Manchester United memburu sejumlah pemain bintang pada bursa transfer musim panas. Namun, hanya satu pemain kelas atas yang berhasil direkrut, yakni Harry Maguire dengan biaya 78,3 juta paun, yang sekaligus menjadikannya kini bek termahal dunia. Itupun, eks bek tengah Leicester City tersebut sebenarnya bukanlah pemain ‘bintang lima’. Sebenarnya, sebelumnya tim Setan Merah lebih tertarik untuk mendatangkan bek muda sekaligus kapten Ajax Amsterdam, Matthijs de Ligt. Namun, pemain internasional Belanda itu malah memilih bergabung ke jawara Italia, Juventus.

Lambannya pergerakan United di bursa transfer membuat sejumlah pihak menilai The Red Devils tak lagi memiliki daya tarik untuk mendatangkan pemain bintang. Bukti lain, setelah saga transfer Maguire, gelandang serang Juventus Paulo Dybala pun sempat hampir berhasil didapatkan. Sang pemilik sudah menyetujui kepergiannya, namun si pemain malah tampak enggan bergabung ke Old Trafford. Permintaan gaji sangat tinggi yang diminta Dybala disebut-sebut sebagai salah satu strategi dirinya untuk menolak pinangan United, hingga akhirnya terpaksa harus mundur teratur.

Namun, Gary Neville membantah United sudah tak memiliki daya tarik lagi untuk mendatangkan pemain bintang. “United saya pikir akan tetap menarik bagi pemain bintang. Ini juga telah terbukti selama beberapa tahun terakhir. United tetaplah klub yang sensasional. Namun United juga pasti ada masa sulitnya seperti sekarang. Saat United berjaya mereka juga tidak selalu mendapatkan pemain yang diinginkan. Jadi, gagal merekrut pemain bintang bukan hal yang aneh atau terjadi sekarang saja,” ungkap sang legenda belum lama ini, seperti yang dilansir oleh Evening Standard.

Gary mengakui situasi seperti ini sudah menimpa Manchester merah bahkan sejak era Sir Alex Ferguson. Bek kanan sekaligus kapten tim yang bermain di era 1990-an hingga 2000-an ini pun menyebut sejak masa keemasannya, United memang kerap kesulitan bersaing dengan tim papan besar dalam perebutan pemain bintang. Makanya, baginya ini bukanlah kisah baru yang harus diperdebatkan.

“Jangan pernah berpikir bahwa ini pertama kali United kalah dari Barcelona dalam perburuan pemain, karena situasi ini sudah pernah terjadi sebelumnya,” katanya kepada Goal.

Menurut Gary, pesona United masih kalah dengan klub-klub seperti Barcelona dan Real Madrid, sehingga sering kesulitan mendatangkan pemain bintang.

“Saya rasa klub ini juga kerap menderita kekalahan saat bersaing dengan Madrid, Barcelona dan Bayern Munchen dalam perebutan pemain hebat. Tim ini gagal mendapat [Arjen] Robben yang pindah ke Chelsea pada tahun 2000-an. Tim ini juga gagal mendapatkan [Samir] Nasri yang pindah ke [Manchester City]. Jangan pernah sekali-kali berpikir bahwa era Sir Alex Ferguson tim ini bakal mudah mendatangkan pemain hebat,” ujarnya.

“Klub ini gagal mendapatkan pemain-pemain hebat ketika mereka harus bersaing dengan tim-tim terbesar di Eropa, dan ini sudah sering terjadi di masa lalu. Situasi ini bukan karena keadaan buruk yang diderita tim ini, atau faktor manajer atau juga pemain yang ada di klub ini. Situasi ini sering terjadi, dan bahkan situasi ini terjadi ketika tim ini berada di puncak kesuksesan,” lanjut Gary lagi.

Makanya, pria yang kini berusia 44 tahun itu pun mengaku selalu bersabar menunggu hasil terbaik yang bisa diraih United, karena klub ini bukanlah tim yang mengincar kesuksesan dengan instan.

“Saya bersabar dengan United dan saya tak harus melihat mereka langsung sukses dalam 10 menit ke depan. Selama mereka menerapkan prinsip yang benar, memainkan sepakbola yang baik, serta mendatangkan pemain yang tepat dan menunjukkan sikap yang bagus, maka menunggu dua, tiga, empat, atau lima tahun untuk klub ini meraih kesuksesan bukan masalah bagi saya. Saya sudah hidup melewati 20 tahun sebagai seorang fan, di mana pada saat itu klub berada dalam periode yang tidak sukses. Saya tak terburu-buru ingin melihat semua langsung berbuah instan,” ucapnya.

Dengan tambahan tiga pemain baru pada musim panas ini, dan start bagus dengan mengalahkan Chelsea di laga perdana Premier League 2019/2010, maka tak salah jika Gary percaya bahwa The Red Devils akan semakin cepat bisa kembali kepada masa kejayaan.

“Saya pikir akan ada banyak perubahan dalam tim ini. Saya pikir perubahan dalam tim ini tak akan pernah terlaksana jika tidak mendatangkan pemain baru dan menyingkirkan beberapa pemain di tim. Saya yakin tak mungkin United akan jadi juara dalam dua tahun ke depan. Mereka masih butuh waktu untuk berbenah,” pungkas Gary dilansir Bild.

Kita tunggu pembuktian tim Setan Merah dalam beberapa musim ini!