Tidak puas dengan kinerjanya sepanjang lima bulan awal 2019, Ole Gunnar Solskjaer berencana untuk melepas Anthony Martial pada bursa transfer musim panas nanti. Selain performa yang mengecewakan, Ole juga tidak suka dengan sikap sang pemain yang dianggap tidak begitu serius dalam membela Manchester United.

Sebelum video Ashley Young yang terjatuh pada sesi pemanasan menjadi viral, sebuah video berdurasi satu menit beredar luas dan membuat para penggemar United kecewa. Dalam video tersebut, Anthony Martial hanya berdiri diam mematung sambil menginjak bola disaat rekan setimnya melakukan latihan menembak jelang melawan Chelsea. Kejadian ini yang kemudian mengawali rasa tidak suka Solskjaer terhadap Martial.

“Saya suka di sini. Ini adalah musim keempat saya bersama United dan saya bahagia bisa di sini. Sesuatu yang berarti besar bagi saya bisa berada di klub sebesar United dan saya harap saya bisa melanjutkan performa bagus saya untuk beberapa tahun ke depan,” kata Martial selepas memperpanjang kontraknya awal tahun lalu.

Ada harapan besar ketika Martial pertama kali direkrut Setan Merah pada musim panas 2015. Salah satunya adalah potensi dirinya yang diprediksi akan menjadi pemain hebat pada masa depan. Harapan itu semakin tinggi setelah ia memenangi Golden Boy Award, penghargaan prestisius bagi pemain muda, Hal ini yang kemudian membuat United rela menjadikan mantan pemain Monaco ini sebagai remaja termahal pada saat itu.

United membayar 36 juta paun yang ditambah bonus masing-masing 7,2 juta paun apabila Martial memenuhi tiga persyaratan yaitu membuat 25 gol bersama United, mengoleksi 25 penampilan timnas Prancis, dan meraih Ballon d’Or sebelum Juni 2019.

Dari tiga klausul tersebut, hanya satu yang bisa dipenuhi yaitu mencetak 25 gol untuk United. Sisanya belum bisa direalisasikan hingga sekarang. Penampilannya bersama tim nasional masih 18 caps. Sementara satu klausul sudah dipastikan gugur mengingat Martial sudah pasti tidak akan masuk dalam kriteria layak untuk menjadi nominasi Ballon d’Or 2019.

Mendapat Banyak Kritik

Martial sempat memegang peran penting dalam perjalanan Manchester United pada musim pertamanya. Mencetak 17 gol, Martial membantu Setan Merah meraih gelar Piala FA ke-12 sepanjang riwayat klub. Tidak hanya itu, satu gol debut ke gawang Liverpool membuat banyak orang yang yakin kalau Martial bisa sukses.

Namun selepas musim hebat tersebut, Martial terus menunjukkan penurunan performa. Dalam tiga musim, golnya paling banyak hanya 12. Usianya memang baru 23 tahun, namun untuk pemain yang sudah membela klub selama lebih dari empat musim, statitstik Martial belum bisa dianggap spesial.

“Saya terkejut ketika Anthony Martial mendapat kontrak lima tahun. Ia sudah berada di klub selama empat musim di Manchester United, dan saya rasa tidak ada seorang pun yang mengatakan dia tampil baik dan konsisten,” kata Sam Allardyce pada November tahun lalu.

Seperti yang dikatakan Allardyce, inkonsistensi menjadi penyebab Martial tidak bisa bertahan lama di starting eleven United. Posisinya kerap digantikan oleh Marcus Rashford atau Jesse Lingard. Masuknya Alexis Sanchez sempat membuat posisi Martial semakin terbenam. Dia baru akan bermain jika Rashford, Lingard, dan Sanchez mengalami performa buruk.

Padahal, agennya beberapa kali mengeluhkan tentang minimnya jam terbang untuk kliennya. Akan tetapi, ia belum bisa untuk membuktikan kelayakannya tersebut. Sejak pergantian tahun, Martial baru mengoleksi dua gol dan dua asis saja bagi klub. Padahal, ia sudah diberi kesempatan 13 kali tampil sebagai starter. Bersama Ole Gunnar Solskjaer, penampilan Martial jusru tidak sebaik saat United masih dipegang Mourinho.

Martial Sebaiknya Pindah

Selain itu, mantan pemain Lyon ini juga kerap mencari sensasi di luar lapangan. Terutama masalah pribadinya yang kerap berpengaruh dengan penampilannya di atas lapangan. Jika mood Martial bagus, maka ia bisa seperti Cristiano Ronaldo. Sebaliknya, jika mood-nya bermasalah, maka penampilannya bisa seperti Gabriel Obertan.

Performa yang kurang bagus, ditambah manajer yang mulai tidak menyukai tingkah lakunya, membuat peluang Martial untuk bertahan di Manchester semakin minim. Apalagi Solskjaer sudah berencana untuk melakukan cuci gudang dan siap menjual bintang-bintangnya, tanpa terkecuali Martial.

Beberapa kesebelasan pernah mengatakan jatuh hati kepada Martial seperti Inter Milan, Juventus, Paris Saint Germain, dan Arsenal. Namun rata-rata mereka semua keberatan dengan banderol serta gaji dari pemain kelahiran 5 Desember yang dianggap terlalu tinggi. Menurut Transfermarkt, harga Martial berada di kisaran 54 juta paun. Selain itu, gajinya berada di angka 250 ribu paun. Jumlah ini lebih besar 50 ribu paun dari yang diterima Mohamed Salah di Liverpool. Angka yang terlalu tinggi bagi pemain yang performanya belum bisa disejajarkan dengan pemain kelas dunia.