Ole Gunnar Solskjaer dan Manchester United mengontrak Harry Maguire, Daniel James, dan Aaron Wan-Bissaka, di musim panas ini. Namun ternyata ketiga pemain itu dianggap masih belum cukup. Bahkan, salah satu mantan pemain United Gary Neville percaya ketiga transfer itu justru akan melambat upaya mereka untuk membangun kembali tim di bawah Solskjaer, dan oleh karenannya mereka membutuhkan lebih banyak transfer pemain dari sebelumnya.

Di sisi lain, kekalahan 2-0 United atas West Ham pada akhir pekan lalu mendorong sebuah pertanyaan tentang “apa langkah selanjutnya” yang perlu diambil klub jika mereka ingin kembali ke puncak sepakbola Inggris. Solskjaer sebelumnya mengklaim bila dirinya sudah menerapkan kebijakan membawa bintang-bintang akademi dan merekrut pemain muda untuk rencana jangka panjang, namun faktanya ini semua masih belum bisa dibuktikan secara langsung.

Berbicara di podcast Sky Sports, Gary Neville mengatakan bahwa United harus berpikir banyak tentang masalah transfer mereka, dan menolak upaya pembatasan perekrutan pemain di bursa transfer. Seperti yang semua orang tahu, perubahan besar menjadi mimpi Setan Merah sejak kepergian Sir Alex Ferguson, jadi usaha besar-besaran pun perlu dilakukan (dalam hal ini transfer pemain). Karena United sudah tidak bisa lagi merekrut pemain-pemain dari klub seperti Everton, Tottenham dan Leeds dengan harga murah seperti yang pernah mereka lakukan dulu.

“Jika Crystal Palace mematok harga tinggi sebesar 80 juta paun untuk Zaha, maka United tidak akan bisa lagi seenaknya masuk sebagai klub peminat seperti yang mereka lakukan 10 tahun lalu. Mereka sudah tidak bisa lagi seenaknya menggertak tim lain di pasar transfer. Mereka juga tidak bisa begitu saja merekrut pemain dari klub lain (dengan harga murah) seperti yang mereka lakukan ketika merekrut Wayne Rooney dari Everton, Rio Ferdinand dari Leeds atau Michael Carrick dari Tottenham,” tutur Gary Neville.

“Tim-tim ini tidak akan menjual lagi pemainnya kecuali jumlah biaya yang ditawarkan adalah jumlah yang besar. Jika pemain yang tepat untuk mereka (United) muncul di kancah profesional, mereka hanya harus pergi dan mendapatkannya dengan harga yang sesuai. Itu karena sang pemain sudah terbukti bermain bagus. Tidak ada pilihan. Mereka membeli pemain murah tapi bentuknya tidak menyakinkan, atau mereka harus membeli dengan harga dua kali lipat tapi bentuknya sudah terbukti.”

Manchester United sebenarnya dinilai mampu untuk melakukan perekrutan masif, seperti yang mereka lakukan ketika merekrut Harry Maguire dari Leicester pada musim panas kemarin dengan biaya sebesar 80 juta paun. Biaya yang mereka keluarkan tergolong besar, dan bahkan menjadi biaya rekor dunia untuk transfer seorang bek.

Namun, menyikapi hal tersebut, Neville berpikir Solskjaer mungkin akan selalu dalam keadaan terpojok di pasar transfer jika ia masih berkeinginan merekrut pemain muda berbakat. Karena menurutnya, hal seperti ini tidaklah efektif, dan sebaiknya Solskjaer lebih memilih untuk merekrut pemain senior berpengalaman yang rentan usianya masih belum dikatakan tua agar klub tidak merasa rugi ketika sang pemain gagal memenuhi ekspektasi.

“Maguire adalah semacam pemain yang ‘dibeli sekali’ saja. Karena saya pikir dia tipe pemain yang akan berada di United selama lima atau enam tahun. Mereka dapat membangun kekuatan di sekelilingnya dengan pemain yang serupa. Ole Gunnar Solskjaer pernah mengatakan tentang dia (Maguire) yang berpotensi menjadi kapten timnya. Itu terdengar bagus,” pungkas Neville dilansir dari MEN Sports.

“Tetapi, United harus menemukan pemain serupa yang ingin datang ke klub dan memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas klub. Sebisa mungkin mereka merekrut pemain berpengalaman yang tahu cara bermain di kompetisi besar. Itu semua berguna untuk mendukung para pemain muda. Intinya, jika mereka mau, mereka harus punya pemain yang punya bakat mengatur tim.”

 

Sumber: Sky Sports, Manchester Evening News