Teka-teki seputar masa depan Paul Pogba di Manchester United perlahan mulai terkuak. Gelandang asal Prancis ini disinyalir akan pindah dari Setan Merah dan sedang berada dalam proses meninggalkan klub. Hal ini diungkapkan langsung oleh Mino Raiola, agen yang menaungi Pogba.

“Semua orang di dalam klub mulai dari manajer hingga pemilik tahu keinginan Paul. Semua orang tahu keinginan Paul untuk pindah. Kami sedang dalam proses (pindah) itu. Semua orang tahu apa perasaan Paul,” tutur Raiola kepada The Times.

Kabar ini memang tidak terlalu mengejutkan. Sejak akhir Juni lalu, mantan pemain Juventus ini sudah memberikan kisi-kisi kalau masa depannya tidak akan lama di Manchester. Saat itu, ia melontarkan pernyataan yang membuat kuping penggemar United panas dan semakin tidak suka kepada pemain berusia 26 tahun ini.

“Seperti yang Anda katakan, ada banyak pembicaraan dan pertimbangan. Bagi saya, saya sudah bermain tiga tahun di Manchester dan telah melakukan beberapa hal yang luar biasa, beberapa momen baik dan buruk, seperti yang semua orang rasakan di tempat lain.”

“Setelah musim lalu dan semua yang terjadi pada musim lalu, dengan musim lalu menjadi musim terbaik saya, saya pikir ini bisa menjadi saat yang tepat untuk mencari tantangan baru di tempat lain. Saya memikirkan hal tersebut. Memiliki tantangan baru di tempat lain,” tuturnya saat mempromosikan Adidas di kawasan Asia.

Pogba sendiri saat ini belum bergabung dengan skuad Manchester United yang sudah melakoni latihan sebagai persiapan pra-musim mereka ke Australia. Ia masih diberikan jatah libur dan menghabiskan waktunya di New York untuk mempromosikan brand pribadinya yang bekerja sama dengan Adidas. Di sela-sela tugasnya tersebut, ia menyempatkan diri untuk berlatih seperti yang terekam di Instagram story si pemain.

Saat ini, Pogba sudah dicap negatif oleh mayoritas penggemar Manchester United. Hal ini tidak lepas dari sikapnya yang seolah-olah lebih besar dari Manchester United. Apalagi setelah Mourinho menceritakan ada pemain United yang bertingkah seperti raja. Ramai-ramai tuduhan tersebut mengarah kepada Pogba yang menjadi awal mula cerita pemecatan Mourinho dari United.

Musim lalu sebenarnya menjadi musim terbaik Pogba. Ia begitu menguasai segala aspek di United termasuk top skor dan asis. Akan tetapi, beberapa penggemar mulai memaki dan menghujat Pogba dengan kata-kata kasar seperti yang terlihat pada pertandingan terakhir melawan Cardiff City. Penampilan inkonsisten dan malas berlari menjadi alasan yang seringkali muncul ketika menilai Pogba.

Juventus dan Real Madrid menjadi calon kuat pembeli Pogba. Si pemain dikabarkan ingin kembali ke Turin. Namun di sisi lain, Madrid ingin membangun lagi Los Galacticos jilid tiga dengan Pogba sebagai target berikutnya setelah Eden Hazard.

United Belum Siap

Saga transfer Pogba sudah pasti membuat Ole Gunnar Solskjaer pusing. Meski begitu, Manchester United sebenarnya belum siap untuk kehilangan pemain termahalnya ini. Menurut jurnalis MEN, Charlotte Duncker, Pogba masih diminta oleh Solskjaer untuk melapor ke tim, berlatih, dan ikut terbang ke Australia pada hari Minggu nanti untuk memulai musim 2019/2020

Dari sini sebenarnya sudah terlihat keengganan MU melepas Pogba selain karena jersey yang laris dan salah satu yang mendongkrak nilai klub di pasaran. Jika memang benar Pogba ingin pindah maka kubu United bisa meninggalkannya di Manchester saat rekan-rekan setimnya sudah siap untuk berhadapan dengan Perth Glory. Raiola sendiri bahkan tidak menjamin kalau kliennya tersebut akan ikut pra musim bersama United.

Segala upaya dilakukan Solskjaer agar Pogba tetap bertahan bersama United. Salah satunya adalah memberikan jabatan sebagai wakil kapten pada musim ini. Selain itu, sudah bukan rahasia lagi kalau Pogba adalah inti serangan ketika United dilatih Solskjaer pada enam bulan pertamanya. Ia beberapa kali mengungkapkan kalau akan membangun tim di sekitar Pogba.

Jurnalis Sky Sports, Kaveh Solhekol, menyebut kalau saat ini sebenarnya adalah waktu yang tepat untuk menjual Pogba. Jika melihat situasinya sekarang, Pogba hanya akan menjalani lima tahun kontraknya di United dan tidak ada peluang bagi dirinya untuk mendapat perpanjangan kontrak. Menjualnya sekarang jauh lebih baik ketimbang menunggu satu sampai dua tahun lagi yang bisa membuat nilai jualnya berkurang.

“Di depan umum, United mengatakan kalau Pogba tidak dijual, tetapi mereka punya masalah karena kontrak Pogba hanya tersisa dua tahun plus opsi satu tahun. Jika United tidak menjualnya, maka nilainya bisa berkurang.”

Meski begitu banyak hal yang mengganjal kepindahan Pogba. Real Madrid dan Juventus tidak berani untuk mengeluarkan uang banyak dengan alasan yang berbeda. Los Blancos sudah belanja banyak sehingga mereka harus menyeimbangkan neraca keuangan mereka agar Financial Fair Play (FFP) tidak menyerang mereka. Sementara kubu Juve keberatan dengan harga tersebut karena terlalu mahal.

“United sebenarnya sudah ingin menyingkirkannya, karena dia membawa masalah, namun mereka menginginkan 150 juta paun dan Real Madrid bermasalah dengan FFP karena sudah menghabiskan banyak uang, sementara Juventus hanya mampu menghabiskan 89 juta paun saja untuk Pogba,” ujarnya.

Satu hal yang mengganjal United adalah mereka belum mendapatkan pengganti yang pas jika Pogba keluar. Mereka memang siap melepas Pogba jika transfer Bruno Fernandes rampung. Sayangnya, negosiasi dengan pemain Sporting Lisbon ini masih berjalan lambat karena United sudah kehabisan banyak waktu karena terlalu lama negosiasi dengan Aaron Wan-Bissaka.

Segala kesepakatan lain juga sudah disiapkan oleh kubu Madrid dan Juventus. Real Madrid diisukan menyertakan Isco, Gareth Bale, dan Toni Kroos, sebagai pemain yang akan dibarter dengan Pogba plus uang tunai. Juventus juga sudah menyiapkan Paolo Dybala yang penampilannya perlahan mulai menurun di Turin. Sebuah alternatif yang sebenarnya bisa dicoba oleh Manchester United karena mereka tetap ketambahan pemain kelas dunia meski kehilangan Paul Pogba yang menjadi jualan utama klub ini.