Alexis Sanchez menerima banyak sekali hujatan dari publik sepakbola Inggris sejak pertama kali masuk ke Manchester United medio 2018 lalu. Penggawa asal Cile ini dianggap “racun”, “pemalas”, “makan gaji buta”, dan dianggap sebagai sebuah kesalahan besar yang pernah dilakukan manajemen Manchester United.

Salah satu yang paling krusial adalah soal gajinya yang tidak masuk akal. Selain gaji pokoknya yang mencapai 391 ribu paun per pekan, ia bahkan mendapat tambahan 75 ribu paun dalam setiap pertandingan tim utama yang ia mainkan. Angka ini dianggap memberatkan kubu United yang akhirnya memunculkan tuntutan untuk menjualnya ke klub lain. Namun seiring berjalannya waktu, sosok Sanchez kini diminta untuk kembali bertahan di kota Manchester.

Pertandingan melawan Crystal Palace akhir pekan lalu membawa petaka bagi Setan Merah. Tidak hanya soal kekalahan 1-2 yang menyakitkan, namun juga karena dua pemain mereka, Luke Shaw dan Anthony Martial, mengalami cedera. Hal ini membuat keduanya diragukan untuk tampil selama beberapa pekan.

Dilansir dari TalkSPORT, Shaw divonis istirahat selama satu bulan. Meski merugikan, kehilangan Shaw nampaknya bisa diantisipasi dengan kembali memainkan Ashley Young atau Marcos Rojo. Young nampaknya menjadi pilihan mengingat kontribusinya yang cukup positif ketika menggantikan mantan pemain Southampton tersebut pekan lalu.

Masalah yang jauh lebih berat terdapat pada sektor lini depan yang terancam ditinggal Anthony Martial. Meski masih menunggu hasil pemeriksaan, namun penggawa Prancis ini diragukan untuk tampil akhir pekan nanti melawan Southampton.

Absennya Martial tidak hanya membuat United kehilangan sumber gol mereka, namun juga kehilangan satu elemen dari struktur serangan yang diinginkan Solskjaer dari timnya. Seperti dilansir dari The Athletic, Solskjaer lebih senang membangun serangan timnya melalui dua poros yaitu Paul Pogba-Anthony Martial dan Marcus Rashford-Jesse Lingard. Dua poros ini kemudian bisa saling berkombinasi dalam menentukan alur serangan United. Mayoritas dari enam gol yang sudah dibuat sejauh ini, berasal dari pergerakan keempat pemain ini.

United sebenarnya masih memiliki opsi alternatif dalam mengatasi ketiadaan Martial. Sisi kiri, bisa ditempati oleh Daniel James yang merupakan posisi idealnya. Sisi kanan yang biasa dimainkan James, bisa ditempati oleh salah satu diantara Andreas Pereira dan Mason Greenwood. Meski begitu, para penggemar United kini menuntut Solskjaer untuk memainkan Sanchez.

Dengan masuknya Sanchez, maka James akan tetap mengisi posisi di sisi kanan. Hal ini dianggap jauh lebih tepat dan ideal ketimbang memaksakan Mason Greenwood yang belum pantas diberi beban tinggi atau Andreas Pereira yang penampilannya masih jauh dari kata memuaskan. Bahkan Sanchez dan James bisa bertukar posisi mengingat mantan pemain Udinese tersebut juga bisa bermain di sisi sebelah kanan meski tidak sebagus ketika ia bermain di sisi kiri. Selain itu, keberadaan Sanchez diharap bisa memberi dampak berupa senioritas si pemain yang sudah malang melintang di kompetisi Premier League.

Dilepas Pahit, Disimpan Pahit

Masalah kedalaman memang menjadi perhatian United saat ini. Khususnya di lini depan. Sebelumnya, mereka sudah kehilangan Romelu Lukaku yang dilepas ke Inter Milan. Seandainya Sanchez mengikuti jejak Lukaku, maka lini depan United hanya berisi pemain-pemain muda dengan Jesse Lingard menjadi pemain tertua.

Namun menurut jurnalis The Times, Paul Hirst, kepindahan Sanchez ke Inter hanya tinggal menunggu waktu. Si pemain sudah tiba di Milan untuk melaksanakan tes medis pada Rabu (28/8) malam. Kubu La Beneamata disinyalir meminjam Sanchez hingga Juni 2020 mendatang. Inter dikabarkan telah setuju untuk membayar sebagian besar dari upahnya per minggu yang mencapai 391 ribu paun tersebut. Jika ditotal, maka United akan membayar sekitar 6 juta paun dari gaji Sanchez sedangkan Inter akan membayar 9,64 juta sisanya.

Yang menarik, Inter dikabarkan tidak diberikan opsi untuk mengikatnya secara permanen pada akhir musim. Hal ini berarti, Inter memiliki hak untuk mempermanenkan atau mengembalikannya ke United terlepas performa si pemain nantinya. Hal ini yang justru bisa merugikan United, terutama jika Sanchez ternyata tidak bersinar di kota Milan.

Meski Solskjaer beberapa kali memuji Sanchez sebagai pemain pekerja keras dan mengharapkan akan adanya gol-gol yang berasa dari kakinya, namun tidak terlihat adanya niat darinya untuk benar-benar membawa Sanchez masuk dalam skemanya. Bahkan The Times juga menyebut kalau Carabao Cup dan Europa League hanya akan menjadi panggung bagi Sanchez musim ini jika dipertahankan. Kita juga perlu untuk terus mengingat kalau Solskjaer akan selalu mengutamakan empat poros serangan utamanya tersebut (Pogba, Lingard, Martial, Rashford)

“Sanchez tidak pernah benar-benar terintegrasi dengan skuad Manchester United yang sebenarnya banyak pemain berbahasa Spanyol dan pemain latin. Setiap dia mendapat hari libur, dia selalu kembali ke London dengan menggunakan kereta. Beberapa pemain sempat terkejut ketika Sanchez menghadiri makan bersama diantara skuad United di Spinningfields tiga tahun lalu. Mereka semua kaget karena sudah berasumsi kalau Sanchez tidak akan lagi bermain bersama mereka,” tutur jurnalis MEN, Samuel Luckhurst.

***

United sudah menentukan pilihan. Mereka resmi melepas Sanchez. Pilihan tersebut mengandung risiko masing-masing. Melepas Sanchez akan memberikan ruang bagi keuangan United namun dengan risiko United tidak punya kedalaman skuad yang bagus. Jika tetap mempertahankan, maka United punya pilihan di lini depan namun dengan risiko penampilannya yang tidak akan optimal dan uang United yang akan terus keluar untuk membayar setiap penampilan Sanchez.

Patut diingat kalau mayoritas uang bonus penampilan yang dibayarkan kepada Sanchez adalah uang dari kesepakatan United dengan para sponsor yang seharusnya bisa dipakai sebagai tambahan untuk belanja pemain di bursa transfer dan bukan dari kantong pribadi Glazer atau Ed Woodward.