Foto: FourFourTwo

Daniel James telah memulai musim debutnya bersama Manchester United dengan baik, dan ia setidaknya berkontribusi besar untuk tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer sejauh ini. Namun, kurangnya kedalaman skuat khususnya di pos sayap kanan United di musim ini, masih menyebabkan masalah yang berkepanjangan, dan suporter Setan Merah tidak perlu diberi tahu seberapa “lembeknya” kondisi di posisi itu.

Empat pertandingan pembuka dengan hasil satu kali menang, dua kali seri dan satu kali kalah, adalah sekilas dampak dari masalah yang sedang dihadapi United. Maka wajar rasanya kalau mereka harus memanifestasikan situasi tersebut selama enam sampai delapan bulan ke depan.

Di sisi lain, enam minggu ke depan akan menjadi ujian baru bagi United karena para pemain mereka bisa (kemungkinan) mengalami cedera, dan Solskjaer ditantang untuk menemukan cara baru dalam mengatasi itu. Meskipun saat ini hal itu adalah aspek yang belum dipetakan, tapi yang jelas akan ada sebuah tantangan yang sedang menghadang Solskjaer, dan ia wajib mengelola pasukannya, setidaknya dengan mengawali tujuh pertandingan dalam 22 hari ke depan.

United sendiri akan memulai kompetisi di Europa League, Piala Carabao, dan Piala Liga, dan itu semua jauh dari kata mudah. Bahkan, kompetisi-kompetisi itu mungkin menjadi lebih sulit bagi Solskjaer daripada para pendahulunya jika dilihat dari sektor skuat United yang terbilang “lembek dan loyo” saat ini.

Semua orang mungkin selalu memperdebatkan tentang United yang membiarkan Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez meninggalkan klub, akan tetapi sebenarnya ada lubang di tempat lain yang juga jauh lebih krusial, yaitu kurangnya opsi pemain di lini tengah, sedikit kedalaman di bek kiri, dan tidak adanya pemain sayap kanan asli. Poin terakhir itulah yang sebetulnya lebih terasa akan berdampak besar bagi United dalam beberapa minggu ke depan.

Maka, hal ini juga yang menjadi alasan mengapa begitu banyak para suporter United sangat ingin klubnya kesayangannya untuk mendatagkan Jadon Sancho. Pemain asli Inggris tersebut bukan hanya bakat yang sedang booming di jakat sepakbola Inggris, tapi ia juga termasuk salah satu pemain yang paling dicari di Eropa. Dua gol pertamanya untuk Three Lions dalam kemenangan 5-3 Inggris atas Kosovo pun menjadi bukti betapa briliannya pemain berusia 19 tahun itu. Di satu sisi, siapa pun yang telah menonton Bundesliga dalam 18 bulan terakhir pasti akan tahu betapa baiknya ia.

Bisa ditebak, respon cepat di media sosial pasca pertandingan Inggris juga berhasil memperlihatkan bahwa banyak penggemar United telah mendesak klub mereka untuk mengontrak Sancho dalam waktu dekat. Maka dengan melihat hal ini, Borussia Dortmund mungkin akan bersedia untuk menjual aset utamanya itu –dengan harga besar–, dan direktur olahraga mereka, Michael Zorc, bisa bertindak cepat jika memang terdapat klub yang punya hasrat merekrut para pemainnya.

Bahkan, akibat banyaknya respon dari para suporter United, beberapa waktu lalu Zorc sempat mengatakan bahwa terdapat topik hangat yang sedang muncul ke permukaan terkait Jadon Sancho dan Manchester United.

“Topik hangat saat ini adalah Sancho dan Manchester United. Pertemuan memang terjadi,” tuturnya kepada media Amazon Prime Inside.

Seringkali memang terlalu mudah untuk menyebut nama pemain tertentu sebagai salah satu cara instan dalam melakukan perbaikan cepat, terutama yang berhubungan dengan United. Namun, Sancho benar-benar punya segala potensi untuk mewujudkan itu. Sebagai buktinya, ia lebih suka bermain di sisi kanan, yang di mana posisi ini merupakan salah satu posisi yang sedang dibutuhkan untuk skema serangan Solskjaer.

Daniel James mungkin berhasil melampaui ekspektasi banyak orang sejak datang sebagai satu-satunya pemain pengganti (terpaksa) United untuk menutup celah yang ditinggalkan Lukaku dan Sanchez musim panas ini dengan mencetak tiga gol dari empat pertandingan. Namun, penampilannya yang apik untuk United (dan untuk Swansea musim lalu) itu datang ketika ia bermain dari pos sayap kiri. Maka, United masih butuh tandem untuknya di pos sayap kanan.

Sejauh ini, Solskjaer hanya mampu mempercayai Jesse Lingard dan secara teratur menurunkannya di pos sayap kanan, akan tetapi jika dibanding dengan Jadon Sancho, Lingard sangat (jauh) tidak layak untuk memainkan peran di posisi tersebut. Andreas Pereira dan Juan Mata juga bermain di sana, dan keduanya sama-sama tidak terlihat nyaman.

Jadi tak satu pun dari pemain yang disebutkan tadi bisa benar-benar mampu bermain di pos sayap kanan, dan itulah salah satu masalah terbesar yang wajib lebih diperhatikan dari sekedar minimnya posisi penyerang. United akan terus kesulitan jika terus seperti itu. Maka solusinya adalah merekrut Jadon Sancho di bursa transfer musim dingin nanti. Sekarang, setidaknya United bisa membuat opsi sementara yang paling kompatibel untuk pos sayap kanan. Untung-untung kalau mereka bisa menghasilkan yang terbaik dari opsi yang diterapkan –tapi tampaknya semua orang ragu akan hal itu.

Sekali lagi, Jadon Sancho adalah solusi untuk masalah kedalaman skuat United, khususnya di pos sayap kanan. Ia masih muda, pemain asli Inggris dan dikenal dengan pekerja keras. Sebagai mantan bintang muda Manchester City, ia terus mendorong dirinya untuk menjadi pemain kelas dunia, dan dalam beberapa minggu atau bulan ke depan, United pasti akan menyadari betapa mereka sangat membutuhkan Jadon Sancho.