Musim lalu, karier Eric Bailly terhambat karena cedera parah yang ia terima sejak pekan kesembilan. Pada musim pertamanya memperkuat United (2016/17), Bailly adalah salah satu pemain yang menunjukkan performa terbaik. Meski hanya bermain sebagai starter sebanyak 11 pertandingan saja, namun Bailly punya catatan bertahan yang cukup baik.

Bailly adalah pemain yang tidak segan-segan akan mengajak anda untuk berduel fisik. Musim lalu, ia merupakan pemain dengan angka percobaan tekel terbanyak per pertandingannya diantara seluruh pemain belakang United. Begitupun dengan angka intersepnya yang setara dengan torehan Chris Smalling meski jumlah laganya kurang dari 20. Jika saja tidak mengalami cedera, bukan tidak mungkin Bailly masuk jajaran 10 besar bek terbaik liga Inggris musim lalu.

Marcos Rojo

Sama seperti Bailly, musim Rojo tidak terlalu sukses karena lebih banyak menghabiskan untuk memulihkan dirinya dari cedera lutut parah ketika melawan Anderlecht dua musim lalu. Tidak banyak catatan defensif yang dibuat oleh Rojo mengingat musim lalu ia hanya bermain sembilan kali saja. Meski begitu, penampilan apiknya bersama timnas Argentina pada Piala Dunia lalu menjadi pembuka jalan bagi dirinya untuk kembali masuk starting eleven di bawah Jose Mourinho.

Victor Lindelof

Musim lalu, Lindelof begitu kesulitan menjalani musim pertamanya di United. Debutnya berakhir mengecewakan yang berakibat takluknya United. Masih gamangnya Lindelof ketika bermain membuat namanya baru dimainkan ketika United bertanding pada ajang piala atau dalam laga yang kurang menentukan.

Akan tetapi, Lindelof tidak jarang menunjukkan penampilan yang apik ketika dipercaya. Salah satunya adalah ketika ia mampu mematikan pergerakan Alvaro Morata dan Pierre Emerick Aubameyang. Ia membuat 13 tekel sukses dari 16 percobaan. Tidak hanya itu, ia bisa berperan sebagai pengatur serangan. Satu-satunya kekurangan Lindelof adalah ia sering kesulitan ketika berduel udara dengan pemain lawan.

Axel Tuanzebe dan Timothy Fosu Mensah

Setan Merah bisa saja tidak melepas salah satu diantara lima bek utamanya dengan cara menjual salah satu diantara Tuanzebe dan Fosu Mensah atau bahkan keduanya. Musim lalu, kedua pemain ini tampil sangat baik bersama klub peminjamnya masing-masing.

Fosu Mensah misalnya, meski posisinya di United adalah bek tengah, namun bersama Palace ia bermain sebagai bek kanan. Hasilnya pun tidak mengecewakan mengingat ia mencatat 2,4 tekel sukses dan 3,7 sapuan per pertandingan. Menjual kedua pemain ini tentu butuh pertimbangan yang matang mengingat mereka punya potensi sebagai bek andalan United di masa depan.