Foto: Thesun.co.uk

Belum ada niat dari Manchester United untuk membawa pulang kembali Memphis Depay. Alexis Sanchez yang statutsnya pinjaman di Inter juga tampaknya tidak diharapkan lagi untuk datang. Begitu pula dengan Mario Mandzukic yang dari segi usia lebih layak untuk bermain di kesebelasan Amerika atau bahkan Cina. Bagi United saat ini, hanya ada satu orang yang dianggap layak untuk mengisi lini depan mereka. Orang itu adalah Erling Braut Haaland.

***

Ketika dikalahkan Bournemouth 1-0 pada pekan ke-11 lalu, Ole Gunnar Solskjaer menyebut kalau United sebenarnya tidak kekurangan pemain yang bisa mengeksekusi peluang. Ia hanya mengungkapkan kalau mereka kekurangan pemain kreatif. Namun kekurangan sumber gol dari lini depan membuat Ole ingin mendapatkan satu lagi pemain depan.

Saat ini, United mengandalkan empat nama untuk mencetak gol di setiap pertandingan yaitu Marcus Rashford, Anthony Martial, Mason Greenwood, dan Daniel James. Namun keempat nama ini bermasalah dalam hal konsistensi. Bahkan Martial dan Rashford sudah mulai gemar mengumpulkan cedera. Hal ini yang kemudian membuat Ole menginginan satu pemain lagi di lini depan yang bisa konsisten mencetak gol. Nama Haaland kemudian menjadi pilihan.

Sosok Haaland yang muda dan atletis memang menjadi atribut yang disukai Solskjaer. Tipikal striker seperti ini belum pernah lagi dipakai sejak Romelu Lukaku tidak lagi mendapat tempat di skuad United pada sisa musim 2018/19 lalu. Kapasitasnya sebagai target man dan nomor 9 murni diperlihatkan melalui gol-golnya.

Siapa yang tidak silau dengan sinar Haaland musim ini. Meski usianya masih 19 tahun, ia sudah membuat empat hat-trick musim ini. Dari 18 laga di semua kompetisi, 26 gol sudah dicetak dengan tujuh diantaranya terjadi pada Liga Champions Eropa. Sederet rekor pun berhasil ia torehkan salah satunya adalah ia menjadi remaja pertama yang bisa mencetak gol dalam empat laga Liga Champions berturut-turut.

Sebenarnya, nama Haaland sudah lebi dulu mencuri perhatian ketika ia mewakili Norwegia pada Piala Dunia U-20 pertengahan 2019 lalu. Ia menjadi top skor turnamen dengan torehan sembilan gol yang semuanya diborong dalam satu laga melawan Honduras ketika Norwegia menang 12-0. Sejak saat itu, namanya mulai mencuat dan menjadi andalan Red Bull Salzburg musim ini.

Jurnalis Guardian, Fabrizio Romano, menyebut kalau saat ini sudah ada 20 kesebelasan yang sudah dihubung-hubungkan dengan anak dari Alf Inge Haaland tersebut, dengan Juventus yang sempat menawar Haaland pada musim panas 2018 dengan nilai 6 juta Euro tapi ditolak karena si pemain tidak mau hanya menjadi penghangat bangku cadangan atau dipinjamkan ke klub lain.

Harga Mahal dan Pengalaman yang Masih Minim

Saat ini, hanya United yang nampaknya benar-benar ngebet ingin merekrut Haaland. Baru-baru ini, Solskjaer mengirimkan pemandu bakat pribadinya yaitu Simon Wells untuk memantau bekas anak didiknya di Molde tersebut. Tempat di mana Haaland mencetak 16 gol pada musim terakhir Solskjaer di sana.

Hal ini juga ditambah dengan mundur teraturnya Barcelona dari perburuan pemain yang lahir di Leeds tersebut. Espn mengklaim kalau Barcelona tidak berani membayar si pemain di kisaran angka 100 juta paun. Hal ini membuat manajemen Salzburg mulai mengarahkan perhatian mereka ke United yang disinyalir berani melepas uang sebanyak itu.

Menurut Fabrizio Romano, harga Haaland saat ini sebenarnya berada di angka 34,5 juta paun saja. Harga Haaland paling mahal kemungkinan ada di kisaran 55-60 juta paun. Namun pihak Salzburg dikabarkan hanya ingin menjual Haaland pada angka 85 juta paun.

Momen-momen seperti ini memang dimanfaatkan betul bagi kesebelasan klub non elite ketika pemainnya mendapat banyak tawaran dari kesebelasan yang jauh lebih besar dibanding mereka. Dengan mengeruk banyak keuntungan, maka Salzburg bisa mendapatkan lebih dari satu pemain yang setipe Haaland dengan uang yang mereka dapatkan dari klub pembelinya kelak.

United jelas keberatan dengan harga ini. Solskjaer beberapa kali pernah berkata bahwa mereka tidak boleh mengeluarkan uang sembarangan dan hanya akan mengeluarkan uang banyak jika pemain tersebut dirasa tepat untuk dihargai mahal. Kini, Setan Merah sedang berusaha untuk membuat pihak Salzburg mau menurunkan harga Haaland dengan cara membelinya pada Januari nanti dan meminjamkannya kembali sampai musim panas 2020 nanti.

Meski pembelian Haaland bertujuan untuk jangka panjang, namun harga besar jelas membawa risiko tersendiri apabila si pemain ternyata gagal mengemban ekspektasi. Kita jelas tidak bisa menyamakan Haaland dengan Kylian Mbappe yang di awal kemunculannya juga sama mengundang riuh seperti dirinya.

Saat Bayern Munich dan Liverpool mengaku berminat kepada Haaland, mantan pelatihnya di Bryne FK, Alf Ingve Bernsten, mengungkapkan kalau pada usia Haaland saat ini jauh lebih pas bagi dirinya untuk bermain bersama kesebelasan yang punya peluang memberinya kesempatan main lebih sering dan memiliki lebih sedikit tekanan.

“Klub-klub seperti Bayern atau Liverpool itu sangat tinggi untuknya sekarang. Sejau ini, ia baru bermain di Norwegia dan Austria. Itupun dalam waktu yang singkat. Orang-orang pada lupa kalau sebenarnya Haaland bukan pemain reguler sampai dengan Agustus tahun ini. Gol-golnya mungkin membuat orang menggila namun lebih elok baginya untuk tetap tinggal di Salzbur satu tahun lagi.”

“Yang penting untuk saat ini adalah waktu bermain reguler. Dia perlu waktu bermain di level tertinggi untuk berkembang. Menjadi pemain pengganti jelas merupakan penghalang bagi perkembangannya,” tuturnya.

Klub-klub penghuni 10 besar di kompetisi elite mungkin jauh lebih ideal bagi Haaland untuk melangkah ketimbang langsung lompat ke kesebelasan besar layaknya United atau bahkan Juventus. Jika ia berhasil melaluinya dengan cara yang sama seperti di Salzburg yaitu mencetak gol demi gol, maka pintu klub besar akan semakin terbuka lebar dan klub peminat mungkin tidak akan ragu mengeluarkan dana yang besar.

***

Selain harga dan pengalaman, satu hal yang bisa menjadi pengganjal langkah mereka untuk mendapatkan Haaland adalah keterlibatan Mino Raiola. Di situs transfermarkt, memang belum ada agen yang menjadi tempat bernaung Haaland sebagai atlet. Namun menurut The Sun, Mino sudah ambil ancang-ancang untuk menarik Haaland menjadi kliennya.

Kita semua sudah tahu bagaimana hubungan United dengan agen super ini. Jika dalam waktu dekat, Mino sukses membawa Haaland masuk dalam agensinya, maka ia punya peluang untuk menentukan harga si pemain menjadi lebih mahal lagi. Sesuatu yang tidak diinginkan oleh Setan Merah yang begitu ngebet ingin mendatangkan pemain satu ini.