Mario Lemina mungkin adalah nama pemain yang membuat banyak para penggemar Manchester United terkejut setelah dikaitkan dengan kepindahannya ke Old Trafford. Tapi sebenarnya, apakah Lemina merupakan pemain yang tepat untuk United?
Nama Mario Lemina sendiri muncul sebagai target United yang tiba-tiba muncul ke permukaan si bursa transfer musim panas ini. Kabar tersebut juga sangat dikaitkan dengan rencana Ralph Hasenhuttl (pelatih Southampton) yang berniat untuk tidak menjadikan Lemina sebagai amunisi di skuadnya untuk musim depan, dan bahkan ia ditinggal dalam tur pra musim Southampton di Austria.
The Saints tampaknya memang bersedia mendengarkan penawaran apa saja untuk gelandangnya tersebut, dan itu berarti Setan Merah dapat memanfaatkan situasi semacam itu dengan biaya yang murah sekitar 15 juta paun. Maka dengan begitu, pertanyaannya sekarang adalah “apa yang bisa dibawa Lemina ke Old Trafford musim depan?”
Meskipun sekarang bermain di St Mary’s, pemain berusia 25 tahun ini memiliki CV bermain yang mengesankan termasuk ketika ia pernah bermain di Italia dan berseragam Juventus. Sebelumnya ia juga sempat menjadi target Arsenal pada 2017, akan tetapi Southampton justru memenangkan perlombaan untuk tanda tangannya dengan menjamin lebih banyak bermain di tim utama.
Mario Lemina adalah pemain serba bisa dengan perpaduan teknik dan kekuatan yang baik ketika ia bermain di tengah lapangan. Tubuhnya yang ideal dan tinggi membuat dirinya kokoh untuk melindungi dan mempertahankan bola. Distribusi umpannya pun solid, dan berdasarkan catatan, ia memiliki tingkat keberhasilan umpan sebesar 88% di liga pada musim lalu.
Hanya rekannya, Steven Davis, yang bisa melewati tingkat keberhasilan umpanya itu di Southampton. Lemina memiliki mata yang bagus ketika mencari pergerakan, dan ia merupakan pembaca permainan yang baik. Musim lalu, Lemina memiliki rata-rata 3,87 intersepsi per 90 menit. Meskipun ia kuat di tengah, Lemina juga ternyata bisa dimainkan sebagai bek tengah, bek sayap dan bahkan pemain sayap. Hal ini menggambarkan betapa fleksibelnya posisi yang ia miliki.
Kedatangan Mario Lemina ke Old Trafford ini tentu saja akan menambah amunisi di pos-pos utama pasukan Ole Gunnar Solskjaer. Khususnya, kedatangannya juga bisa melepaskan ketergantungan dari beberapa pemain kunci United, seperti contohnya Paul Pogba.
Tidak jelas formasi apa yang akan digunakan Solskjaer pada musim depan setelah berfluktuasi dari 4-3-3 ke 4-2-3-1. Dalam formasi terakhir, Lemina dapat bekerja dengan sempurna sebagai bagian dari poros ganda lini tengah. Ia adalah gelandang bertahan yang kokoh, tapi eks pemain Juventus itu juga bisa menggambarkan kemampuannya ketika menjaga bola. Rata-rata, ia dapat menjaga bola 2,04 kali per 90 menit pada musim lalu, dan angka itu adalah rata-rata setiap gelandang United saat ini.
Bermain dalam formasi semacam itu, ia bisa melakukan kepemilikan bola sebelum melaju ke depan area lawan, sementara secara bersamaan, ia juga memungkinkan orang-orang seperti Paul Pogba untuk menempati ruang di antara lini tengah dan garis pertahanan lawan. Pergerakan seperti ini dapat membagi tugas para gelandang, dan besar kemungkinan dapat menguntungkan United di setiap pertandingannya.
Contoh pergerakan seperti itu dapat dilihat dari pertandingan ketika Southampton menghadapi West Ham di musim lalu. Kala itu, Lemina mengambil bola, kemudian ia menghindar untuk melakukan umpan ke rekan setimnya dan malah meluncur ke ruang kosong area lawan sehingga memungkinkan para penyerang rekan setimnya bisa maju ke area musuh yang lebih dalam. Dalam beberapa detik, Lemina lalu mendorong dirinya dari posisi setengah lapangan ke sepertiga lapangan.
Jika melakukan hal yang sama, United bisa menghilangkan beberapa tekanan pada Pogba dalam aspek menyerang dan mengumpulkan kepemilikan bola. Ini bisa membawa bintang Prancis itu bermain lebih jauh ke depan. Ia juga dapat mempertahankan posisinya di sepertiga akhir lapangan, dan bertindak sebagai jembatan antara lini tengah dan lini serang.
Sumber: Manchester Evening News