Hampir semua lini di Manchester United bermain tidak konsisten pada musim ini. Tidak terkecuali sektor penjaga gawang. Mereka yang sebelumnya memiliki penjaga gawang hebat dalam diri David De Gea kini merana karena penampilan penjaga gawang asal Spanyol tersebut yang terus menurun.

Musim ini De Gea begitu rajin membuat kesalahan. Total ia membuat tiga kesalahan yang mengakibatkan United kerap kehilangan poin pada musim ini. Hal ini yang membuat para penggemar menginginkan United untuk melepas mantan penjaga gawang Atletico Madrid tersebut. Ia dianggap sudah tidak fokus lagi membela klub karena lebih memikirkan durasi kontraknya yang saat ini tersisa satu tahun.

“Posisi penjaga gawang telah mengalami masa-masa yang jauh lebih baik daripada saat ini tetapi David siap untuk pertandingan hari Minggu (vs Huddersfield). David adalah pemain dengan penuh percaya diri. Dia ingin membuktikan betapa bagusnya dia sebagai penjaga gawang. Apa yang ia tunjukkan bertahun-tahun membuat ia mendapatkan kepercayaan dari saya,” tutur Solskjaer.

De Gea sendiri masuk dalam daftar pemain yang kemungkinan akan dilepas pihak klub. 2019/20 akan menjadi musim terakhirnya membela klub. Jika tidak ada kesepakatan, maka si pemain bisa pindah secara gratis pada pertengahan tahun depan. Hal ini yang membuat United ingin secepatnya melepas De Gea karena mereka sendiri nampaknya tidak ingin menambah durasi kontrak si pemain yang menuntut nilai gaji serupa dengan Alexis Sanchez.

Meski musim ini bermain sangat labil, namun De Gea tidak kehilangan peminat. Statusnya sebagai penjaga gawang terbaik Premier League musim lalu dan masuk dalam FIFPro World XI 2018 membuat banyak klub besar menginginkan jasanya. Paris Saint Germain siap memberikan dana 90 juta paun dan gaji 450 ribu paun.

Tidak hanya PSG, raksasa Serie A yaitu Juventus juga diam-diam telah memantau De Gea. Minat La Vecchia Signora kepada De Gea sebenarnya sudah terjadi sejak musim lalu. Kepindahan Buffon ke PSG membuat Juve berminat untuk mendatangkan De Gea namun tdak terwujud. Musim ini mereka kembali ingin memboyongnya ke Turin. Rasa tidak puas terhadap penampilan Wojciech Szczesny membuat mereka ingin mendatangkan kiper baru.

Namun peminat utama tentu saja Real Madrid. Meski sudah memiliki dua kiper hebat dalam diri Keylor Navas dan Thibaut Courtois, namun pemenang tiga kali Liga Champions ini masih menginginkan untuk membawa De Gea kembali ke kampung halamannya. Dekat dengan keluarga, khususnya sang kekasih menjadi daya tarik yang mungkin bisa meluluhkan hati De Gea untuk hijrah ke Santiago Bernabeu.

Siap Dibarter Navas Demi De Gea atau Pogba

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, tengah dipusingkan dengan status penjaga gawang utama mereka pada musim depan. Meski selalu menjadi kiper utama saat mereka meraih gelar Liga Champions, namun Keylor Navas diisukan akan menjadi korban jika Real Madrid benar-benar serius mendatangkan De Gea.

Kecenderungan memilih Thibaut Courtois yang masih berusia muda, membuat Real Madrid ingin mencari klub baru bagi penjaga gawang Kosta Rika tersebut. Mereka berharap United mau mengambil mantan kiper Levante ini agar ambisi mereka membawa salah satu diantara De Gea atau Paul Pogba bisa berjalan mulus.

Bahkan AS melaporkan kalau Navas sudah menghubungi Jorge Mendes untuk membantunya mendapatkan tim baru pada musim depan. Meski bukan agen langsung dari si pemain, namun Navas ternyata sudah menjalin kontak dengan agen super tersebut sejak musim dingin lalu. Tujuannya sama yaitu meminta tolong untuk dicarikan klub yang berminat meminangnya.

Hal ini yang memungkinkan terjadinya pertukaran antara kedua penjaga gawang ini. Navas ingin kesebelasan yang bisa menjaminnya bermain sesering mungkin. Sementara kubu United mungkin menginginkan penjaga gawang hebat yang tidak ngotot meminta gaji seperti De Gea. Satu hal yang menjadi kendala tentu saja nama besar Navas yang tidak sementereng De Gea.

Insiden Mesin Faks yang Terkenal

Proses barter antara De Gea dan Navas sebenarnya hampir terjadi pada 2015 lalu. Saat itu, proses transfer tinggal menunggu kata resmi. Navas bahkan ditengarai sudah berkemas dan sudah siap untuk melakukan perjalanan menuju Manchester. Akan tetapi, proses transfer tersebut gagal karena United dinilai terlambat memberikan dokumen transfer kepada Real Madrid.

“Aku sebetulnya tidak ingin pergi, tetapi jika aku harus pergi maka itu adalah kehendak tuhan. Pada akhirnya, tuhan tidak mengizinkanku pergi dari Madrid. Tuhan memberikan kesempatan dan aku tidak akan menyia-nyiakannya,” kata Navas yang dikutip dari The Guardian.

Saat itu, kedua kesebelasan saling tuduh satu sama lain. Madrid kecewa karena United seolah memeperlambat transfer De Gea. Sementara United mengaku kalau mereka sudah mendaftarkan De Gea dalam Transfer Matching System (TMS) sementara Madrid tidak melakukannya.

Akhir dari perseteruan sudah kita ketahui bersama. De Gea memperpanjang kontraknya tiga tahun bersama Setan Merah sementara Navas bertahan di Madrid dan membawa Los Blancos memenangi tiga Liga Champions secara beruntun. Bukan tidak mungkin keduanya akan kembali melakukan proses pertukaran serupa pada musim panas nanti.