Manchester United kerap berjodoh ketika merekrut striker-striker yang sebelumnya memperkuat Arsenal. Frank Stapleton, Andy Cole (pemain Arsenal sebelum direkrut Newcastle United), dan yang terakhir Robin van Persie adalah beberapa diantaranya. Ketiganya menjadi striker yang ulung dalam hal mencetak gol dan menjadi inspirasi Setan Merah dalam meraih beberapa gelar juara.
Hal ini yang nampaknya ingin diulang lagi oleh United pada musim depan. Tersebar rumor kalau mereka mengincar striker lagi dari klub berjuluk Meriam London tersebut yaitu Pierre-Emerick Aubameyang. Dana 70 juta paun disiapkan bagi pemain Gabon yang musim lalu menjadi top skor Premier League bersama Sadio Mane dan Mohamed Salah.
Kapasitas rumor ini cenderung mengarah sebagai berita yang mengada-ngada alias absurd ketimbang realistis. Levelnya hampir setara dengan kabar kalau mereka mengincar Mohamed Salah. Namun analis dari talkSPORT, Andy Goldstein, mencoba meyakinkan suporter United kalau klub kebanggaannya tersebut memang tertaril mendatangkan Aubameyang.
“Saya punya sumber orang dalam bukan di MU, tetapi orang dalam yang sangat sering memberi tahu gosip transfer pada saya. Orang itu mengatakan kalau MU tertarik untuk mendatangkan Aubameyang,” kata Goldstein.
“Aubameyang masih punya dua tahun sisa kontraknya. Usianya baru 30 tahun, dan dia seorang finisher yang andal. MU pernah melakukan hal serupa (merekrut striker Arsenal) dengan Robin van Persie. Romelu Lukaku tidak bisa memuaskan Solskjaer, dan saya percaya dengan ketertarikan mereka meski tidak yakin kalau kesepakatan akan terjadi.”
Kubu Arsenal sendiri memang sedang berusaha untuk mempertahankan pemain yang mereka rekrut pada Januari 2018 tersebut. Sebelum United, beberapa kesebelasan Liga Cina seperti Guangzhou Evergrande dan Shanghai SIPG berniat untuk membawanya ke Tiongkok dengan iming-iming gaji 300 ribu paun. Di Arsenal, ia hanya mendapatkan 190 ribu paun per pekan.
Gaji segitu jelas bukan hal yang sulit dipenuhi oleh tim sekelas Manchester United yang berani membayar 350 ribu paun plus bonus untuk pemain seperti Alexis Sanchez. Mereka bahkan bisa memberi yang lebih tinggi lagi dibanding duo klub Tiongkok tersebut.
United boleh unggul dengan kekuatan finansial mereka, namun soal bersaing untuk memperebutkan gelar, nilai tawar United jelas tergolong rendah. Mereka kini bukan lagi destinasi seksi bagi pemain-pemain yang ingin mendapat gelar. Apalagi dengan level United yang kini setara dengan Arsenal yaitu sama-sama sedang membangun tim dengan pemain bintang sebagai pilar utamanya. Arsenal jelas tidak akan sekonyong-konyong melepas pemain pentingnya tersebut.
Lebih Baik dari Striker MU
Nampaknya, tidak ada kesebelasan yang seluruh posisi dalam timnya bermasalah selain Manchester United. Dari penjaga gawang, bek kanan, bek tengah, bek kiri, gelandang, dan para pemain depan, semuanya butuh perombakan yang signifikan. Khususnya di sektor depan yang dalam beberapa musim tidak mengalami kemajuan pasca Robin van Persie.
Dari Radamel Falcao, Anthony Martial, Marcus Rashford, Zlatan Ibrahimovic, hingga Romelu Lukaku, semuanya tidak ada yang memuaskan para penggemar United. Mereka semua tidak mampu mencetak setidaknya 20 gol dalam semusim di Premier League. Ibra dan Lukaku adalah striker United dengan gol tertinggi di liga selepas era Sir Alex Ferguson dengan 17 dan 16 gol. Bahkan top skor mereka musim lalu adalah Paul Pogba.
Striker dengan gaya main seperti Aubameyang ini memang benar-benar dibutuhkan United. Selain tajam di depan gawang, ia juga bisa membuka serangan bagi rekan-rekannya. Musim lalu, ia berperan dalam 39 gol Arsenal (31 gol dan 8 asis).
Bersama Arsenal, Aubameyang sudah mencetak 41 gol. Jumlah golnya sedikit jika dibanding Romelu Lukaku yang membuat 42 gol. Namun patut diingat, kalau Aubameyang baru satu setengah musim di London Utara sementara Lukaku sudah dua musim di United. Lagipula, 41 gol Auba dibuat dalam 65 penampilan. Tidak seperti Lukaku yang butuh hingga 96 pertandingan. Singkatnya, Aubameyang menjanjikan satu gol dalam setiap pertandingan, tidak seperti Lukaku yang secara rasio butuh 2-3 laga untuk membuat satu gol.
Jadi Incaran Sejak Era Van Gaal
Rumor ketertarikan MU kepada Auba bukan terjadi kali ini saja. Pada akhir tahun 2015, United juga tertarik kepada pemain yang pernah memperkuat AC Milan tersebut. Labilnya penampilan Martial dan Wayne Rooney yang mulai meredup memaksa Van Gaal mau tidak mau memainkan Marouane Fellaini sebagai ujung tombak.
Hal ini memaksa Van Gaal mencari striker lagi yang berusia matang dan tampil bagus di kompetisi elit Eropa. Aubameyang saat itu masuk dalam daftar dengan harga yang saat itu masih berada di angka 42 juta paun. Namun Aubameyang sendiri saat itu dikabarkan menolak untuk bermain bersama United karena merasa tidak sesuai dengan gaya permainan yang diterapkan oleh Van Gaal.