Tidak semua transfer pemain yang dilakukan Manchester United berhasil sebagaimana yang diharapkan. Terdapat beberapa pemain yang diboyong ke Old Trafford justru tidak bermain sesuai dengan ekspektasi banyak pihak meski (sebagian) telah dibeli dengan harga yang tidak murah. Oleh karena itu, berkaca pada bursa transfer selama 10 tahun terakhir, berikut 10 transfer pemain Manchester United yang dinilai gagal.

  1. Radamel Falcao

Di tempat pertama ada nama Radamel Falcao. Meski hanya didatangkan dengan status pinjaman, namun United harus membayar sekitar 6 juta paun ke AS Monaco untuk durasi selama satu musim. United terpaksa harus mengambil risiko mengontrak Falcao setelah sang striker itu baru saja kembali dari cedera lutut yang serius. Maka, tidak heran mengapa striker asal Kolombia itu bermain begitu buruk. Ditambah lagi, Premier League adalah liga yan jauh lebih sulit daripada Ligue 1.

Tidak lepas dari itu, mantan pemain Atletico Madrid tersebut hanya mencetak empat gol dalam 29 pertandingannya untuk United. Hal inilah yang kemudian membuat opsi pembelian yang tertera dalam kesepakatan peminjaman (senilai 43,5 juta paun) tidak jadi diambil, dan bahkan dengan cepat “dibuang” United di musim panas 2015. Falcao kemudian kembali ke Monaco, sebelum akhirnya balik lagi ke Premier League setelah Chelsea merekrutnya dengan status pinjaman di musim 2015/2016.

  1. Memphis Depay

United menghabiskan sekitar 25 juta paun untuk merekrut Memphis Depay dari PSV Eindhoven. United berhasil memenangkan kompetisi perburuan pemain asal Belanda itu dari tim-tim sekelas Paris Saint-Germain, Arsenal dan Liverpool. Depay, tampak sangat percaya diri setelah permintaannya dikabulkan untuk mengenakan jersey No. 7. Kariernya di United pun diawali dengan cukup cerah, lewat beberapa gol saat melawan Club Brugge di babak playoff Liga Champions.

Namun, itu semua tidak berjalan lama, sebelum akhirnya ia mulai diinterogasi oleh Louis van Gaal karena serangkaian penampilannya yang mulai menurun.  Depay lalu mengeluh, dan ingin kembali ke Belanda untuk memperbaiki tubuhnya yang membutuhkan waktu dalam membiasakan diri bermain di Premier League. Meski sebenarnya Depay masih sempat bermain memukau ketika United melawan Midtjylland di Europa League, namun tetap saja, ia tidak lagi dipercaya dan nyaris tidak tampil di musim 2016/2017 sebelum akhirnya pindah ke Lyon pada Januari 2017.

  1. Mame Biram Diouf

Keputusan United untuk merekrut Diouf dari Molde pada musim panas 2009 terpaksa terjadi karena ketertarikan Sir Alex Ferguson pada penyerang asal Senegal itu. United sendiri telah menonton dan mengawasi Diouf sejak dua tahun sebelumnya. Namun, ketika ia direkrut dan mulai bekerja keras di Old Trafford, justru sulit untuk melihat “sebenarnya apa yang telah membuat United tertarik merekrutnya”. Diouf hanya berhasil mencetak satu-satunya gol untuk United yang tercipta ketika melawan Burnley pada Januari 2010, dan ia hanya berhasil mendapati sembilan penampilannya bersama pasukan Setan Merah.

  1. Morgan Schneiderlin

Seperti Depay, Schneiderlin tiba pada musim panas 2015, dan dianggap sebagai pemain terpenting yang direkrut di jendela transfer saat itu. Mantan gelandang Southampton tersebut juga berhasil membuat kesan yang manis di awal kariernya di Old Trafford, ketika ia tampil memukau dalam kemenangan di pekan pembuka Premier League melawan Tottenham, dan kemudian mencetak gol dalam kemenangan 3-0 atas Everton pada Oktober 2015. Namun, lambat laun sepertinya Schneiderlin mulai berada di luar bentuk apiknya. Ia pun mulai kerap dicadangkan, dan menjadi pemain pengganti tidak terpakai di final Piala FA dan paruh pertama musim 2016/2017. Ia hanya bermain 147 menit ketika itu, sebelum akhirnya pergi ke Everton di pertengahan musim.

  1. Nick Powell

Nick Powell baru saja menyelesaikan satu musim dengan Crewe di League Two ketika United mulai tertarik untuk merekrut pemain berusia 18 tahun itu dengan nilai tinggi. Ya, Setan Merah kemudian menyetujui kesepakatan senilai hingga 6 juta poun untuk merekrut Powell pada musim 2012/2013. Mantan pemain timnas Inggris U-18 itu mencatatkan nilai transfer yang tinggi untuk usianya pada saat itu, dan Ferguson tidak bisa menyembunyikan kegembiraan ketika United berhasil mengamankan tanda tangannya.

Ferguson berkata, “Dia (Vick Powell) adalah bakat luar biasa dan telah dididik dengan baik di Crewe. Saya senang dia telah memilih untuk datang ke United. Dia memiliki banyak hal untuk ditawarkan, dan kami semua berharap untuk dapat bekerja dengannya.” Namun, Powell justru gagal memenuhi ekspektasi Fergie tersebut. Ia hanya mampu membuat sembilan penampilan untuk United, mencetak satu gol, dan harus membangun kembali kariernya setelah pergi dari Old Trafford.

  1. Wilfried Zaha

Zaha tiba di United sebagai pemain rekrutan terakhir Sir Alex Ferguson. Raut wajahnya sangat berbeda ketika ia sejutu untuk bergabung dengan pasukan Setan Merah. Zaha direkrut dari Crystal Palace di bursa transfer musim dingin 2013, dan di dalam kesepakatan yang disetuji, pemain berkebangsaan Pantai Gading itu tetap berada di Selhurst Park dengan status pinjaman sampai akhir musim. Namun sangat disayangkan, pada saat Zaha tiba di Old Trafford, yang harus memegang United kala itu adalah David Moyes, dan keduanya bukanlah pasangan yang cocok.

Zaha kemudian harus berjuang untuk bisa tampil di tim utama United, dan bahkan mencari cara bagaimana agar ia dapat menjadi pusat perhatian di atas lapangan. Namun, semua itu tidak berjalan sesuai harapan, dan yang terjadi malah sebaliknya. Ia diperlakukan kurang adil oleh klubnya sendiri, dan Moyes mulai menafikan kehadirannya. Pemain sayap itu hanya membuat empat penampilan untuk United sebelum akhirnya kembali ke Crystal Palace, klub di mana ia bisa kembali bersinar lagi.

  1. Bastian Schweinsteiger

Lonceng peringatan seharusnya bisa berbunyi ketika Bayern Munich sangat senang membiarkan Schweinsteiger meninggalkan Bavaria untuk bergabung dengan United di musim panas 2015. Biaya tambahan sekitar 6,5 juta paun secara luas digembar-gemborkan sebagai “kudeta” yang akhirnya membuat Bayern mulai menganggap Schweinsteiger sebagai pengkhianat.

Mungkin inilah yang menjadi penyebab “kualat” sang pemain yang akhirnya gagal tampil bagus di Old Trafford. Semusim berikutnya, Jose Mourinho bahkan tidak memainkannya sama sekali dan harus membuatnya pindah ke MLS untuk bergabung dengan Chicago Fire pada Maret 2017.

  1. Bebe

Mungkin Bebe bukan perekrutan terburuk dalam satu dekade terakhir, akan tetapi tentu saja, perekrutan Bebe adalah yang paling aneh. Bebe telah menandatangani kontrak bersama Vitoria de Guimaraes dengan gratis pada awal musim panas 2010. Tapi lima minggu kemudian, United membayar biaya (kurang lebih) sebesar 7 juta paun untuk mengontraknya meski belum sama sekali bermain untuk tim asal Portugal tersebut. Bebe diresmikan sebagai pemain United bersamaan dengan Javier Hernandez dan Chris Smalling. Namun, ia hanya berhasil membuat tujuh penampilan, dan pergi dari United setelah dianggap tidak cocok dengan skema permainan ala Fergie.

  1. Alexis Sanchez

Masih ada waktu bagi Alexis Sanchez untuk kembali membuat kariernya naik lagi di Serie A bersama Inter Milan. Karena, tampaknya sulit dan tidak mungkin untuk Sanchez merasa betah dengan keadaannya selama 18 bulan terakhir ini. Di satu sisi, Sanchez sendiri adalah pemain yang juga dianggap sebagai pengkhianat ketika ia tiba dari Arsenal pada Januari 2018. Namun, penampilannya secara konsisten terus memburuk, dan inilah yang menjadi penyebab mengapa para suporter sering membuat ejekan kepada pemain asal Chili itu bahwa ia telah memakan gaji buta (karena jumlah gajinya paling besar di klub). Maka dengan fakta ini, wajar rasanya mencap Sanchez sebagai salah satu rekrutan paling terburuk United dalam satu dekade ini.

  1. Angel Di Maria

Yang terakhir adalah Angel Di Maria. Seperti Sanchez, Di Maria tiba di Old Trafford dengan ekspektasi yang besar setelah berhasil direkrut di musim panas 2014. United mengontrak pemain sayap Argentina itu dari Real Madrid dan menandatangani kontrak lima tahun dengan biaya hanya di bawah 60 juta paun. Namun, ia hanya bertahan selama satu tahun di klub sebelum akhirnya pindah ke Paris Saint-Germain. Di Maria sebenarnya tampil dengan apik di awal debutnya, dan ia berhasil memenangkan penghargaan player of the month untuk bulan September setelah mencetak dua gol dan dua asis dalam empat pertandingan pertamanya.

Namun, semua itu tidak bertahan lama, dan performa Di Maria mulai menurun dengan sangat cepat. Penampilan yang ia tunjukkan saat menghadapi Arsenal di putaran keenam Piala FA adalah penampilan paling rendah yang pernah ditampilkan, yang juga akhrinya membuat sebagian suporter mulai kesal kepadanya. Maka tak ayal mengapa hanya sedikit “air mata” saja ketika mantan pemain asal Real Madrid itu pindah ke PSG. Selain itu, bukti penyambutan yang ia terima ketika kembali ke Manchester pada pertandingan Liga Champions musim lalu pun menunjukkan seperti apa dirinya di mata para suporter United.

 

Sumber: Manchester Evening News