Ketika baru kembali dari masa peminjamannya di klub La Liga Spanyol, Granada CF selama musim 2016/2017 pada Juni 2017 lalu, gelandang muda Andreas Pereira sempat sesumbar sudah siap untuk merebut satu tempat di tim utama Manchester United musim 2017/2018.

Selama dipinjamkan, dia memang jadi andalan klub kecil Negeri Matador itu dengan bermain dalam 35 laga di liga domestik dan hanya sekali turun sebagai pengganti. Pereira mencatat total 37 penampilan di semua kompetisi dengan torehan lima gol dan tiga assist.

Sayang, dia gagal menyelamatkan Granada dari degradasi. Pereira pun mengaku memetik banyak ilmu, sehingga mulai membidik dan siap untuk bermain di tim utama arahan manajer Jose Mourinho.

“Saya pikir saya sekarang sudah siap. Saya sudah memainkan 2.000 menit di sepakbola pria dewasa, di La Liga, dan saya tampil cukup baik. Saya rasa sekarang sudah siap untuk bermain. Saya sekarang juga lebih dewasa, baik itu secara fisik dan mental, dan saya siap untuk kembali dan mudah-mudahan bisa menembus tim utama musim depan,” ungkap pemain berkebangsaan Brasil kelahiran Belgia tersebut, dilansir laman resmi klub, ManUtd.com.

Tak lama kemudian, pemain yang ketika itu masih berusia 21 tahun tersebut kembali mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan rasa optimisnya untuk mulai diperhitungkan dalam skuat Mourinho.

“Tidak, sekarang fokus saya ada bersama United. Saya di sini dan saya ingin bertahan dan saya yakin akan bertahan,” tegas Pereira pada bulan Juli 2017 itu, ketika ditanya wartawan apakah dia bersedia kembali dipinjamkan ke klub lainnya, dikutip dari Sky Sports News. “Dia [Mourinho] tahu bagaimana cara melakukan sesuatu, cara berbicara dengan pemain, dan cara memperlakukan tim,” pungkasnya.

Namun kini, hanya berselang enam bulan kemudian, pemahamannya sudah bertolak belakang. Apa yang disampaikannya sudah tak lagi sejalan dengan pernyataan sebelumnya. Pada kenyataannya, Pereira saat ini memang kembali menjalani peminjaman di klub lain, yakni Valencia, masih di La Liga. Baru-baru ini, dia pun menegaskan bahwa belum mau kembali ke United; seakan-akan dia malah menikmati masa peminjamannya sekarang. Gelandang kelahiran Duffel, Belgia, 1 Januari 1996 itu mementahkan kemungkinan balik ke Old Trafford di bursa transfer musim dingin, Januari 2018 ini.

Sebelumnya, Mourinho sempat menyatakan bahwa pihaknya memiliki opsi untuk memulangkan sang pemain dalam waktu dekat. Namun, pernyataan Pereira seolah-olah jadi sebuah penolakan, dengan alasan dia ingin bertahan bersama Valencia hingga akhir masa peminjaman pada Juni 2018 mendatang karena berhasrat untuk meraih trofi.

“Saya ingin bertahan di Valencia dan menjuarai Copa del Rey dengan tim ini, dan saya sangat senang bermain dengan Luciano [Vietto, striker Valencia], kami saling memahami,” tegasnya dilansir Goal Internasional pada pekan kedua Januari 2018 lalu.

Sejauh ini, sejak bergabung pada awal September 2017 lalu, Pereira memang sudah menjadi andalan Valencia di lini tengah, dengan selalu dimainkan hingga membuat 16 penampilan di liga domestik; kecuali pekan ke-19 lalu karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.

Selain itu, pemain bernomor punggung ‘11’ itu juga turut membantu klub berjuluk El Che tersebut melaju hingga babak perempat final Copa del Rey, dan sudah memenangkan laga leg pertama kontra Alaves pekan ini. Sedang koleksinya berupa lima assist dan satu gol dalam 21 penampilan di semua ajang hingga kini.

Melihat perannya di tim utama Valencia, dan juga peluang untuk meraih trofi di Copa del Rey, tak heran jika dia ingin terus bertahan Mestalla Stadium, markas klub tersebut hingga akhir musim ini. Bahkan, meskipun Mourinho sempat mengkritik keputusan Pereira saat menerima tawaran untuk direkrut Valencia sebagai pemain pinjaman ketika kompetisi baru dimulai pada tahun lalu, karena menilai dia punya kans untuk masuk ke tim utama, sang pemain tampaknya tak akan terpengaruh sama sekali. Ketika itu, Mourinho memang berharap Pereira tak pergi dan memilih untuk berjuang.

Namun, pemain yang sempat membela tim nasional junior Belgia dan kini beralih ke tim nasional Brasil U-23 itu malah menanggapinya dengan santai, dan tetap berpikir positif, kala itu.

“Saya bisa saja melihatnya dari sisi negatif dan berpikir dia marah kepada saya, namun saya selalu bersikap baik dengan dia. Kami ini selalu jujur satu sama lain. Saya hanya memikirkan hal yang positifnya saja. Jika saya bukan pemain bagus, dia pasti tak akan mengatakan sesuatu pada media, dia akan membiarkan saya pergi. Saya pikir dia khawatir karena saya hengkang. Tapi saya harus memikirkan diri sendiri sekarang,” kata Pereira penuh diplomasi, seperti dilansir surat kabar Spanyol, AS, Oktober 2017 lalu.