Foto: Zimbio.com

Ada sebuah pendapat yang menarik dari dua pundit Sky Sports, Keith Andrews dan Craig Bellamy. Mereka mempertanyakan mengapa Manchester United tidak berusaha untuk mendatangkan N’Golo Kante untuk berduet dengan Paul Pogba di lini tengah timnya. Padahal, Kante dan Pogba telah menunjukkan duet yang memukau di kompetisi empat tahunan tersebut.

Di sisi lain, Kante sendiri didatangkan Chelsea dari juara Premier League musim 2015/2016, Leicester, dengan biaya sebesar 32 juta paun. Ia langsung tampil ‘nyetel’ di lini tengah pasukan The Blues. Sementara itu, United waktu itu juga mendatangkan gelandang-gelandang ciamik seperti Henrikh Mkhitaryan, bersamaan dengan perekrutan ‘masif’ Paul Pogba di era baru Jose Mourinho di Old Trafford.

Saat ini, N’Golo Kante sedang mendekati kesepakatan baru kontraknya bersama Chelsea. Meskipun sebenarnya saat ini sisa kontrak gelandang asal Perancis tersebut masih berdurasi dua setengah tahun lagi. Kante sendiri sampai detik ini telah berkontribusi besar pada skema permainan Chelsea, bahkan ia sempat menjadi pemain terbaik Premier League 2017 berkat performa dan duetnya bersama Nemanja Matic di lini tengah.

Menyikapi hal ini, berbicara dalam acara The Debate, Keith Andrews kemudian mengungkapkan bahwa ia tidak percaya jika United tidak melakukan pendekatan apapun terhadap Kante. Padahal, kemungkinan besar pemain sepertinya dapat dengan mudah bergabung bersama United pada 2016.

“Dia (Kante) adalah pemain terbaik dalam sebuah tim, dia selalu memenangkan dan mendapatkan bola dengan intersepnya yang sigap. Dia selalu mudah mendapatkan bola dari musih, dan selalu menjaga lini krusial dengan sederhana. Maka, jika ada klub yang tidak mengkontraknya, maka klub tersebut tidak punya otak,” pungkas Keith Andrews.

“Anda hanya harus melihat cara pria Prancis itu merayakan euforia di final Piala Dunia, rekannya mengangkatnya, dan itulah yang mereka lihat dari Kante, dia sederhana. Dia sudah sebaik itu. Dan betapa murahnya harga dia. Leicester hanya membelinya sebesar 5.5 juta paun, dan bahkan Chelsea hanya menambah enam kali lipatnya, menjadi 32 juta paun.”

“Yang saya pertanyakan sekarang adalah, dengan data dan catatannya yang seperti itu, bagaimana Manchester United tidak pergi dan melakukan pendekatan kepada Kante guna memasangnya di lini tengah dengan Pogba pada musim panas 2016? Sampai saat ini, hal inilah yang masih saya cari tau jawabannya.”

Setelah memenangkan Piala Dunia bersama timnas Perancis di Rusia pada musim panas lalu, penampilan Kante dan Pogba dianggap sebagai duet yang paling mematikan selama kompetisi tersebut. Menanggapi hal ini, eks pemain Liverpool dan Manchester, City Craig Bellamy, kemudian mengatakan jika kualitas Kante bisa menjadi jenis pemain kunci yang dapat membawa Manchester United tampil lebih baik.

“Beri Kante apa pun yang dia inginkan. Dia sudah menjadi bintang. Dia hanya ingin bermain sepakbola. Sebagai gelandang bertahan, apa yang dia lakukan di Piala Dunia bersama Pogba adalah bukti bahwa mereka telah menjadi duet yang terbaik. Saya tidak terlalu yakin Perancis bisa memenangkan Piala Dunia jika mereka tanpa Kante,” ungkap Craig Bellamy.

“Maka inilah alasan mengapa Kante mungkin dapat menjadi pemain kunci yang membawa Manchester United tampil lebih baik. Saya percaya kalau saya bisa bermain sebagai gelandang tengah, saya akan membuat Kante menjadi duet di samping saya. Dia adalah pemain yang dipenuhi semangat. Selama jadi pemain Chelsea, Anda pasti menginginkan dia berada di tim Anda. Ya, saya pun pastinya berpikiran seperti itu.”

 

Sumber: Sky Sports